Oct 10, 2012

Forum Tanya Jawab 58: Hidup Adalah Pilihan




Oleh Marsigit

Pertanyaan dari Bapak Irwandi Uncen:

Bapak Irwandi :

Saya ingin bertanya sesuatu kepada Bapak
Hidup adalah pilihan, semua terbentang di depan mata, tinggal kita memilih dan menjalaninya. Biasanya dalam hidup ada beberapa momen, kita harus membuat pilihan berat yang akan menentukan jalan hidup kita dikemudian hari tetapi ada sebuah ungkapan bahwa hal jodoh, terlepas dari benar dan salah atau dosa atau tidak berdosa, "Kita jangan membiarkan orang yang kita cintai itu memilih siapa jodohnya".



Ungkapan tersebut juga didukung oleh pernyataan yang kurang lebih artinya sama, yaitu
Tuhan yang Maha baik memberi kita rezeki, tetapi kita harus menjemput untuk mendapatkannya.
Demikian juga Jika kita terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kita tidak akan pernah mulai.
Mulailah sekarang ... mulailah di mana kita berada sekarang dengan apa adanya.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih sesuatu untuk dicintai,
tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.
Maka tentukanlah pilihanmu untuk masa depanmu !!!.
Pertanyaan saya adalah Bagaimana menurut Bapak tentang kedua pernyatan tersebut berkaitan determinisme?


Tanggapan saya:
Pertanyaan Jawab Singkat saya pada Test Filsafat Ilmu adalah “Hidup adalah pilihan maka apakah Filsafatnya?”
Pertama, ingin saya sampaikan bahwa berfilsafat harus dapat menggunakan bahasa yang sangat dan paling mudah dipahami oleh audience atau pembaca. Jika kita belum mampu menggunakan bahasa yang mudah dipahami, ditengarai bahwa kita masih mempunyai persoalan dengan pemahaman konsep-konsep filsafat dan pengalaman yang mendukungnya.
Kedua, ingin saya sampaikan kembali bahwa obyek filsafat itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Artinya, setiap yang ada dan yang mungkin ada dapat diusahakan penjelasan filsafatnya. Yang ada dan yang mungkin ada itu beterbaran dalam Ruang dan Waktu. Sedangkan Ruang dan waktu itu meliputi hidup dan dunia ini. “Hidup adalah pilihan” adalah suatu ungkapan yang tidak asing yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang yang sedang berusaha mempelajari filsafat maka menjadi tantangannya bagaimana bisa menjelaskan secara filosofis setiap yang ada dan yang mungkin ada dari aspek kehidupan sehari-hari. Maka marilah kita mencoba mengambil satu fenomena yaitu ungkapan “Hidup adalah pilihan” sebagai sampel kegiatan sintesis kita.
Berikut uraian atau sisntesis saya:
Kesempurnaan absolute itu hanyalah milik Tuhan yang Maha Kuasa. Sejak dari Takdirnya, manusia itu sudah bersifat Dipilih oleh Tuhan, perihal kapan lahirnya, dimana lahirnya dan melalui perantaraan siapa lahirnya. Itu semua adalah Kehendak atau Pilihan Nya. Jadi saya menemukan paling tidak ada 2 (dua) jenis Pilihan di sini, yaitu Pilihan dari Luar (Ekstrinsik) dan Pilihan dari Dalam (Intrinsik). Kemudian cermatilah apa yang terjadi pada diri manusia setelah penciptaan oleh Nya. Makna Manusia ditentukan oleh sifat yang jenis dan jumlahnya tak hingga, yaitu yang meliputiyang ada dan yang mungkin ada. Karena sifat keterbatasan manusia dalam ruang dan waktu, maka tiadalah dia mampu sekaligus dalam suatu Ruang dan suatu Waktu berelasi dengan semua sifat yang ada dan yang mungkin ada. Jika dia berada di sini sekarang, maka dia tidak bisa berada di sana sekarang. Dia harus memilih apakah di sini ataudi sana. Jika sekarang dia ingin mengatakan A, maka dia tidak mampu mengatakan selain A. Maka dia harus memilih untuk mengatakan A atau selain A. Pilihan manusia itu meliputi semua sifat yang ada pada diri manusia, termasuk pilihan Hati, pilihan Pikir, Pilihan Perkataan, Pilihan Tulisan, dan Pilihan Perbuatan. Dikarenakan terpaksa berkeadaan harus memilih satu atau dua dari yang ada dan yang mungin ada itulah maka itulah suatu sifat yang disebut sebagai Reduksi.
Secara harfiah, Reduksi berarti pengurangan, tetapi bisa berarti juga memilih satu diantara yang ada dan yang mungkin ada. Maka dapat saya katakana bahwa sebenar-benar hidup manusia itu adalah Reduksionism. Jadi makna dari “Hidup adalah pilihan” itu mengandung filsafat “Reduksionism” dan saya belum sampai mengaitkannya sampai ke Determinism.
Jadi menurut saya, Bapak Irwandi memulai pertanyaan dengan Reduksionism tetapi mengakhiri pertanyaan dengan Determinism. Saya ingin meninjau pernyataan Pak Irwandi berikut "Kita jangan membiarkan orang yang kita cintai itu memilih siapa jodohnya". Kalimat ini mengandung 2 (dua) filsafat sekaligus yaitu Reduksionism dan Determinism. Memilih Jodoh itu berarti Reduksi. Tidak membiarkan atau melarang itu berarti Determinism. To determine adalah Menentukan. Jadi dapat dipikirkan bahwa Determinism itu merupakan Derajat atau Degreenya Reduksionism. Artinya, Reduksi itu merentang dari Reduksi Aktif (intrinsik) sampai Reduksi Pasif (ekstrinsik). Jika seseorang mempunyai Potensi melakukan Reduksi Aktif sangat kuat maka dikatakan dia itu melakukan Determiniasi dengan kuatnya. Ketahuilah bahwa Reduksi Absolut dan Determinasi Absolut itu hanyalah Kuasa Tuhan YME. Pertanyaan Bapak Irwandi telah mendorong saya menemukan hubungan antara Reduksionism dan Determinism. Maka ingatlah pertanyaan saya yang lain dalam Test Jawab Singkat, siapakah orang yang paling suka menentukan Nasib orang lain. Itulah dia seorang Diterminism. Menjadi seorang Diterminis itu juga ternyata adalah Pilihan. Jadi Diterminis itu ternyata adalah Reduksionism. Tiadalah yang ada dan yang mungkin ada terbebas dari hukumnya Reduksionism dan Determinism.
Demikianlah sekali lagi kita telah dan sedang membuktikan bahwa Pengetahuan atau Ilmu itu dimulai dari Pertanyaan (nya P Irwandi). Demikian semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin

