Sep 20, 2010

Elegi Menggapai Bijak

Oleh Marsigit

Berikut saya nukilkan sebuah tanggapan dari Bapak Wahyudi tentang "bijak":

Assalamu 'alaikum wr. wb. saya setuju dengan Bapak bahwa dimensi yang berbeda sering mengakibatkan kesalahfahamn. yang harus dilakukan adalah. pihak yang sadar bahwa dimensinya rendah memfollow up kesadarannya dengan belajar...belajar dan belajar...membaca....membaca dan terus membaca. tapi bagi pihak yang berdimensi lebih tinggi seyogyanya bersikap bijak. seperti sikap yang ditampakkan oleh yang berilmu+bijak dalam elegi menggapai dimensi. salah satu sikap bijak orang yang berdimensi tinggi adala KHAATBUUNNASA 'ALA UQUULIHIM "Serulah manusia sesuai dengan kapsitas akal (intelektual) mereka(Al Hadist. Wallahu 'alam. terimakasih pak.



Sementara jawaban/tanggapan saya (Marsigit) adalah:

Ass..Pak Wahyudi.."bijak" itulah yang menjadi ultimate dari semua para filsuf untuk menggapainya. Tetapi ketahuilah bahwa Socrates itu dianggap orang yang paling tidak bijak oleh masyarakatnya pada jamannya. Plato dianggap sangat tidak bijak oleh Aristoteles. Descartes dianggap tidak bijak oleh David Hume. Dst...Maka tesis itu sebenar-benarnya adalah tidak bijak bagi anti-tesisnya, demikian pula sebaliknya.

Pandangan tentang "bijak" dari kaca mata Filsafat Barat dan Filsafat Timur itu berbeda. Apalagi jika disorot dari kaca mata berbagai Teologi Agama.

Filsafat Barat memandang "bijak" sebagai kegiatan mencari pengetahuan, menuntut ilmu, menemukan yang baru, membuat anti-tesis, dan melakukan sintetis. Maka di sini bijak itu adalah epistemologi. Thus, bijak itu adalah filsafat itu sendiri.

Di Timur, seseorang dikatakan "bijak" jika dia mampu memberi. Memberi ilmu, atau memberi apapun yang diperlukan oleh orang lain. Jadi bijak di Timur itu terikat dengan strata sosial. Kegiatan yang sama, tetapi dilakukan oleh orang yang berbeda dalam strata, maka akan memberikan aspek "bijak" yang berbeda. Strata itu berelasi dengan "kuasa". Maka "bijak" di Timur itu kenthal dengan nuansa atau merupakan aspek dari unsur kekuasaan. Kuasa di Timur, itu berelasi dengan Kerajaan-kerajaan. Maka itulah faktanya bahwa sejarah Timur itu diturunkan oleh Kerajaan-kerajaan.

Dalam Filsafat, "kuasa" itu berelasi dengan hubungan subyek-obyek. Maka "bijak" dan "kuasa" itu berelasi dengan "determinism". Dimana, di dalam konteks Timur, ketika ada usaha-usaha berpikir filsafat ala Barat, seperti yang kita lakukan, yaitu membongkar konteks "bijak" dan "kuasa" dalam determinisme, maka para obyek kuasa mempunyai euphoria untuk membongkar karakter subyek kuasa.

Jangan dilupakan bahwa "kuasa" di sini dalam arti luas seluas-luasnya, dalam sedalam-dalamnya. Mahasiswa senior itu kuasa terhadap mahasiswa yunior. Guru itu kuasa terhadap muridnya. Baju baru itu kuasa terhadap baju tidak baru..dst. Dosen juga kuasa terhadap mahasiswanya. Itulah pentingnya pemahaman Ruang dan Waktu. Maka sebenar-benar bijak, baik di Barat maupun di Timur adalah pemahaman atau kesadaran akan ruang dan waktu. Di sini maka semua subyek dan semua obyek dan semua predikat akan terkena aturannya. Jadi bijak itu tidak hanya untuk dosen saja, tetapi juga untuk mahasiswa. Tidak hanya untuk guru saja tetapi juga untuk siswa, dst...Dosen atau guru itu perlu paham ruang dan waktunya. Demikian pula mahasiswa atau murid. "Serulah manusia sesuai dengan kapsitas akal (intelektual)" itu adalah bentuk kesadaran ruang dan waktu.

