Feb 26, 2011

Elegi Ritual Ikhlas IV: Enggan Pulang dan Ingin Mati?




Oleh Marsigit

Santri Kepala:

Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Alhamdulillaah. Alhamdulillaahi wahdah shodaqo wa’dah wa nashoro ‘abdah wa ‘azza jundahu wa ‘azama wahdah. Wash-sholatu was salamu ‘alaa rasulillaah Sayyidina wa habibina wa qurrotu a’yuna Muhammadin bin ‘abdillah wa alaa alihi wa ashhabihi wa dzawil nufusil muthmainnah. Amma ba’dah.


Bapak Ibu peserta Ritual Ikhlas IV yang berbahagia, acara puncak dari segala ritual ikhlas yang kita selenggarakan ini adalah bermunajat kehadirat Allah SWT. Semoga dengan keikhlasan hati kita masing-masing maka Allah SWT ridha dengan doa-doa kita seraya mengabulkannya. Amin.

Harapan kami dari Panitia adalah bahwa setelah kita insyaallah berhasil melakukan perbaikan perihal tata cara beribadat, menertibkan salat, menambah-tambah salat sunat, salat jamaah, memperbanyak dzikir, melatihkan keikhlasan, berlatih bagaimana bersyukur itu, memohon ampun segala dosa-dosa, membersihkan hati, maka kembalilah kita ke rumah masing-masing, ke pekerjaan kita masing-masing. Beterbaranlah kita semua di muka bumi ini untuk berubudiyah dan berjuang di jalan yang diridhai Allah SWT. Amin

Sembari menunggu Acara Penutupan, kita masih mempunyai waktu yang cukup untuk mengadakan dialog dan tanya jawab. Silahkan kalau masih ada hal-hal yang ditanyakan.

Peserta Ritual Ikhlas:
Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Yang saya hormati Santri Kepala. Tiadalah kami mampu membayangkan pikiran, ucapan, perbuatan ataupun segala harta benda yang kami miliki, mampu menukar segala kebaikan dirimu dan kebaikan diri para santri di sini yang telah dengan sabar dan ikhlas membimbing kami dalam memperbaiki tata cara ibadat kami serta usaha-usaha kami dalam meraih keridhaan kami. Kami betul-betul merasakan keadaan seperti berganti dunia, keadaan berganti seratus delapan puluh derajat, yaitu jika dibandingkan keadaan sekarang dan keadaan ketika saya baru awal mengikuti ritual ikhlas ini. Sungguh masa lampauku itu sangat aku tidak sukai, sangat aku sesali, dan saya terasa tidak mampu kembali untuk kembali mengalami masa lampauku itu. Aku ternyata telah merasakan nikmat di atas nikmat yang tidak ada tolok bandingannya, aku telah merasakan damai dan tenteram yang tidak ada tolok bandingannya, aku telah merasakan bagaimana dicintai Allah SWT, dan aku tidak mau hal-hal yang telah aku raih tersebut akan hilang begitu saja. Dunia masa lampauku, dunia yang ada di sana itu begitu buruknya sekarang aku merasakannya, maka aku betul-betul menyesali segala perbuatanku di waktu lampauku. Oleh karena itu setelah berbisik-bisik dengan sesama peserta, maka kami masih ingin mengajukan permohonan kepada Santri Kepala, yaitu bagaimana agar kami tetap tinggal di sini saja dan tidak usah pulang. Sampai akhir hayatku pula rasanya kami ikhlas tetap berada di sini dan tidak ingin pulang. Kami ingin mempertahankan dan bahkan kalau perlu kami ingi menambah-nambah ilmu lagi di sini agar hidupku lebih sempurna lagi. Bahkan sampai matipun rasanya saya ingin tetap disini. Bagiku hidup dan mati itu jaraknya sangat dekat. Wahai Santri Kepala, apakah engkau masih bersedia menjawab pertanyaan kami perihal mati? Apakah boleh kami memohon kematian agar kami segera bisa menghadap Illahi?

Santri Kepala:
Perihal kematian atau menunggu datangnya kematian? Maka kita mempunyai Ustad yang bisa kita dengarkan sebagai referensi. Untuk itu saya persilahkan Ustad Miftahus Salim, Ustad Jalaludin Rakhmat dan Ustad M Shaim, agar bisa menjelaskan perihal kematian kepada peserta Ritual Ikhlas. Silahkan.

Miftahus Salim:
Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Ya Allah, aku mohon petunjuk-Mu akan arah yang baik dan benar untuk setiap langkahku. Mudahkan jalanku, kuatkan imanku..ya Allah. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Tahu yang terbaik bagi umat-Mu. Ya Allah, tambahlah ilmuku, bimbinglah aku agar mendapat hanya ilmu yang lurus dan benar sesuai dengan syariat-Mu dan ajaran rasul-Mu. Bimbinglah aku agar imuku menjadi ilmu yang bermanfaat, jauh dari riya’, mudahkanlah mulutku untuk membaca dan memahami Al-Quran. Jadikanlah aku umat-Mu yang pandai menyampaikan ayat-ayat-Mu dengan ikhlas, tidak riya’, mudahkan mulutku untuk berkomunikasi dengan lancar dan tawadhu, jadikan aku orang yang tawadhu, mudahkan hati dan pikiranku untuk menganalisa ilmu agama secara benar dan lurus.

