Feb 25, 2011

Elegi Pertandingan Tinju antara Kualitatif melawan Kuantitatif




Oleh Marsigit

Monolog Kuantitatif:
Besar harapanku. Kecil rintanganku. Panjang perjalananku. Pendek jangkauanku. Tepat sasaranku. Separuh peluangku. Penuh perolehanku. Kosong negatifku. Sepuluh nilaiku. Dua ratus persen kenaikan gajiku. Semua itu ada dalam daftar. Aku dapat menggambarnya. Aku dapat menghitungnya. Ini dia grafiknya. Dalam seminggu, sepuluh kegiatanku. Dalam sebulan, lima belas pekerjaanku. Ditambah waku, dikurangi daya, hasilnya tetap. Benarlah jawabanku dan salahlah jawabanmu. Kalkulasiku tepat dan kalkulasimu tidak tepat. Perkiraanku benar perkiraanmu salah. Jika engkau wakilnya, aku tidak butuh mereka. Satu untuk semuanya. Terpaksa aku tentukan, engkau itu lima atau delapan. Jika engkau lima, maka semuanya adalah lima, jika engkau delapan maka semuanya adalah delapan. Ambil sembarang bilangan, kalikan tujuh dan tambahlah tujuh kemudian bagilah dengan tujuh, hasilnya kurangi dengan satu, berapakah bilangan itu? Sembilan puluh persen ingatanku masih baik, yang lima persen sering lupa. Banyak tidurku tidak boleh lebih dari kerjaku. Pikiran ku acak terhadap mereka. Segerombolan orang-orang itu tidak mengetahui diriku. Aku hanya melihat dia cacah kepalanya. Luas pikirannya tidak lebih dari satu meter persegi. Dalam hatinya tidak lebih dari sepuluh senti meter. Cintaku kepadamu masih sembilan puluh lima persen. Keyakinanku tiga perempat. Lambang adalah mutiaraku, rumus adalah primadonaku, prinsip adalah semangatku.


Monolog Kualitatif:
Kugapai harapanku. Kulalui rintanganku. Kutempuh perjalananku. Kurasa jangkauanku. Baiklah sasaranku. Berharap peluangku. Halal perolehanku. Haram negatifku. Memuaskan nilaiku. Bermanfaat kenaikan gajiku. Apalah artinya daftar. A[pa perlu aku menggambarnya. Aku dapat merasakannya. Ini dia refleksiku. Dalam seminggu, ibadahku. Dalam sebulan, tanggungjawabku. Kesadaranku dan lingkunganku, menentukan keberadaanku. Etika jawabanku dan jawabanmu. Perasaanku dan perasaanmu. Apakah pantas aku memilih. Apakah pantas aku memberitahu. Aku tidak berani menentukan engkau lima atau delapan. Aku lebih suka bercerita dan berkomunikasi tentang dan dengan engkau. Janganlah berlaku sombong dan arogan. Lebih baik tidur dari pada berbuat dosa. Hatiku membatasi pikiranku. Sungguh malang nasibnya, hanya bernasib terwakili. Itulah pertimbanganku. Semoga hatiku berdzikir. Tak terukurlah cintaku itu. Au hanya bisa berharap dan berdoa. Apalah artinya lambang, aku lebih suka maknanya. Apalah artinya rumus, aku lebih suka hakekatnya. Apalah artinya prinsip, aku lebih suka realitanya.

Wasit:
Wahai kuantitatif, terdengar hebat pula ucapanmu itu. Ucapanmu penuh dengan kuantitatif dan angka-angka. Tidaklah mudah memahami ucapanmu. Kelihatannya, engkau memang kuantitatif minded. Wahai kualitatif, terdengar indah ucapanmu itu. Ucapanmu penuh dengan kualitatif dan makna. Tidaklah mudah memahami ucapanmu. Kelihatannya, engkau memang kualitatif minded. Namun aku melihat ada kelemahan di masing-masing dirimu itu. Kelemahanmu adalah engkau berdua ternyata mempunyai pamrih dan maksud tertentu dalam monologmu. Sebenar-benar dirimu adalah menyindir satu dengan yang lain. Lebih dari itu engkau berdua tampak sekali bersaing memperebutkan sesuatu. Padahal ketahuilah bahwa aku adalah seorang wasit tinju. Pekerjaanku adalah mengadu dan mempertemukan orang-orang yang saling siap bertarung. Maka kalau boleh aku ingin bertanya. Daripada saling menyindir, maukah engkau berdua aku adu, dalam pertandingan tinju antara kualitatif melawan kuantitatif.