Jadi saya melihat bahwa pemikiran anda tentang bijak, segabai suatu fenomena sintesis pertarungan filsafat/budaya Barat dan filsafat/budaya Timur. Jika diteruskan maka tidak cukup sampai di sini, karena baik filsafat Barat maupun Timur itu juga meliputi Etik dan Estetika. Maka "bijak" itu juga berkorelasi dengan Etik dan Estetika. Nah, etik dan estetika nya subyek dan obyek itu berbeda. Jadi Etik dan estetikanya Dosen dan Mahasiswa itu juga bisa berbeda.

Tetapi jangan salah paham, karena etikanya seseorang itu ternyata juga anti-tesisnya dari etika nya orang lain. Thus dengan demikian perbedaan adat istiadat juga akan membawa etik dan estetika yang berbeda. Ketika filsafat berusaha membongkar aspek monolothik dari suatu keutuhan primordial, maka konsep etik dan estetika itu menjadi tercerai berai. Maka disinilah kita perlu mengembangkan pemahaman ruang dan waktu. Jadi paham ruang dan waktu itu ternyata juga etik dan estetika.

Pusat-pusat monolithik dan primordialisme pengembangan etik dan estetika itu meliputi Filsafat, Agama atau pusat-pusat Kekuasaan/Negara/Kerajaan. Di daerah atau masyarakan di mana jauh dari pusat-pusat pengembangan seperti itu (adhoh Ratu) maka Etik dan Estetika dikembangkan dalam ranah komunikasi horizontal dan merefer kepada unsur-unsur kontekstual lingkungan dan kehidupan sehari-hari.

Maka ingatlah kembali uraian saya tentang strata dan tingkatan masyarakat yang dibuat menurut kriteria "Power Now" atau "Pragmatis/Utilitarian/Kapitalis/Hedonism". dari tataran yang paling rendah menuju tataran tinggi: Archaic-Tribal-Feudal-Traditional-Modern-Post Modern-Post Post Modern/Contemporary. Maka setiap level strata itu akan memberikan definisi etik, estetika, kebenaran dan KEBIJAKAN yang berbeda-beda. Level atau strata itu dapat kita proyeksikan ke dalam diri kita. Artinya sikap, etik, estetika dan pikiran kita tentang "bijak" itu juga dapat menunjukkan posisi kita di level mana. Tetapi menurut saya hal demikian mempunyai sifat dinamis dan tidaklah statis.

Maka marilah kita renungkan. Never Ending To Learn.

Amiiin

36 comments:

  1. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Bijak atau tidaknya seseorang atau tindakan bergantung pada ruang dan waktunya. Bijak itu relatif. Karena bergantung pada ruang dan waktu, maka manusia perlu untuk selalu belajar apapun dan dimanapun supaya manusia dapat menjadi bijak di manapun dan kapan pun. Namun, bijak atau tidak juga bergantung dari orang yang menilainya. Bagi sebagian orang, tindakan itu bijak namun belum tentu bagi sebagian orang yang lain.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  2. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Bijak adalah melakukan sesuatu dengan sadar akan ruang dan waktu. Bijak bukan berarti merendahkan diri tetapi lebih kepada memahami. Justru orang bijak dapat menjadikan orang tersebut berharga. Karena sebaik-baik orang adalah pandai menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Dari elegi ini malah Saya berkesimpulan bahwa bersikap bijak adalah cara kita untuk terhindar dari sikap sombong akan apa yang kita miliki. Padahal sebenar-benar apa yang kita miliki adalah berusaha menggapainya.