Bapak ibu sekalian, Allah SWT berfirman: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan’ (Surat Al- Anbiya:35). Allah menciptakan kehidupan ini silih berganti antara kejadian satu dengan kejadian lain. Dulu hidup lalu dimatikan, yang mati lalu dihidupkan. Begitulah Allah menunjukkan kekuasaan-Nya. Dan akhirnya semua kembali kepada-Nya. “Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. dan engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas) (QS Ali Imran:27). “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah” (QS: Adz-Dzariyat:49)

Bagawat Rama:
Uztad, umur saya sudah banyak...tetapi belum juga aku dijemput kematianku. Apakah aku boleh membayang-bayangkan kematianku dalam pikiranku itu?

Miftahus Salim:
Setiap tubuh yang berjiwa pasti merasakan mati, bahwasanya pahalamu akan disempurnakan di hari kiamat. Barang siapa dihindarkandari neraka dan diangkat ke surga, sungguh menanglah dia (Ali-Imran:185). “Hingga ketika seseorang diantara mereka itu mati, ia berkata : Ya Tuhan kembalikan aku ke dunia. Mungkin aku bisa beramal kebaikan yang dulu aku tinggalkan, sekali-kali tidak, sungguh itu suatu kalimat, dia mengatakannya. Dibelakang mereka ada dinding sampai hari kebangkitan (QS. Al Mukminun: 101-109). Maka jawaban dari pertanyaan anda dapat saya berikan sebagai:”Seseorang tidak tahu pasti apa yang akn diperbuat besok pagi dan tiada pula mengetahui secara pasti di bumi/daerah mana ia akan mati” (QS.Lukman:34). Rasulullah SAW bersabda:”Sering-seringlah mengingat peristiwa yang akan melenyapkan segala bentuk kelezatan yakni mati (HR Turmudzi).

Dewi Umaya:
Ustad, bagaimana persisnya dan apa yang terjadi jika terompet kematian itu telah ditiup-Nya? Bagaimana dengan amal-amal kita? Bagaimana dengan dosa-dosa kita? Apakah Tuhan akan mengangkat pemenang-pemenang? Dan siapakah sang pemenang itu?

Miftahus Salim:
“Ketika terompet ditiup, maka tiadalah hubungan darah antara mereka dihari itu, dan tiada pula kesempatan saling bertanya diantara mereka. Maka barang siapa banyak amal perbuatan baiknya, mereka itulah yang menang. Danbarang siapa yang ringan amalnya, maka mereka itulah yang sangat merugikandirinya, kekal menjadi penghuni neraka. Api membakar muka mereka, sehingga muka mereka bermuram durja didalamnya. Apakah ayat-ayat Ku tiada dibacakan, lalu kamu berdusta kepadanya? Jawab mereka:”ya Tuhan, kami telah bertekuk lutut pada nafsu sial kami, sehingga kami termasuk masyarakat sesat. QS Al Mukminin:101-115). Ketika ajal mereka tiba, mereka tiada daya menangguhkannya ataupun menyegerakannya sesaatpun (QS Al-a’raf:34)

Cantraka Sakti:
Bagaimanakah sikap kita menghadapi kematian? Bersedihkan atau bergembirakah?

Miftahus Salim:
Jika kematian sudah ditentukan, maka tidak ada seorangpun yang dapat mencegahnya. Firman Allah SWT:”Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya (QS Al-A’raf: 34). Selanjutnya saya minta rekan Ustad jalaludin Rakhmat untuk menjelaskan lebih lanjut perihal kematian ini.

Jalaludin Rakhmat:
Terimakasih. Matilah kamu sebelum mati. Allah mematikan kamu dari diri-dirimu dengan kematian keinginan yang berupa peniadaan (fana) dalam keesaan. Lalu Allah menghidupkankamu dengan kematian hakiki, yakni al-baqa sesudah al-fana dengan wujud al-haqqani yang dianugerahkan kepadanya. Kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan untuk penyaksian.

Muhammad Nurikhlas:
Mohon dijelaskan kembali apa yang dimaksud ‘mati sebelum mati’?

Jalaludin Rakhmat:
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 260 Allah berfirman:”Dan Ingatlah ketika Ibrahim berkata,’Ya Tuhanku, perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati’ Allah berfirman,’Belum yakinkah kamu? Ibrahim menjawab,’Aku telah meyakininya, tetapi agar hatiku tetap mantap dengan imanku’. Allah berfirman,’Kalau demikian ambillah empat ekor burung dan cincanglah semua olehmu. Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggilah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera’. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dewi Umaya:
Aku belum jelas perihal mati sebelum mati dan apa hubungannya dengan keempat burung itu?