Kuantitatif dan Kualitatif secara bersama menjawab:
Aku bersedia.

Wasit:
Tetapi ketahuilah bahwa pertandingan tinju itu hanyalah pertanyaanku-pertanyaanku yang perlu engkau jawab silih bergantian. Apakah setuju?

Kuantitatif dan Kualitatif secara bersama menjawab:
Setuju

Wasit:
Baiklah aku mulai dengan pertenyaanku.
Bagaimanakah engkau bisa mendefinisikan dirimu masing-masing?

Kuantitatif:
Aku adalah kuantitatif. Kuantitatif adalah diriku. Lima adalah contohnya. Maka lambang adalah diriku.
Obyektif adalah tujuanku. Konsisten adalah jiwaku. Tempat tinggalku di pikiran orang-orang.

Kualitatif:
Aku sulit mendefinisikan diriku, karena aku bersifat kualitatif. Aku juga sulit mengambil contoh buatku, karena contohnya sangat banyak dan kontekstual. Aku juga sulit mendefinisikan tujuanku karena itu semata-mata tergantung dari subyeknya. Tetapi yang paling merisaukanku adalah aku tidak tahu di mana jiwaku? Tempat tinggalku di hati setiap insan.

Wasit:
Jika engkau menjadi guru, bagaimanakah engkau mengetahui kompetensi siswa-siswamu?

Kuantitatif:
Aku buat soal obyektif. Aku hitung benarnya. Aku tak peduli keadaan mereka. Maka jika skornya tinggi maka nilainya tinggi juga. Titik. Begitu saja kok repot.

Kuantitaif:
Aku buat catatan-catatan portfolio. Aku membuat tugas. Aku sarankan mereka menggunakan komputer. Aku perkenankan mereka promosi diri. Kadang-kadang aku perlu mengobservasi dan wawancara dengannya. Menilai seseorang memang repot. Tidaklah mudah memberi predikat kepada seseorang. Bukanlah kalau kita memberi predikat tidak benar, ityu adalah dosa?

Wasit:
Bagaimana engkau menganggap dan bergaul dengan siswa-siswamu.

Kuantitatif:
Aku sebenarnya enggan menjawab pertanyaanmu itu. Pertenyaanmu itu terlalu naif bagiku. Apa perlunya saja. Pekerjaanku sangat banyak. Jadi aku batasi pergaulanku dengan siswaku. Kalau perlu aku menghindar bisa bertemu dengannya. Bagiku murid-muridku adalah banyaknya mereka sebanyak aku membilang.

Kualitatif:
Pertanyaanmu sangat baik. Itulah pertanyaan yang selalu aku tunggu. Aku memandang setiap siswa adalah dunia. Jadi setiap siswa adalah segenap isi dan misterinya. Maka tidaklah mudah bergaul dengannya. Aku harus mengembangkan metode dan teknologi agar aku mampu melayani belajar mereka. Mereka semua adalah berbeda-beda. Masing-masing perlu perhatian khusus. Bagiku murid-muridku masing-masing adalah benih-benih yang dalam pertumbuhan dan perkembangannya memerlukan bantuan, pupuk, dan memberisihakan hama-hama.

Wasit:
Coba terangkan bagaimana anda satu dengan yang lain saling membutuhkan?

Kuantitatif:
Sebenar-benar diriku tidaklah memerlukan kualitatif. Bagiku kualitatif adalah tidak pasti dan itu menjadi keadaan buruk bagiku.

Kualitatif:
Sebenar-benar diriku adalah tidak sepenuhnya kualitatif. Aku masih membutuhkan kuantitatif dalam kegiatanku. Maka aku sangat perlu menjalin hubungan yang baik dengan kuantitatif.