    ReplyDelete
  3. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Memahami makna bijak sendiri tidak bisa digeneralisasi secara spesifik, artinya kita bisa menilai bahwa bijak adalah sesuatu yang positif tetapi untuk mendefinisikan bijak bergantung pada asalnya, subjek dan objek yang menilainya. Seperti di negara yang berbeda dari negara timur mendefinisikan bijak jika dihubungkan dengan seseorang yang gemar menuntut ilmu, sedangkan menurut negara -negara timur mendefiniskan bijak dengan seseorang yang membagi ilmu yang telah didapatkan.

    ReplyDelete
  4. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Bijak ada yang negatif dan positif. Semua tergantung ruang dan waktunya, tergantung bagaimana orang tersebut mendefinisikannya. Bijak yang positif adalah ketika seseorang bisa menempatkan sifat bijak pada posisi yang benar atau tidak mendefinisikan bijak yanh berujung dengam sifat sombong seolah-olah ia bisa dan mengetahui segalanya, itu adalah bijak yang negatif.

    ReplyDelete
  5. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Bijak adalah orang yang paham dan sadar akan ruang dan waktu, dengan bijak kita mampu mensikapi segala permasalahan kehidupan dengan baik, dengan bijak kita mampu membangun pikiran – pikiran positif dan perasangka baik terhadap diri dan orang lain dan dari segala peristiwa yang terjadi dan yang kita lihat . Kebijaksanaan tidak diciptakan dengan sendirinya. Tetapi bijaksana membutuhkan proses untuk mencapainya. Prosesnya kadang tidak sesaat, dan butuh waktu lama, terutama bagi mereka yang tidak mengenali kata-kata bijak selama hidup mereka. Dengan bijak pula kita bisa menghargai orang lain dan mencoba untuk melihat sisi lain dari yang orang lakukan, dengan kata lain bijak berarti kemauan belajar untuk menemukan nilai positif dari setiap masalah yang kita temui untuk kemudian kita jadikan pelajaran dalam menjalani hidup ini.

    ReplyDelete
  6. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Sejak mengikuti mata kuliah bersama Pak Marsigit, setiap kali mendengar ataupun membaca kata bijak maka saya langsung teringat pada apa yang sering Pak Marsigit sampaikan di kelas. Pandangan menurut bijak pun relatif. Pandangan bangsa Barat dan bangsa Timur tentang bijak pun mengalami perbedaan. Menurut bangsa Barat orang yang sudah tua tapi masih berusaha menuntut ilmu akademik, contohnya melanjutkan kuliah sampai S3 maka dikatakan sebagai bijak. Namun sebaliknya, menurut bangsa Timur yang dikatakan bijak contohnya adalah mereka yang mampu berbagi ilmu sekecil apapun itu maka itulah yang disebut bijak.

    ReplyDelete
  7. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Bijak berarti mampu menempatkan segala sesuatu sesuai ruang dan waktunya. Jika terdapat berbagai perbedaan pendapat tentang makna kata bijak, saya rasa sah-sah saja. Karena memang sudah kodratnya dunia ini beraneka ragam. Untuk itu, kita perlu bijak dalam menyikapinya. Kesadaran ruang dan waktu merupakan kuncinya.

    ReplyDelete
  8. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Apabila ia berfilsafat maka ia merupakan orang yang bijaksana. Karena bijaksana merupakan sikap untuk merendah dihadapan kebenaran. Orang bijaksana mestilah tahu kebenaran. Untuk bijaksana kita mesti berpengetahuan. Berpengetahuan merupakan olah pikir yang didapat dari membaca dan mengalami

    ReplyDelete
  9. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Seorang kakak yang selalu membimbing, menjaga, menasihati adiknya merupakan salah satu wujud kebijakan seorang kakak kepada adiknya. Guru yang membantu, memberikan Ilmu, mendidik siswa juga merupakan kegiataan bijak seorang guru kepada muridnya. Tetapi tidak selamanya kakak dan guru di sini menjadi bijak untuk selamanya, karena mereka memerlukan bimbingan pula dari yang lebih senior di atas mereka agar lebih bisa bijak di kemudian hari. Jangan seolah-olah sudah merasa bijak sehingga bisa berkuasa, tetap rendahkan dirimu sehingga kebijakanmu akan dihormati orang lain.