Jalaludin Rakhmat:
Kita hanya akan bisa hidup kembali setelah mati, bila kita membunuh empat ekor unggas yang mencerminkan diri kita atau ego kita. Keempat ekor unggas itu adalah Bebek sebagai lambang kerakusan, Ayam Jantan sebagai lambang nafsu, Burung Merak sebagai lambang kesombongan, dan Burung Gagak sebagai lambang keinginan.

Bagawat Rama:
Bagaimana jika umurku yang sudah tua renta ini, sementara fisikku sudah tidak mampu melakukan banyak aktivitas, tetapi aku belum berhasil membunuh burung-burung egoku itu?

Jalaludin Rakhmat:
Itulah kematian ruju idhtirari, yaitu kembali kepada Allah secara terpaksa. Bagi orang-orang yang ikhlas, kematian adalah jembatan untuk menyeberang dari keburukan dan kesengsaraan ke surga yang luas, yaitu enikmatan abadi. Sedangkan bagi orang-orang yang belum ikhlas, kematian adalah perpindahan dari istana ke penjara dan azab. Membunuh burung-burung egois itulah sebagai lambang keikhlasan kita masing-masing. Bagi orang-orang yang belum ikhlas, dunia itu adalah surga, sedang kematian adalah neraka Jahim. Sebaliknya, bagi orang-orang yang sudah ikhlas, dunia adalah penjara, sedangkan kematian adalah jembatan menuju surga.

Bagawat Rama:
Bagi diriku yang sebetulnya juga ingin mati, apakah masih ada teladan yang dapat aku ambil?

M Shaim:
Begini Bagawat Rama, teladan yang paling baik adalah melihat apa yang diucapkan dan dikerjakan orang-orang mulia ketika menghembuskan nafas terakhirnya. Apa yang mereka wasiatkan? Dst. Menjelang detik-detik terakhir kehidupan dunianya, Rasulullah SAW berkali-kali mengucapkan:”Shalat, jagalah shalat dan para budak-budak kalian” (HR Ibnu Majah:2625). Setelah itu beliau pingsan, dan ketika sadar, beliau bersabda:”Aku berpesan kepada kalian, berbuat baiklah pada wanita”. Diriwayatkan oleh Aisyah ra, ia berkata:”Saya melihat Rasulullah ketika akan meninggal. Di samping beliau ada sebuah gelas yang berisi air. Beliau memasukkan tangan beliau ke dalam gelas itu kemudian membasuh wajah beliau dengan air itu, kemudian berdoa: “Ya Allah, tolonglah aku dalam sakaratul maut ini”. A’isyah ra menambahkan:”Ketika keadaan Rasulullah semakin kritis, beliau menarik tangan beliau dari tanganku kemudia berdoa:”Ya Allah, ampunilah aku danpertemukanlah aku dengan orang-orang yang mulia di sisi-Mu” (HR Ibnu Majah: IX/16)

Dewi Umaya:
Apakah masih ada teladan-teladan yang lainnya?

M Shaim:
Uqbah bin Abu ash-Shahba menuturkan, ketika Ali akan meninggal, berwasiat kepada anaknya Al-Hasan:”Ananda, hafalkan dariku empat hal dan empat hal lainnya”. Al-Hasan bertanya:”Apakah itu ayahnda?”. Ali menjawab:”Kekayaan yang paling kaya adalah kaya akal, kemiskinan terbesar adalah kebodohan, kesedihan yang paling mengerikan adalah sifat ujub, dan kemuliaan yang paling utama adalah akhlak yang baik”. Lalu apa empat hal yang lainnya?. Ali menjawab:”Jauhilah pertemanan dengan orang yang bodoh karena ia ingin memanfaatkanmu kemudian merusakmu. Jauhilah berkawan dengan orang yang suka bohong, kerana dia akan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat (memutar balikkan kebenaran), Jauhilah berkawan dengan orang bakhil karena dia akan melarangmu mendapatkan hal yang paling kamu butuhkan. Jauihilah berkawan dengan orang yang berbuat dosa, karena ia akan menjualmu dengan harga murah”.

Muhammad Nurikhlas:
Wahai Ustad M Shaim, dikarenakan para peserta Ritual Ikhlas ini telah merasa nyaman di sini dan enggan pulang, malah ada sebagian diantara mereka malah lebih menginginkan kematiannya. Apakah masih ada lagi teladan, nasehat atau wasiat perihal urusan dunia-akhirat, dari orang-orang mulia ketika akan mati?