Wasit:
Terangkan apakah cita-cita hidupmu masing-masing?

Kuantitatif:
Aku hanyalah berhenti di sini. Tiadalah cita-cita ada dalam hidupku.

Kualitatif:
Aku tidak tahu kapan aku mulai, dan au tidak tahu kapan aku berakhir. Cita-citaku adalah untuk semaksimal mungkin demi kemslahatan manusia semuanya. Aku berharap bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua.

Wasit:
Terangkan bagaimana anda masing-masing dapat membantu siswa belajar?

Kuantitatif:
Dengan metode numerik dan logika aku pastikan siswa-siswa melakukannya. Kepastian adalah jiwaku. Perhitungan-perhitungan adalah panglimaku.

Kualitatif:
Doa, motivasi, semangat adalah modal untuk belajar. Sikap dan perbuatan perlu disesuaikan agar murid mampu memperoleh kompetensinya. Dengan pengetahuan yang diperoleh, kemudian berilah kesempatan kepada murid-murid untuk mengembangkan keterampilan dan pengalamannya.

Wasit:
Bagaimana engkau beribadah?

Kuantitatif:
Aku lafalkan seribu kali doa. Beres.

Kualitatif:
Aku berlatih berdoa. Aku sadar tidak mudah untuk berdoa. Dari satu milyar doaku belumlah ada jaminan bahwa satu diantaranya dapat diterima. Tetapi ikhtiar adalah kewajibanku. Maka aku akan selalu mencoba untuk berdoa, karena aku yakin Tuhan YME akan mendengar setiap doa ku.

Wasit:
Prit..prit. Cukup. Dari catatan, observasi dan rekaman data serta kualitas jawaban. Aku memutuskan bahwa kualitatif telah memenangkan pertandingan, tetapi dengan catatan sebegai berikut: pertama, engkau tak boleh lagi saling mengejek apa lagi saling bertanding; kedua, engkau sebenarnya saling membutuhkan; ketiga, jika engkau mampu saling bekerja sama maka perolehanmu akan lebih besar dari yang sudah engkau peroleh selama ini; keempat, tetapi ingatlah bahwa pada setiap perjalananmu, maka kualitatiflah komandannya; kelima, dalam keadaan tertentu maka kuantitatif mampu bekerja sangat efektif dengan hasil yang besar jika didukung oleh kualitatif; dan terakhir, hidup rukunlah selalu selama hayatmu dalam saling harmoni. Amien.

30 comments:

  1. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math

    Penelitian kualitatif adalah penelitan yang sifatnya hanya melihat apa sedang terjadi di lapangan berdasarkan analisis masalah atau fenomenologinya, isi dari penelitiannya bersifat cerita/deskriptif dari penelitinya tentang masalah yang ia temui di lapangan tanpa membawa ide apapun. sementara penelitian kuantitatif adalah sebaliknya, penelitian ini lebih menekankan dengan adanya analisi data dari masalah yang diteliti, membawa ide ketika turun dari lapanga dan peneliti sudah tahu apa masalahnya. Banyak tombu pro dan kontra dalam dua jenis penelitian ini, beberapa ahli mengatakan bahwa penelitian tidak dapat dikatakan penelitian jika tidak ada data statitiknya sementara beberapa ahli lainnya mengatakan penelitian tidak hanya selalu berhubungan dengan angka, ada kalanya penelitian itu berupa analisi deskriptif dari seorang peneliti yang menemukan masalah di lapangan. Maka dari itu di Indonesia sendiri jika ingin melakukan penelitian kualitatif tidak cukup hanya sendiri namun juga dianalisis secara kuantitatif.