    ReplyDelete
  10. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Berdasarkan elegi yang saya baca bahwa bijak sendiri memiliki arti yang berbeda antara kebijakan Timur dan kebijakan Barat. Ini berarti bahwa kebijakan menjadi berbeda tergantung dengan budaya dimana kita berada. Ketika kebijakan Barat terus mengejar ilmu dan membuang yang dirasa tidak memberikan dampak lagi maka kebijakan Timur lebih kepada penggunaan ilmu untuk saling berbagi sehingga menguatkan hubungan sosial dengan sesamanya.

    ReplyDelete
  11. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Bijak berarti selalu menggunakan akal budinya (KBBI). Ini menunjuk pada sifat yang hati-hati dan bertindak sesuai dengan jalur yang benar dengan memperhatikan konsekuensi akibat dari tindakan. Orang yang bijak adalah orang yang bertindak sesuai dengan pikiran, akal sehat sehingga menghasilkan perilaku yang tepat, sesuai dan pas. Bijak tergantung pada ruang dan waktu. Biasanya, sebelum bertindak disertai dengan pemikiran yang cukup matang sehingga tindakan yang dihasilkan tidak menyimpang dari pemikiran. Orang yang bijak tahu akan hal mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.

    ReplyDelete
  12. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Bijak tidak akan dapat dinilai oleh diri sendiri, orang lainlah yang akan mengenali bijak sesuai dengan ruang dan waktu tertentu. Bijak menurut si A belum tentu bijak menurut si B. Seseorang yang terkadang berusaha bijak belum tentu bijak menurut orang lain. sehingga bijak tidak dapat dispesifikkan menjadi tesis dirinya sendiri.

    ReplyDelete
  13. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Menurut saya bijak adalah sesuatu yang lebih tinggi dari adil. Jika adil adalah menempatkan sesutu sesuai dengan tempatnya dalam hal ini adalah ruang dan waktunya. Sedangkan bijak adalah menempatkan sesuatu bukan hanya sesuai dengan ruang dan waktu ditambah prediksi di masa depan seperti apa yang akan muncul dengan mempertimbankan kejadian masa lalu. Sehingga bukan hanya ruang dan waktu melainkan lintas ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  14. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Contoh bijak dalam perkataan adalah berkatalah yang jujur. Nasehat jujur merupakan nasehat yang bijak karena jika dilihat konteks ruang dan waktunya bernilai benar dan baik. Selain itu, jika dilihat dari sudur pandang ruang dan waktu lalu dan yang akan datang tetap bernilai baik dan benar. Sebaliknya orang yang tidak jujur, dulu, sekarang dan akan datang (ruang dan waktu) pasti binasa.

    ReplyDelete
  15. Yuntaman Nahari
    18709251021
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Bijak adalah mampu memahami ruang dan waktu yang berkorelasi dengan etik dan estetika. Bijak pada filsafat Barat berbeda dengan bijak pada filsafat timur. Filsafat Barat memandang bijak sebagai kegiatan mencari pengetahuan, menuntut ilmu, menemukan yang baru, membuat anti-tesis, dan melakukan sintesis. Sedangkan bijak menurut Filsafat Timur adalah jika ia mampu memberi, memberi ilmu atau apapun yang diperlukan oleh orang lain. Begitulah perbedaan makna bijak menurut filsafat barat dan timur. Demikian juga dengan perbedaan adat istiadat yang membawa etik dan estetika yang berbeda. Oleh karena itu, paham ruang dan waktu juga merupakan etik dan estetika.

    ReplyDelete
  16. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Bijak merupakan suatu sikap dimana seseorang dapat menyikapi masalah dengan baik. Bija dapat memberikan dampak positif pada setiap keputusan. Orang bijak biasanya dapat mengabil keputusan dengan resiko seminimal mungkin. Kebijakan akan dapat digapai ketika seseorang dapat memandang sesuatu dari banyak sudut pandang dan dapat mengambil jalan yang win win solution.