16 comments:

  1. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Dalam memahami konsep hidup adalah pilihan membuat manusia menyadari tidak ada pilihan yang dapat dijalankan secara sekaligus, artinya ada proses reduksi yang diambil, tetapi dalam proses menentukan terjadi proses determinism, konsep yang ternyata saling berkaitan dalam menentukan pilihan. Dalam tulisan ini, sesuai dari pengantar yang Bapak berikan dapat saya simpulkan bahwa konsep reduksi dan determinis yang absolute hanyalah dimiliki oleh sang pencipta.

    ReplyDelete
  2. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Hidup adalah pilihan. Setiap manusia di dunia ini dengantakdir yang telah ditentukan oleh Alloh. Tetapi Alloh tidak membiarkan manusia untuk bermalas-malasan karena takdir itu. Takdir itu ada dua yaitu taqdir mubram yaitu takdir yang sudah ditulis dalam Lauhul Mahfuz yang tidak bisa dirubah dan takdir mu’allaq yaitu takdir yang sudah ditetapkan tetapi bisa berubah sesuai kehednak Alloh SWt bergantung kepada sebab-sbeab yang diusahkan oleh manusia. Nah pada takdir jenis yang kedua Alloh telah memerintah kan manusia untuk berusaha. Ini menjadi bukti bahwa hidup adalah pilihan. Maksudnya setiap yang dilakukan manusia di dunia ini adalah memilih. Memilih adalah bentuk usaha atau ikhtiar kita kepada Alloh. Seperti yang telah disebutkan dalam Al Qur’an bahwa “Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yan mengubah nasibnya” (Ar-Ra’d:11). Setelah memilihan akan ada pilihan itu yang disebut takdir.