M Shaim:
Semua peserta Ritual Ikhlas yang saya hormati. Diriwayatkan oleh Sa’id bin al-Musayyab, ketika akan meninggal, Abu Ubaidah memanggil orang muslim yang mendatanginya dan berkata:”Saya berpesan kepada kalian, jika kalian mau menerimanya, niscaya kalian akan tetap dalam kebaikan. Pesan saya: Dirikanlah Shalat, berpuasalah di bulan Ramadhan, bersadaqahlah, tunaikanhaji, makmurkanlah bumi ini, saling bersilaturakhimlah, berikan nasehat kepada para pemimpin danjangan membingungkan mereka, serta janganlah sampai terpedaya oleh dunia. Walaupaun ada orang yang dapat hidup selama seratus tahun, namun pasti akan kembali kepada kematian yang kalian lihat ini. Allah telah menetapkan kematian bagi anak turun Adam, mereka semua akan mati. Orang yang paling cerdas di antara mereka ialah orang yang paling taat kepada Tuhanya danyang paling tahu tentang hari kembalinya. Wassalamu’alaikum wa rahmatullah. hai Mu’adz bin Jabal, sambunglah silaturakhim dengan orang-orang”

Santri Kepala:
Bapak, Ibu dan saudara semua peserta Ritual Ikhlas IV. Semoga semua Tausiah dari para Ustad kita dapat memberikan pencerahan dan bekal kita untuk mengarungi hidup ini dunia wal akhirah. Uraian dari Ustad M Shaim tentang teladan, pesan dan wasiat dari orang-orang mulia kiranya sangat bermanfaat bagi kita semua. Pesan Abu Ubaidah memberi kekuatan kita agar marilah setelah selesai kegiatan ritual ikhlas ini kita bertebaran di muka bumi untuk masih tetap berjuang di jalan Allah. Marilah kita bersama berdoa untuk memanjatkan puji syukur kita atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada Kita. Doa kita juga sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan kegiatan Ritual Ikhlas I sampai dengan IV. Allohuma ij’alana minadz dzaakiriena wadz dzaakirot. Allohumma nawwir qulubana bikulli hidayatika kama nawwarta binuri syamsika abadan abadan. Robbana taqobbal minna innaka Antas Samie’ul ‘Alaiem watub ‘alaina innaka Anta Tawwabur Rohiem. Robbana dholamna anfusana wa inlam taghfir lana watarhamna lanakunanna minal khosirien. Robbana atina fid dunya hasanatan wafil akhiroti hasanatan wa qina adzaban naar, wa adkhilna jannata ma’al abror Ya ‘Aziezu Ya ghoffar. Wa sholallohu ‘alaa Sayyidina Muhammadin an-nabiyyil umiyyi wa a’alaa alihi wa shohbihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi ajma’ien wasallam. Subhana Roobika Robbil ‘Izzati ‘amma yashifuun wa salamun ‘alal mursalien wal hamdulullahi Robbil ‘alamien. Demikian Bapak ibu semua, mudah-mudahan kita selalu dimudahkan urusan dunia dan akhiratnya. Amin. Wallohu muwafiq ilaa aqwamith thoriq.

Wassalamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

31 comments:

  1. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Kematian itu pasti akan datang. Kita sebagai manusia hanya tinggal mengantri untuk datangnya kematian kepada diri kita sembari terus berbuat kebaikan dengan memperbanyak amal, memperkuat iman dan berikhtiar kepada Allah. Jangan menunda-menunda suatu hal jika urusannya dengan Allah karena kita tidak tahu kapan kematian akan menjemput

    ReplyDelete
  2. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Semua yang berjiwa pasti akan kembali kepada Sang Pencipta. Kematian adalah takdir yang datangnya sudah ditentukan Alloh sebelum manusia itu lahir. Manusia hidup di dunia semata-mata untuk mempersiapkan kehidupan di akhirat kelak. Maka dari itu persiapkan bekal dengan menjalani segala aturan Alloh SWT dan menjauhi larangannya. Karena manusia yang hidup lebih dari seratus tahun pun akan kembali kepada Alloh. Seperti perkataan Ust. M Shaim “Orang yang paling cerdas di antara mereka ialah orang yang paling taat kepada Tuhannya dan yang paling tahu tentang hari kembali”

    ReplyDelete
  3. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Dari tulisan ini para pembaca kembali diingatkan tentang menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Perlu untuk selalu diingat bahwa hidup hanyalah sekali dan tak kan berulang kembali. Dan berbicara mengenai kematian, kematian adalah sesuatu yang pasti. Peluang untuk kematian bagi setiap manusia adalah 1, tetapi tidak ada yang mengetahui kapan dan bagaimana. Kiranya setiap hari yang dijalani manusia boleh melakukan yang terbaik dan berbuat baik.

    ReplyDelete
  4. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Kematian adalah hal yang pasti bagi setiap makhluk yang bernyawa. Kematian tidak dapat dimajukan dan tidak dapat dimundurkan waktunya walau sesaat. Kita harus bersiap diri untuk menghadapinya, dengan senantiasa berbuat baik kapanpun, dimanapun, tidak berbuat dosa baik dosa kecil maupun besar, sehingga jika kematiandatang maka kita sudah siap. Jangan pernah dengan sengaja kita mencoba melakukan hal – hal yang dilarang Allah, karena kita tidak tahu kapan kematian itu datang. Dalam elegi ini peserta ritual merasa bahagia dan nyaman mengikuti kegiatan ritual sehingga mereka tidak mau meninggalkan tempat ritual bahkan ingin selamanya tinggal di sana sampai akhir hidupnya. Ini menurut hemat saya adalah peserta ritual berada dalam zona nyaman, sehingga mereka enggan untuk pulang. Dan keinginan untuk mati dikarenakan mereka mengimani dan percaya bahwa di akhir jaman setelah manusia mati maka manusia akan bertemu dengan Allah secara langsung, jadi para peserta ritual merindukan saat bertemu dengan Allah, sehingga ingin Mati.