    ReplyDelete
  17. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Bijak adalah cerminan dari sikap yang dilakukan setelah mengalami proses pemikiran, yang tepat dan sesuai dengan kondisi. Bijak selalu dikaitkan dengan sosok yang baik dan bijaksana dalam menanggapi berbagai macam permasalahan. Yang perlu kita ingat bahwa bijak itu adalah suatu tindakan. Untuk menjadi orang yang bijak memang bukanlah hal yang mudah. Salah satu kunci untuk menjadi bijak yang saya baca adalah pemikiran yang terbuka.

    ReplyDelete
  18. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Setiap kebijakan memuliki tingkatan masing-masing. Terlebih lagi bijak merupakan segala sesuatu yang dinamis dan tidak statis sehingga letaknya atau levelnya bisa berubah-ubah. Setiap manusia tentunya tidak memiliki tingkat kebijakan yang sama. Hal tersebut tergantung dari individu, sejauh mana mampu memaknai hidup dan sejauh mana bisa memiliki pemikiran yang terbuka
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  19. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Bijak itu domainnya terletak distrata, kekuasaan, antara subjek dan objek. Subyek yang bijak adalah subyek yang tidak memaksakan ruang dan waktu para obyeknya. Guru yang "Bijak" adalah guru yang tidak memaksakan siswanya dalam pembelajaran untuk belajar layaknya orang dewasa yang belajar. Obyekpun harus bijak terhadap subjeknya dengan memahami batasan-batasannya. Mahasiswa yang paham bahwa pengetahuannya masih minim maka ia harus menerima proses pembelajaran dari dosennya seberat apapun itu karena semua itu adalah untuk memfasilitasi dalam mengkonstruk pengetahuannya.

    ReplyDelete
  20. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Sebenar benar tantangan dalam diri manusia adalah "Bijak", dikarenakan setiap manusia dalam dirinya terdapat suatu ego. Bijak dengan pandangan sekilas itu memanglah merupakan sesuatu yang biasa saja namun dalam penerapannya tidaklah semudah membalikkan tangan. Secara sadar atau tidak sadar manusia bisa mengabaikan "Bijak" jangankan bijak terhadap orag lain terhadap diri sendiripun kita terkadang mengabaikannya. Misal Menunda sarapan hingga larut malam karena ingin fokus segera menyelesaikan tugas. Menunda makan yang berlebihan disini adalah bentuk ketidak-bijak-an kita terhadap diri sendiri karena Ego kita yang lebih mementingkan tugas daripada kesehatan sendiri. Maka sebenar-benar musuh "Bijak" adalah ego yang terlalu tinggi. Ego yang terlalu tinggi membuat kita tidak bisa memahami diri sendiri, orang lain,keterbatasan, ruang dan waktu, dst. Sementara "Bijak" lahirnya dari pemahaman.

    ReplyDelete
  21. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Setiap orang yang berpikir bisa menjadi orang yang bijak. Bijak bukan tentang orang yang tua atau masih anak-anak. Bijaknya seseorang dapat ditentukan oleh pengalaman yang membentuk pola pikir. Hal yang bijak dapat mempengaruhi dan mengubah keadaan. Sifat bijak harus diterapkan sesuai dengan ruang dan waktunya.

    ReplyDelete
  22. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Perbedaan bijak dari berbagai sudut pandang menyadarkan kita bahwa bijak itu harus menyesuaikan ruang dan waktu. Seperti kata pepatah bahwa “diam itu adalah emas”, namun tidak berlaku selama nya benar bahwa kita harus senantiasa diam. Oleh karenanya ada pepatah lain yang mengatakan bahwa “malu bertanya sesat dijalan”. Perbedaan pepatah tersebut bukan tentang menentang satu sama lain, namun lebih kepada menyadarkan kita bahwa segala sesuatu itu bergantung dari ruang dan waktunya, ada saat dimana diam itu emas, namun ada saatnya pula diam itu justru membawa kesesatan. Kemampuan kita dalam menilai dan memahami ruang dan waktu bergantung pada kebijakan yang akan kita ambil. Karena sebenar-benar bijak adalah sesuai dengan ruang dan waktu. Sesuai dengan tingkatan intelektual atau sesuai dengan keperluan saat itu.