    ReplyDelete
  3. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Hidup kita adalah pilihan namun terkadang pekerjaan memilih menjadi membingungkan dan membuat kita bimbang mana yang seharusnya kita pilih. Pilihan yang dibuat juga harus sesuai dengan pertimbangan yaitu dapat dijalani dan resiko jika tidak bisa dijalani. Apa yang menjadi pilihan kita hendaknya dapat dijalani dan kita tahu konsekuensi dari pilihan yang kita ambil. Pilihan kita menunjukkan individu seperti apa kita ini sehingga sebaiknya kita memilih dengan bijaksana dan mohon Tuhan untuk menunjukkan jalan yang benar.

    ReplyDelete
  4. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Diberikan hidup, badan, pikiran, hati, jiwa, perasaan, dan banyak lagi yang telah diterima oleh diri ini sehingga sebenar-benar hidup adalah pilihan para manusia untuk bisa memanfaatkannya demi orang di sekutar. Bila tidak ingin hidup maka memang sudah mati atau masih menjadi mayat hidup bagi orang-orang di sekitar sehingga memberikan dampak yang buruk bagi orang lain. Jadi memang sudah menjadi jalan manusia untuk hidup dan menjadikannya sebagai pilihan agar lebih bisa bersyukur terhadap segala sesuatunya, bisa menikati udara gratis, air hujan gratis, dan lain-lain.

    ReplyDelete
  5. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat malam Prof.
    Pilihan hadir dalam kehidupan. Menjalani hidup artinya memilih jalan untuk hidup. Artinya hidup ini tidak akan lepas dari pilihan. Pilihan melahirkan jalan atau arah. Jalan atau arah yang diambil tentunya mempunyai resiko masing-masing. Hal inilah yang perlu dihadapi dalam menjalani kehidupan. Menghadapi resiko yang ada dan menyelesaikannya. Terima kasih.

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Manusia diciptakan ke muka bumi untuk berbuat kebaikan, karena setiap perkara dunia adalah perkara yang berpasang-pasangan, seperti ada baik dan buruk, jujur dan bohong, rajin dan malas, dan masih banyak lainnya. Tidak dipungkiri setiap aktivitas kita akan selalu diperhadapkan dengan dua pilihan atau lebih, maka tentu kita harus memilih salah satunya untuk dijadikan sebagai langkah selanjutnya. Sebenar-benar kehidupan adalah pilihan, kita bisa memilih yang baik karena sudah mempunyai pengetahuan sebelumnya, oleh karena itu kenapa kita sebagai manusia dituntut untuk belajar dan menuntut ilmu yang banyak karena memudahkan kita untuk memilih ketika dihadapkan dengan dua pilihan.

    ReplyDelete
  8. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Hidup memang pilihan. Tuhan sendiri menawarkan pilihan kepada kita, menjadi orang beriman atau mau menjadi orang yang kafir. Mau hidup bahagia atau menderita, di dunia maupun di kehidupan selanjutnya. Semuanya didasarkan pada pilihan-pilihan. Selain itu pula diawal penciptaan, bukankah kita dihadapkan pada sebuah pertanyaan ” Alastu Birabbikum? Bukankah Aku ini Tuhanmu? dan kita pun menjawab ” Qaaluu balaa Syahidna” Benar bahwa kami semua menjadi saksi atas KetuhananMU. Itulah sejatinya sebuah pilihan hidup

    ReplyDelete
  9. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Hidup memang tentang memilih. Seseorang dapat memilih apabila ia memiliki pemahaman dan cara berpikir yang baik. Dengan pemahaman dan cara berpikir tersebut, ia dapat mempertimbangkan mana yang baik dan buruk, mana yang salah dan mana yang benar. Pemahaman manusia hanyalah bersifat relatif karena yang mutlak/absolut hanya milik Allah, tetapi manusia harus selalu berusaha untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain.