    ReplyDelete
  5. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kematian adalah akhir kehidupan manusia di dunia namun juga sebagai awal kehidupan di akhirat. Kita memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan keduanya dengan baik. Jadilah manusia yang sukses menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat. Ada pepatah yang mengatakan : Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya. Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok.

    ReplyDelete
  6. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Manusia mempunyai cara sendiri dalam memyusun rencana sebelum kematian menjemput mereka, ada yang sudah sadar akan datangnya kematian setiap saat jadi bersiap-siaplah itu mereka akan selalu bertindak hati-hati , manusia yang hanya tenang saja karena menganggap kematian datangnya masih nanti itu sudah salah besar bisa jadi saat itu juga telah terjadi, ada pula manusia yang sudah mempersiapkan kematiannya sendiri karena memang akan mengakiri hidupnya dengan caranya sendiri yaitu dengan membunuh jiwa raga mereka sendiri, banyak kejadian seperti itu sekarang ini. Sehingga, perlu dibuka lagi kesadaran mereka untuk lebih berpikiran lebih waras dan lebih masuk akal lagi agar lebih mempersiapkan kematian mereka dengan cara yang santun, taat, meningkat keimanannya di hadapan-Nya, dan berbuat Amal Saleh.

    ReplyDelete
  7. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kematian itu pasti. Kematian tidak hanya berupa dicabut nyawanya tetapi ketika manusia tidak menjadi selayaknya manusia maka manusia tersebut dikatakan mengalami kematian. Hal tersebut disebut dengan mati sebelum mati. Ketika seseorang sudah mengalami suatu kemalasan dengan tidak mau berpikir dan berusaha selama hidupnya maka matilah pikirannya. Ketika seseorang sudah semakin jauh dengan agama maka matilah hatinya. Untuk itu, kerjakan apa yang dipikirkan, pikirkan apa yang dikerjakan, doakan apa yang dikerjakan, doakan apa yang dipikirkan, dan doakan apa yang didoakan agar dapat menjadi manusia yang sebenar-benarnya.

    ReplyDelete
  8. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Yang terdekat dengan kehidupan kita adalah kematian, semua orang pasti akan mengalaminya entah itu sekarang besok atau lusa sudah ditakdirkan. Maka dari itu sudah siapkah menghadapi kematian yang akan menjemput kita siap atau tidak siap kita, kalau malaikat maut sudah mencabut nyawa kita ,tak ada satupun yang bisa menghalanginya kecuali hanya kemurahan dari Allah SWT.

    ReplyDelete
  9. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Tidak akan ada yang tau kapan kematian akan datang, yang kita ketahui bahwa setiap makhluk di dunia ini pasti akan mati. Menginginkan kematian sebelum kematian memberikan kita informasi bahwa kesombongan, keegoisan dan keburukan yang ada dalam diri kita harus dimatikan terlebih dahulu sebelum kematian yang sebenarnya tiba. Untuk dapat mematikan kesombongan, keegoisan dan keburukan yang ada maka kita harus bisa menerapkan keikhlasan. Ikhlas akan membawa kita kejalan yang diridhoi oleh Allah SWT di dunia maupun akhirat. Sesuatu yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan memberikan kita nikmat dan rasa syukur terhadap apa yang telah kita capai.

    ReplyDelete
  10. Yuntaman Nahari
    18709251021
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Setiap tubuh yang berjiwa pasti akan merasakan mati dan berpindah kehidupan dari dunia menuju ke akhirat yang kekal abadi. Bagi orang ikhlas, kematian adalah jembatan untuk menyeberang dari keburukan dan kesengsaraan menuju kebahagiaan dan surga yang kekal abadi. Sedangkan bagi orang yang belum ikhlas kematian adalah perpindahan dari istana menuju penjara/neraka. Begitu dalamnya makna ikhlas sehingga menjadi penentu kebahagiaan yang abadi kelak. Semoga kita senantiasa mengingat kematian agar selalu termotivasi untuk melakukan kebaikan dengan ikhlas.