    ReplyDelete
  2. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Kualitatif dapat memberikan gambaran keadaan secara lebih detail. Kualitatif juga lebih fleksibel, lebih realistik, tidak kaku, tidak monoton, mengutamakan makna, dan seterusnya dibandingkan dengan kuantitatif. Namun demikian, kualitatif akan lebih lengkap jika didampingi dengan kuantitatif. Ketika kualitatif memberikan gambaran dengan narasi yang mendetail, kuantitatif melengkapinya dengan memberikan data angka yang objektif.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  3. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Kualitatif dan kuantitatif merupakan dua hal yang saling bergantung satu sama lain. Di dunia tidak semuanya hal dapat dianalisis dengan kuantitatif atau perhitungan. Kualitatif diperlukan untuk menceritakan setiap proses atau tahap yang terjadi. Dalam pembelajaranpun demikian, tidak cukup bagi seorang guru menilai siswa berdasarkan nilai dalam bentuk bilangan tetapi guru juga perlu melihat setiap proses yang siswa lakukan dalam pembelajaran. Oleh karena kuantitatif dan kualitatif diterapkan dengan seimbang sehingga sesuatu itu tidak dilihat dari hasil akhirnya saja atau dilihat dari prosesnnya saja.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Kualitatif dan kuantitatif adalah dua hal yang berbeda tetapi menurut saya saling melengkapi. Kualitatif lebih menjamin kualitas sementara kuantitas lebih memastikan angka. Kualitas dan kuantitas adalah dua hal yang berbeda tetapi saling berpengaruh. Jika keduanya dapat dilakukan dengan cara yang seimbang akan menghasilkan hasil yang sangat baik, terutama kita sebagai calon guru harus mampu menyeimbangkan antara kualitatif dan kuantitatif dalam mencari perkembangan siswa.

    ReplyDelete
  6. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Elegi ini mengibaratkan kuantitatif dan kualitatif dalam pembelajaran. Sebagian guru menilai peserta didik dalam ukuran angka dan bisa dihitung sementara sebagian lainnya mengukur secara kualitas yang tidak kelihatan dan tidak diukur dengan angka. Menurut saya, seorang tenaga pengajar yang baik, kedua metode perlu untuk dilakukan, tidak hanya kuantitatif saja tetapi kualitatif juga.

    ReplyDelete
  7. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kuantitatif dan kualitatif adalah dua hal yang memiliki perbedaan. Dalam metode penelitian, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif juga memiliki perbedaan. Namun bukan berarti keduanya tidak dapat dikombinasikan. Kualitatif dan kuantitatif bisa harmonis, berpadanan, dan saling melengkapi. Hal ini dibuktikan juga bahwa di dalam metode penelitian terdapat metode penelitian mix method atau metode penelitian campuran dengan menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif.

    ReplyDelete
  8. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Kuantitatif dan kualitatif memang berbeda. Kuantitatif mewakili paham positivisme sementara kualitatif mewakili paham naturalistik. Namun dari perbedaan itu dapat saling melengkapi untuk menjelaskan suatu fenomena secara lebih rinci dan akurat.

    ReplyDelete
  9. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Dari elegi diatas saya dapat mengambil makna bahwa dalam penelitian di kelas, ada baiknya melaksanakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, tidak hanya melakukan penelitian kualitatif atau kuantitatif saja. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mencari hubungan/pengaruh dari sesuatu dengan masalah, sedangkan penelitian kualitatif digunakan untuk mengetahui penyebab dari suatu masalah. Dan dalam penilaian terhadap siswa, guru harus melihat kuantitatif dan kualitatif dari siswa tersebut, artinya melihat nilai dan kemampuan siswanya.

    ReplyDelete
  10. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kuantitatif dan kualitatif merupakan suatu ilmu yang saling membutuhkan satu sama lain. Kuantitatif membutuhkan kualitatif untuk memperjelas paparan data yang diperolehnya, sedangkan kualitatif membutuhkan kuantitatif untuk memperkuat datanya. Oleh karena itu, kuantitatif dan kuallitatif harus beriringan, berjalan bersama atau saling membantu dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih besar dan lebih akurat. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi pada kehidupan kita sebagai makhluk sosial tentunya harus saling membantu satu dengan yang lainnya. Saling membantu diantara sesama akan menghadirkan atau menciptakan suatu lingkungan yang harmonis dan rukun.