    ReplyDelete
  23. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Kebijakan itu tidak dibuat-buat. Kebijakan itu bukan paksaan. Kebijakan itu bukan kepalsuan. Kebijakan itu muncul pada mereka yang berhati nurani. Kebijakan itu muncul pada mereka yang memiliki hati yang suci. Jangan sampai kau mampu berkata bijak namun dalam prakteknya kau sebaliknya. Naudzubiilah min dzalik. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dalam kebaikan. Aamiin. Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  24. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Bijak menurut filsafat barat adalah kegiatan mencari pengetahuan, menuntut ilmu, menemukan yang baru membuat anti tesis dan melakukan sintesis. Sedangkan bijak menurut Timur adalah mampu memberi ilmu atau apapun yang diperlukan orang lain terkait dengan strata sosial. Bijak berkorelasi dengan etik dan estetika. Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  25. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Dari elegi sebelumnya, dalam satu kata saja jika kita kaji dengan seksama ternyata bisa memberikan banyak makna. Sama seperti pada elegi di atas yang menyatakan bahwa arti dari sebuah kata tergantung dari sudut pandang pendefinisiannya. Kata bijak didefinisikan dari sudut pandang filsafat barat dan filsafat timur. Pendefinisian menurut sudut pandang manapun asal itu sesuai dengan ruang dan waktu akan menjadi hal yang benar. Memang benar belajar tidak ada akhirnya karena ketika belajar kita merasa semakin sedikit ilmu pengetahuan yang telah kita dapatkan

    ReplyDelete
  26. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Seseorang dapat dikatakan bijak jika ia memliki pemikiran yang mendalam mengenai sesuatu dalam mengambil keputusan, yaitu seseorang yang mendasarkan pendapat atau pandanganya tidak atas pertimbangan-pertimbangan yang dangkal saja, tetapi melihat, merasa, memperhatikan semuanya secara mendalam dalam berbagai hal ataupun aspek.

    ReplyDelete
  27. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Sifat bijak merupakan sikap yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini. seiap manusia pasti pernah mengalami masalah, masalah-masalah tersebulah yang mengajarkan manusia untuk dapat bersikap bijak. Dalam filsafat sendiri tesis, pendapat para ahli filsuf, dianggap tidak bijak oleh anti-tesisnya. Bijak sendiri berbeda antara barat dengan timur. Dalam barat seseorang yang dikatakan bijak adalah orang yang sedang menuntut ilmu. Sedangkan di timur seseorang dikatakan bijak apabila ia sering memberi.

    ReplyDelete
  28. Kartianom
    18701261001
    S3 PEP 2018

    Secara psikologi bijak adalah sikap seseorang terhadap sesuatu dengan memandang secara objektif dan adil. Seseorang yang bijak akan membuat keputusan yang tidak memihak. Dalam filsafat sendiri tesis, pendapat para ahli filsuf, dianggap tidak bijak oleh anti-tesisnya. Bijak sendiri berbeda antara barat dengan timur. Dalam barat seseorang yang dikatakan bijak adalah orang yang sedang menuntut ilmu. Sedangka di timur seseorang dikatakan bijak apabila ia sering memberi.

    ReplyDelete
  29. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    Elegi menggapai bijak diatas menjelaskan tentang bijak. Pendapat mengenai arti bijak berbeda-beda. Begitu pula pandangan filsafat barat dan filsafat timur juga berbeda tentang bijak. Bijak merupakan sifat yang harus dimiliki oleh semua orang, bijak itu relatif tergantung ruang dan waktunya. Untuk menjadi orang bijak, kita harus dapat memandang sesuatu dari berbagai macam sisi. Baik itu bijaknya guru dengan murid, bijaknya dosen dengan mahasiswa.