    ReplyDelete
  11. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Setiap umat manusia pasti akan kembali kepada-Nya. Manusia hanya bisa berusaha dan berserah diri kepada Allah. Perbanyak amal dan ibadah sembari mencari ilmu dunia agar tidak buta dalam mencari ilmu agama dan jangan sampai lumpuh tanpa ilmu agama pula. Segala sesuatu yang dilakukan harus selaras sehingga menjadi insan yang cerdas dalam melakukan segala hal dan dapat menggapai arti ikhlas sesungguhnya
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  12. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Dari elegi ini kita dapat memahami bahwa dalam kehidupan didunia pada akhirnya menuju kematian. Tetapi setelah kematian kita akan menemukan kehidupan yang kekal. Karena itu kita harus memperbaiki diri kita sesuai dengan ajaran agama kita sehingga hati kita ikhlas dan paham menerima kematian sebagai awal dari kehidupan yang baru

    ReplyDelete
  13. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Kepastian kematian adalah sepasti janji mentari kepada pagi yang pasti akan kembali setelah gelapnya malam. Akan tiba saatnya mentari tiba dari arah yang berlawanan, bahkan sampai hal itu terjadi mentari tetap menepati janjinya untuk selalu kembali. Jika mentari mulai ingkar kepada pagi maka saat itulah akhir dari segala kehidupan. Namun, pertanyaannya adalah mampukah kita bertahan seperti mentari yang tetap bertahan hingga akhir janjinya? Nampaknya jawabanya tidak, bahkan sebelum mentari menepati janjinya kepada pagi esok hari mungkin saja kematian itu sudah membuktikan kepastiannya. Sungguh hanya Tuhan yang tau, setipis apa jarak antara kehidupan dan kematian. Gunakanlah kemurahan hati Sang Pencipta yang masih memberikan kesempatan kepada mentari untuk menepati janjinya kepada hari pada hari ini sebelum ia menepati janjinya kepada hari pada hari berikutnya untuk mempersiapkan bekal dan memantapkan hati serta memantaskan diri. Ingatlah kepastian ini, kepastian sang kematian.

    ReplyDelete
  14. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Mati adalah suatu kepastian yang tidak dapat kita cegah. Kematian menjemput kita tidak melihat seberapa tua kita atau seberapa siap kita namun semua atas kehendak-Nya. Maka dari itu kita perlu mempersiapkan untuk menghadapi kematian dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Mumpung masih diberi kesempatan di dunia, hendaknya kita saling mengingatkan untuk selalu berbuat kebaikan, menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

    ReplyDelete
  15. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi bagi setiap yang bernyawa. Hanya saja tak seorang pun yang mengetahui perihal waktu kematiannya. Yang bisa dilakukan manusia hanya berusaha mempersiapkan kematian. Maksdunya disini adalah mempersiapkan amal perbuatan yang baik yang akan menolongnya nanti setelah masuk ke kehidupan pasca kematian. Karena setia apa yang dilakukan di dunia ini akan mendapatkan balasan kelak, maka kita sebaiknya mulai memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi dan meninggalkan hal-hal buruk.

    ReplyDelete
  16. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Pada dasarnya manusia diutus di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah. Jika saatnya tiba, manusia akan dipanggil kembali untuk pulang menghadap Allah. Dunia ini adalah lading bagi manusia untuk mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya. Mengingat dan mempersiapkan kematian adalah keharusan bagi setiap orang. Sesungguhnya sesuatu yang paling jauh adalah masa lalu, dan sesuatu yang paling dekat adalah kematian.

    ReplyDelete
  17. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Dari elegi ini kita bisa mengingat kembali kematian. Kematian merupakan sesuatu hal yang mutlak akan dialami setiap manusia. Cepat atau lambat semua manusia akan mengalaminya. Tidak ada yang bisa mencegah dan menghindarinya, setiap orang sudah memiliki waktu kematiannya masing-masing. Sikaya, sicantik,sicerdas,simuda,sisehat,dst bisa lebih dulu menemui ajalnya dari simiskin, sitidak cantik,sibodoh,situa,sisakit,dst. Semua itu adalah Rahasia-Nya tidak ada yang tahu dimana dan kapan tepatnya kita akan mengalaminya. Bercermin dari peristiwa tsunami Banten & lampung tiga hari yang lalu, disanalah bukti Rahasi-Nya. Kita bisa melihat disana orang-orang yang sehat,muda,cantik,kaya,cerdas,dst sedang berkumpul tapi siapa yang tahu bahwa disanalah mereka akan menemui kematiannya. Andai ada yang tahu mereka pasti tidak akan memilih untuk hadir pada ruang dan waktu itu. Mari kita do'akan saudara-saudara kita semoga mendapat tempat yang terbaik dan semoga kita semua mati dalam keadaan khusnul khotimah

    ReplyDelete
  18. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Terkait mengingat kematian maka sebenar-benar orang yang mengingat kematian adalah orang-orang yang mempersiapkannya. Sebenar-benar orang yang mempersiapkan kematian ialah mereka yang telah ikhlas menemui kematiannya kapanpun dan dimanapun. Inilah yang harus kita renungi dalam diri khususnya saya pribadi. Sudah siapkah kita ? sudah pantaskah kita menemuinya ?. Jika harus menjawab sejujur-jujurnya maka jujur saya akan mengatakan saya masih kurang siap menemui itu mengingat masih banyaknya dosa, masih adanya kesombongan-kesombongan,ketamakan-ketamakan,dst yang secara sadar dan tidak sadar saya melakukannya. Ketika kita sedang berbahagia atas segala pencapaian dan bersenang-senang atas apa yang dimiliki maka cobalah kita tiba-tiba mengingat kematian akan kita temui suatu perasaan dimana semua yang kita miliki, semua yang kita telah capai, semua keduniawian yang kita kejar seakan tidak ada artinya lagi. Dengan adanya kesempatan yang diberikan kepada kita marilah mengingat dan saling mengingatkan agar senantiasa mengisi ruang dan waktu yang kita miliki untuk mempersiapkan diri menuju kekehidupan berikutnya. Sebenar-benar kehidupan didunia ialah kehidupan yang sifatnya fana dan sebenar-benar kehidupan yang abadi ialah kehidupan diakhirat.