    ReplyDelete
  11. Yuntaman Nahari
    18709251021
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Pertandingan yang dimenangkan oleh kualitatif menunjukkan bahwa kualitatif memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Namun kualitatif juga memerlukan kuantitatif. Kualitatif dan kuantitatif sebenarnya saling membutuhkan dan harus saling bekerja sama agar diperoleh hasil yang lebih besar. Begitu juga dengan ilmu science dan social. Mereka saling berhubungan dan saling membutuhkan. Diperlukan sinergi dari keduanya untuk mengembangkan pengetahuan.

    ReplyDelete
  12. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat sore Prof.
    Kualitataif selalu bisa menjawab setiap pertanyaan dengan baik sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang ada. Ia tidak suka menilai sesorang dengan predikat. Sebaliknya, Kuantitatif selalu bisa menjawab pertanyaan dengan singkat dan jelas. Tanpa bertele-tele ia mampu menjelaskan jawabannya dengan tepat sasaran. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Mereka harus saling mendukung satu sama lain dan harus berkolaborasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Terima kasih.

    ReplyDelete
  13. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Baik kualitatif maupun kuantitatif merupakan pendekatan. Sudut pandang seperti apa yang digunakan dalam melihat masalah dan metode seperti apa yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Kualitatif menyajikan sesuatu secara detail dan mendalam, sedangkan kuantitatif berdasarkan data yang empiris.

    ReplyDelete
  14. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Solusinya adalah melakukan mix methods. Sebagai contoh, memahami dan menganalisis masalah menggunakan pendekatan kualitatif. Mengembangkan solusi menggunakan kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif dan menyimpulkan dengan kuantitatif. Maka akan diperoleh hasil yang lebih komprehensif dan baik.

    ReplyDelete
  15. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Kualitatif dna kuantitatif memiliki peranan yang berbeda. Seperti halnya penelitian yang bisa dilakukan dengan kualitatif atau dengan kuantitatif. Hal tersebut bukan berdasarkan harus dilakukan dengan apa tetapi penelitian itu baiknya menggunakan metode apa. Bahkan kualitatif dan kuantitaf juga bisa digabungkan dalam suatu penelitian. Bisa saja suatu penelitian menguji kelayakan dari suatu produk kemudikan menguji keefektifannya sehingga semuanya dapat berperan
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  16. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Dari elegi tinju kualitatif dan kuantitatif dapat dipahami bahwa sisi kualitatif lebih mementingkan kedalaman informasi dari suatu fenomena yang diuraikan secara deskriptif sedangkan kuantitas lebih memastikan kebenaran suatu data dengan angka. Kualitas dan kuantitas adalah dua hal yang berbeda tetapi saling mempengaruhi. Jika keduanya dapat dikombinasi dengan cara yang seimbang akan menghasilkan hasil yang sangat baik, diambil sisi yang positif dari masing-masing pendekatan. Terutama kita sebagai guru masa depan harus dapat menyeimbangkan antara kemajuan kualitatif dan kuantitatif dalam melihat perkembangan siswa.

    ReplyDelete
  17. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Baik kuantitatif ataupun kualitatif sama-sama memiliki kelebihan masing-masing. Kuantitatif dengan minimnya resiko dan kualitatif dengan manfaatnya. Sebelum sampai pada kesimpulan, dari segi percakpan terlihat memang kualitatif lebih baik dan lebih rendah hati dibandingkan dengan kuantitatif yang terkesan sombong. Padahal, jika mereka bergabung pasti akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi. Namun dengan catatan seperti yang Prof katakan bahwa kualitatif yang harus menjadi pemimpinnya.

    ReplyDelete
  18. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Kualitatif dan kuantitatif keduanya merupakan suatu pendekatan yang saling melengkapi satu sama lain. Kuantitatif identik dengan mengukur sesuatu melalui angka sedangkan kualitatif tidak dengan angka. Misalnya dalam proses pembelajaran. Nilai yang diperoleh seorang siswa bisa ditentukan secara kuantitatif namun tentu hal ini tidak cukup untuk menggambarkan bagaimana kemampuan siswa tersebut. Diperlukan adanya pendekatan kualitatif untuk mengetahui pendapat, pemikiran, motivasi dan yang lainnya dari siswa tersebut. Oleh karena itu baik kuantitatif maupun kualitatif keduanya sama penting dalam suatu penelitian.