    ReplyDelete
  10. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Hidup tak terlepas dari yang namanya determinisme dan reduksionisme. Hubungan keduanya dapat dilihat dari ungkapan "Jangan biarkan orang yang kita cintai memilih siapa jodohnya." Larangannya tersebut adalah determinisme, dan memilih jodoh itu adalah reduksionisme. Hidup itu pilihan. Aku bisa saja memilihmu,tapi jika Allah berkehendak kamu bukan jodohku, aku bisa apa? Manusia bisa merencanakan, namun Allah yang menentukan. Minta yang terbaik kepada Allah, insya Allah, Allah akan memberikan yang terbaik versiNya.
    Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  11. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Hidup ini memang kompleks. Pikiran manusia tidak akan pernah mampu untuk memikirkan semua yang ada dan yang mungkin ada. Pikiran manusia sungguh sangat terbatas. Dengan adanya keterbatasan tersebut, kemudian manusia memang harus melakukan reduksi. Reduksi berarti pengurangan. Dalam mengurangi atau melakukan pengurangan, pasti ada pertimbangan-pertimbangan yang turut serta menentukan. Artinya manusia harus memilih, mana yang penting dan dipertahankan, mana yang harus diabaikan atau dikurangi. Segala hal, dalam setiap detik, manusia tidak akan pernah terlepas dari reduksi. Dalam hal memilih atau mereduksi, selalu diikuti dengan determinisasi atau penentuan. Mana yang kita pilih atau pertahankan, dan mana yang harus dikesampingkan atau diabaikan, merupakan salah satu contoh perilaku determinis.

    ReplyDelete
  12. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Hidup di dunia ini bisa diumpamakan drama sandiwara yang para pemerannya yaitu semua makhluk hidup dan panggungnya adalah bumi yang ditinggali makhluk hidup. Bila ingin menjadi tokoh protagonis maka dekati dan jalin pertemanan dan mulailah pahami peran protagonis itu seperti apa, bila ingin menjadi tokoh antagonis cukup berbicara dengannya maka sudah terlihat. Sehingga banyak sekali piliihan untuk menjadi hidup yang makmur, sejahtera, atau menjadi terkenal, dipuji, dimusuhi, dll. Karena yang menjalani adalah kita sendiri maka tetapkan dalam hati, jiwa, pikiran ingin menjadi tokoh seperti apa kita.

    ReplyDelete
  13. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Menjadi pilihan yang sulit untuk manusia bila diberikan beberapa opsi untuk hidup atau untuk untuk tidak hidup. Hal itu bisa menjadi penyebab manusia takut untuk memnutuskan pilihan dan bertindak sesuai kemampuan mereka masing-masing. Oleh karena itu patut bagi semua orang untuk lebih berhati-hati menentukan pilihannya karena akan berdampak pada kehidupan masa depannya kelak. Kalau bbisa sudah ditentukan akan melakukan apa sebagai kontribusi untuk hal yang lebih baik dan bisa membantu orang lain. Karena salah satu motto hidup adalah hidup untuk membantu orang dan meringankan beban orang lain agar menjadi pribadi yang bermanfaat.

    ReplyDelete
  14. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Ketika kita dihadapkan dengan dua pilihan, percayalah bahwa itu adalah Takdir yang Allah berikan untuk kita untuk memilihnya. memilih adalah ikhtiyar kita, pilihan yang kita pilih adalah takdir. Terkadang pilihan itu membingungkan kita, terkadang pilihan menjebak kita, dan terkadang pilihan membuat penyesalan dalam diri kita. Tidak ada yang sia-sia setiap pilihan yang kita pilih karena Allah SWT Maha Mengetahui masa depan hambanya yang sedang memohon petunjuk kepada-Nya.

    ReplyDelete
  15. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Berdasarkan postingan tersebut, hidup adalah sebuah pilihan yang mana kita telah diberi takdir Allah SWT tetapi masih ada yang dapat kita ubah. Cara mengubahnya kita harus berusaha dan berdoa serta dengan ijin Allah SWT kita dapat mengubahnya. Tetapi semua yang menjadi takdir kita adalah yang terbaik untuk kita. Bagaimana cara kita mensyukuri hidup agar selalu dekat dengan sang pencipta kita.

    ReplyDelete
  16. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Hidup itu pilihan, memang kita telah dibekalkan suatu takdir oleh Alloh tapi seorang manusia juga wajib berusaha. Doa saja tanpa usaha tidak cukup, mengharap koper jatuh dari langit saat sholat dhuha dan kita tiap hari malas-malasa jelas sangat tidak mungkin. Mengurung diri dari pergaulan, menjauh dari komunitas, juga akan menyebabkan pergaulan sempit logikanya semakin minim pilihan untuk tahu siapa jodohnya. Ikhtiarlah salah satunya dengan tindakan dan itulah pilihan. Alloh tidak akan mengubah nasib suatu kaum yang tidak berusaha mengubah nasibnya.

    ReplyDelete