    ReplyDelete
  19. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Berbuat baiklah seakan-akan engkau mati esok hari. Karena kita tidak akan pernah tahu kapan Allah memanggil kita. Kita harus selalu siap kapanpun. Perbanyaklah amal ibadah kita dan berlomba-lombalah dalam kebaikan. Kematian adalah rahasia Allah. Kita tidak akan pernah bisa menghindarinya. Sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepadaNyalah kita akan kembali. Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  20. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Pintar-pintarlah dalam pergaulan. Karena pergaulan berpengaruh besar terhadap perilakumu. Keberadaan seorang teman sangatlah mempengaruhi kepribadian, akhlak serta agama seseorang. Ketika seseorang bergaul dengan teman yang berakhlak baik maka niscaya ia akan menjadi sosok yang berkahlak baik. Namun sebaliknya, ketika ia bergaul dengan teman yang berakhlak kurang baik maka ia pun akan menjadi sosok yang berakhlak kurang baik pula. Maka dari itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita agar selektif dalam memilih teman, khususnya teman dekat atau sahabat karib. Hal itu disebabkan karena agama seseorang itu sangat ditentukan oleh agama teman dekatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Agama) seseorang itu sesuai dengan agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memperhatikan siapa yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, al-Hakim dan Ahmad, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu) Selain itu dalam Hadits Riwayat Al Bukhari dan Riwayat Muslim dikatakan bahwa “Permisalan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah ibarat penjual minyak kasturi dan pandai besi. Si penjual minyak kasturi bisa jadi akan memberimu minyaknya tersebut atau engkau bisa membeli darinya, dan kalaupun tidak, maka minimal engkau akan tetap mendapatkan aroma harum darinya. Sedangkan si pandai besi, maka bisa jadi (percikan apinya) akan membakar pakaianmu, kalaupun tidak maka engkau akan tetap mendapatkan bau (asap) yang tidak enak.” Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  21. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat siang Prof.
    Setiap pilihan akan memiliki dampak. Setiap dampak akan memiliki resiko. Setiap resiko akan memiliki pilihan kembali. Artinya setiap tujuan yang ingin kita pilih pasti akan memiliki hasil baik sesuai dengan apa yang diharapkan maupun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil ini merupakan tempat terakhir. Tempat terakhir dapat diartikan sebagai puncak kehidupan. Puncak ini melalui serangkaian proses sehingga pada akhirnya mampu dicapai. Terima kasih.

    ReplyDelete
  22. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Setiap yang hidup pasti akan mati. Meskipun begitu, kematian merupakan rahasia Allah SWT. Kita sebagai makhluknya hendaknya selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian karena kematian bisa datang kapan saja dan pada siapa saja, tidak memandang usia, sehat atau sakit, dan lain sebagainya. Sebagaimana yang diungkapkan dalam elegi ini, kematian merupakan jembatan untuk menyeberang dari keburukan dan kesengsaraan ke surga yang merupakan kenikmatan abadi. Sebaliknya, bagi orang-orang yang belum ikhlas, kematian merupakan perpindahan dari istana menuju azab. Ikhlas ini dalam artian yang luas, diantaranya dengan membunuh kerakusan, hawa nafsu, kesombongan dan keinginan. Ikhlas juga dilakukan dengan senantiasa meningkatkan kualitas ibadah, memohon ampun, selalu mengingat Allah SWT dan berjuang di jalan-Nya pada setiap urusan di dunia ini.

    ReplyDelete
  23. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Berputus asa menjadi jalan yang diambil bila seseorang sudah penat dan hilang keceriaan untuk mencari jalan solusinya. Bila sudah seperti itu, seorang teman atau keluarga terdekat harus sudah duduk bersama dan memberikan masukan agar bisa terbuka pikiran dan hatinya sehingga mereka mau untuk pelan-pelan menyelesaikan masalahnya. Bila tidak ada yang menemani maka tindakan paling nekat akan diambil seseorang yaitu menghilang dari pandangan keluarga dan teman-temannya bisa jadi tidak pulang ke rumah atau tidak mau berpikir jernih lagi. Sehingga pikirannya akan mati dan fisiknya akan mulai menyusulnya, hal itu sungguh disayangkan karena peran orang terdekat sangat diperlukan.