    ReplyDelete
  19. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Kualitatif merupakan pengukuran yang lebih berorientasi pada kualitas sedangkan kuantitatif merupakan pengukuran yang lebih beroritasi pada kuantitas. Guru yang lebih memilih pengukuran kualitas akan lebih mengedepankan kualitas proses dibanding kuantitas hasil akhir namun demikian tetap menggunakan pengukuran kuantitatif. Misal penilaian hasil belajar siswa dia akan lebih menilai bagaimana prosesnya dikelas penggunaan kuantitatifnya adalah ketika guru mengamati perbedaan nilai ujiannya dengan prosesnya, seberapa sering dia bertanya dalam pembelajaran, seberapa sering dia bisa menjawab pertanyaan guru, seberapa sering ia memperolah nilai yang memuaskan dalam tugas-tugasnya, seberapa sering dia tampil memberikan atau menuliskan jawaban dipapan, dst. Guru yang lebih berorientasi pada penilaian kuantitatif akan lebih berorientasi pada nilai akhir ujiannya. Jika dalam ujiannya siswa dapat nilai 100 maka siswa dianggap sudah memiliki performa yang baik padahal belum tentu hasil itu sesuai dengan kapasitas siswa yang sebenarnya.

    ReplyDelete
  20. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Jika harus diunggulkan antara kualitatif dan kuantitatif maka memang yang lebih baik adalah kualitatif. Alasannya ialah karena kualitatif lebih mengutamakan proses dan refleksi sementara kuantitatif lebih mengutamakan hasil akhir. Jika dibawa kedalam kehidupan sehari-hari orang yang melandasi pemikirannya dengan kualitas akan cenderung menghargai usahanya sekecil apapun itu serta menikmati dan mendalami jajakan prosesnya. Meski pada akhirnya dia akan memperoleh hasil yang tidak maksimal, dia akan berlapang dada menerima kemudian hasil itu justru menjadi bahan refleksi bagi dirinya dimana letak kekurangannya yang harus dia perbaiki, dan memikirkan langkah-langkah perbaikan selanjutnya. Sementara orang yang melandasi pemikirannya dengan kuantitas tidak akan mempedulikan esensi prosesnya, didalam pikirnya hanyalah ketercapain tujannya. Jika hasilnya baik dia bangga, jika hasilnya buruk dia mempermasalahkan. Namun bagaimanapun baik kualitatif maupun kuantitatif harus saling melengkapi. Kualitatif tanpa kuantitaf akan kehilangan patokan sedangkan kuantitatif tanpa kualitatif akan kehilangan esensi makna.

    ReplyDelete
  21. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Kualitatif yang berarti mengutamakan kualitas atau mutu, kuantitatif berarti bahwa mengutamakan jumlahdengan mengesampingkan mutu. Keduanya mampu memberikan makna yang lebih baik apabila dapat saling melengkapi, tidak setengah-setengah atau sepotong. Seperti halnya dalam sebuah penelitian, apabila dapat memadukan dua metode ini akan mampu menghasilkan penelitian yang baik.

    ReplyDelete
  22. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Kuantitatif dan kualitatif merupakan dua pandangan yang berbeda. Kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan angka-angka, sementara kualitatif lebih menekankan pada deskripsi atau penjelasan-penjelasan. Masing-masing memiliki kelemahan dan keunggulan. Akan tetapi, seperti disampaikan pada bagian akhir tulisan di atas bahwa sebetulnya antara kuantitatif dan kualitatif akan menghasilkan manfaat yang jauh lebih besar apabila penggunaannya dikolaborasikan.