    ReplyDelete
  24. Samsul Arifin/18701261007/S3 PEP

    Ada satu hal yang pasti di dunia ini, yaitu kematian. Kematian adalah hal yang paling dekat dengan kehidupan kita karena kematian dapat datang kapanpun. Sebagai insan hendaknya kita mempersiapkannya dengan melakukan hal – hal baik dan dilakukan dengan ikhlas. Hal tersebut harus dilakukan karena hal tersebut berdampak dengan kehidupan kekal setelah kematian kelak

    ReplyDelete
  25. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Manusia yang hidup di dunia ini pasti akan merasakan mati. Kematian merupakan awal dalam memasuki alam selanjutnya, yaitu alam kubur. Selagi kita masih diberikan umur, mari kita selalu berbagi kebaikan, sungguh-sungguh dalan menjalankan perintah Allah SWT. Menjauhkan diri dari larangan Alla SWT. Semoga, kita nanti selalu berkumpul dengan orang-orang sholeh. Aaamiin.

    ReplyDelete
  26. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    Bahwa Kematian adalah sesuatu yang pasti. Tidak ada yag dapat mencegahnya. Tidak akan ada tempat persembunyian untuk lari dari kematian. Kita sebagai makhluknya hanya bisa menunggu dan menghadapi kematian. Dan bahwa kematian didunia hanyalah awal dari kehidupan yang baru. Sehingga kematian adalah jembatan menuju kehidupan yang baru. Maka untuk melewati jembatan itu, kita perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin, karena kita tidak akan pernah menyangka kapan dalam perjalanan hidup kita ini akan berjumpa dengan jembatan kematian yang mau tidak mau, siap tidak siap, akan kita lalui. Kehidupan kita telah diatur oleh sang maha pencipta, kita sebagai hamba tinggal menjalankan apa yang sudah ditakdirkan.

    ReplyDelete
  27. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Kematian bagi orang yang beriman adalah suatu kejadian yang dirindukan sedangkan kematian bagi orang yang tidak beriman adalah sesuatu yang dihindari dan ditakutkan. Keikhlasan pada kematian akan hadir bagi orang yang selama hidupnya berorientasi pada akhirat, mereka yang tidak akan kecewa dengan dunia dan permasalahan manusia.

    ReplyDelete
  28. Wilis Putri Hapasari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Keikhlasan harus dihadirkan pada penutup, senja, dan kesudahan serta ujung dari sebuah perjuangan, dengan kata lain adalah kematian yang hadir bagi makhluk yang berjiwa. Keniscayaan yang akan dilalui oleh setiap insan.

    Maka yang harus kita lakukan disisa hidup kita adalah mempersiapkan sebaik-baiknya kematian agar keikhlasan hadir dan tiada sesal kita rasakan, agar keimanan melekat dan kerinduan akan berjumpa dengan Rabb menjadi nafas dari segala sesuatu hal baik yang berat dilakukan. Semoga kita menjadi hamba yang dipilih Allah sebagai hammba yang husnul khatimah di akhir hayat kita. Allahumma Aamiin.

    ReplyDelete
  29. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Kematian merupakan hakikat yang akan menghampiri semua manusia, tidak memandang tua-muda, kaya-miskin. Kematian datang dari Allah. Manusia hendaknya selalu mengingat kematian itu agar selalu mempersiapkan bekal.
    Terimakasih

    ReplyDelete
  30. Syaiful Syamsuddin
    19701261002
    S3 PEP 2019

    Asslamau alaikum wr.wb
    Pada hakekatnya kehidupan di dunia ini adalah sifatnya fana atau tidak kekal. Kehidupan di dunia merupakan awal dari perjalanan panjang kita menuju kehidupan yang abadi yang kehidupan di akhirat kelak. Dalam melakukan perjalanan panjang tentunya kita membutuhkan bekal yang cukup agar kita sampai tanpa permasalahan di tempat tujuan, maka dunia inilah tempat manusia mengumpulkan bekal yang secukup-cukupnya yaitu bekal berupa amal-amalan sholeh. Untuk menuju kehidupan di akhirat maka kita akan melalui yang namanya kematian. Kematian merupakan jembatan antara dunia dan akhirat. Kematian pasti akan di alami oleh setiap manusia, sebagaimana dalam Al Qur an telah dijelaskan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami yang namanya kematian. Maka dari itu sebelum kita menghadapi yang namanya kematian, kita persiapkan bekal yang akan dibawa ke akhirat, dan sebaik-baik bekal yaitu amalan soleh.

    ReplyDelete
  31. Rifki Rinaldo
    19709251070
    S2 PMD 2019

    Ketika aku menemukan kehidupan (duniawi) kutemukan bahwa akhir kehidupan adalah kematian,namun ketika aku menemukan kematian,aku menemukan kehidupan abadi. Karena itu, kita harus prihatin dengan kehidupan (duniawi) sesuai ajaran dan kaidah agama masing-masing,serta bergembira dengan kematian. Karena sesungguhnya kita hidup untuk mati dan mati untuk hidup.

    ReplyDelete