    ReplyDelete
  23. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Kualitatif dan kuantitatif merupakan dua metode yang masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Kualitatif berbeda dengan kualitatif, dimana kualitatif lebih menekankan kepada penjelasan mengenai hasil wawancara, hasil pengamatan, dan fakta yang terjadi di lapangan. Sedangkan kuantitatif lebih menekankan kepada fakta yang berupa angka dan bersifat pasti. Seorang peneliti memiliki kuasa untuk memilih kualitatif atau kuantitatif dalam penelitiannya tergantung dengan topik yang digunakan.

    ReplyDelete
  24. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Kuantitatif dan kualitatif memiliki porsinya masing-masing dalam penelitian. Kuantitatif : datanya bisa diukur dengan angka, tujuannya untuk memperoleh data numerik yang bisa diolah lebih lanjut, biasanya menggunakan teori, model, atau rumus matematika. Kualitatif : datanya tidak dapat diukur dengan angka, tujuannya untuk mengetahui pendapat, alasan, motivasi masyarakat banyak terhadap sebuah fenomena atau kasus

    ReplyDelete
  25. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Dalam prinsipnya memang kualitatif lebih unggul daripada kuantitatif. Namun dibalik unggulnya kualitatif tetapi tetaplah ada kekurangannya. Kuantitatif juga memiliki kelebihan apabila dibandingkan dengan kualitatif. Oleh karenanya, penggunaan kualitatif dan kuantitatif harus saling seimbang sehingga menghasilkan sesuatu yang efisien. Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  26. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Kualitatif dan kuantitatif memiliki perbedaan yang amat mendasar satu sama lain. Akan tetapi, keduanya saling melengkapi satu sama lain. Jika dipandang dari sudut pandang masing-masing terdapat unggulan dari metode masing-masing. Sehingga kembali pada kebutuhan untuk menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan, bahkan ada yang disebut dengan mix method yaitu kombinasi antara kualitatif dan kuantitatif

    ReplyDelete
  27. Samsul Arifin/18701261007/S3 PEP

    Kuantitatif dan kualitatif adalah dua hal yang berbeda. Kualitatif merujuk pada ukuran kualitas, sedangkan kuantitatif sendiri merujuk kepada suatu ukuran angka yang pasti. Walaupun kedua hal tersebut berseberangan, kedua hal tersebut mampu melahirkan sebuah kombinasi yang epic apabila seorang guru misalnya, dapat menyelaraskan kedua hal tersebut menjadi perpaduan yang berimbang sebagai tolok ukur perkembangan siswa

    ReplyDelete
  28. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    Meskipun kualitatif dinyatakan unggul, namun kualitatif tetap membutuhkan dukungan dari kuantitatif. Keduanya memanglah dapat berdiri sendir-sendiri, namun kualitatif hanya berisikan deskripsi akan sesuatu yang masih bersifat luwes, sementara kuantitatif memiliki sifat yang kaku dengan numerik dan logika-logikanya. Maka sebaiknyalah keduanya harus saling mendukung, agar tidak terlalu luwes yang mengakibatkan ketidakkonsistenan dan agar tidak kaku yang mengakibatkannya sulit dipahami dan diterima secara umum.

    ReplyDelete
  29. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Kualitatif dan kuantitatif akan selalu berdebat satu satu sama lain pada berbagai aspek, dan tentu saja akan saling membutuhkan satu sama lain dalam berbagai aspek juga. Kualitatif membutuhkan kuantitatif sebagai bahan definisi, dan kuantitatif akan membutuhkan kualitatif sebagai pendefinisinya. Kualitatif mendefinisikan segala sesuatu dengan luas mendalam, dengan kata-kata yang penuh makna, sedang kuantitatif mendefinisikan dengan caranya sendiri yang mempunyai karakteristik yang jelas dan parameter yang pasti.

    ReplyDelete
  30. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Kualitatif dan kuantitatif adalah dua hal yang saling berhubungan, saling membantu, dan saling membutuhkan. Kualitatif memang menjadi hal yang utama, tetapi dengan bantuan kuantitatif maka manusia akan mendapat hasil yang jauh lebih besar.
    Seperti itulah kehidupan. Semua saling membutuhkan dan saling membantu. Jadi, hindarilah sifat mempertengkarkan sesuatu.
    Terimakasih

    ReplyDelete