    ReplyDelete
  30. Tiara Wahyu Anggraini
    19709251065
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Bijak berarti mampu menempatkan segala sesuatu sesuai ruang dan waktunya. Seseorang yang bijak mampu menyikapi segala permasalahan kehidupan dengan baik, berpikiran positif, berprasangka baik terhadap diri dan orang lain, serta dari segala peristiwa yang terjadi. Pandangan bijak pun relatif bergantung ruang dan waktunya. Contohnya seperti di negara-negara barat yang berpandangan bijak jika dihubungkan dengan seseorang yang gemar menuntut ilmu walaupun usianya telah lanjut, sedangkan menurut negara-negara timur berpandangan bijak yaitu dimana seseorang yang membagi ilmu yang telah ia didapatkan.

    ReplyDelete
  31. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Bijak memiliki sifat karakter yang melekat dirinya baik secara epistiomologis, ontologis, dan aksiomatisnya sendiri-sendiri berdasarkan dimensi subyek dan periodisasi ruang dan waktu. Bijak tidak dapat didefine menggunakan satu prespektif saja, melainkan melalui berbagai pertimbangan lain yang terikat satu sama lain. Bijak memiliki tesis dan antitesisnya masing-masing, maka bijak berada dalam pikiran si pemikir yang tidak dapat diungkapkan secara lengkap kepada pendengar karena pasti mengalami proses reduksi dalam pengeluarannya. Maka bijak yang disepakati adalah bijak normatif yang mengacu kepada norma-norma sosial hasil interaksi antar subyek-subyek terhadap obyek pada ruang dan waktu tertentu.

    ReplyDelete
  32. Hajra Yansa
    19701251012
    S2 PEP A 2019

    Terimakasih Prof. Telah memetahkan bijak dari perspektif barat dan timur. Arti bijak berbeda pada setiap orang. Begitupun jika ditinjau dari perspektif budaya barat dan timur. Kacamata kita memandang bijak berbeda karena adat istiadat yang berkembang di lingkungan. Pun Bijak selalu meliputi etik dan estetika yang mempengaruhi cara kita mendefinisikan bijak. Itulah bijak menurut paham ruang dan waktunya.

    ReplyDelete
  33. Puspitarani
    19709251062
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih Bapak atas Elegi Menggapai Bijak yang telah Bapak share kepada kami. Elegi Menggapai Bijak ini sangatlah bermanfaat untuk dibaca dan pastinya dapat menambah wawasan kami. Menurut saya bijak seseorang itu dapat dilihat dari cara dia dalam mengambil suatu keputusan. Apabila dia berada di dalam kelompok dan menjabat sebagai ketua kelompok maka keputusan yang diambil itu dapat dipertanggung jawabkan, tidak berat sebelah, dan keputusan itu dapat diterima oleh semua anggota kelompok, serta tidak ada rasa iri atau rasa kurang puas dengan hasil keputusan. Sama halnya ketika seseorang itu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, maka keputusan yang diambil haruslah berdasarkan pemikiran yang matang, dan tidak berat sebelah, tidak juga merugikan orang lain, dan siap untuk menerima akibat dari keputusan yang diambilnya. Bijak berasal dari hasil musyawarah bersama.

    ReplyDelete
  34. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C
    Tersesatlah bagi mereka yang tidak mengubah akhirnya menjadi awal yang lebih baik dari pada akhirnya. begitu pula yang tidak mengubah akhirnya menjadi lebih baik dari awalnya. Yang demikian itu yang terjebak dalam dimensi ruang dan waktu, atau pula terjebak dalam dimensi pemikirannya sehingga akan menjadi orang yang merugi.

    ReplyDelete
  35. Rochyati
    19709251074
    S2 P. Mat D 2019

    Dunia Barat dan dunia Timur memiliki perbedaan dalam nilai bijaksana.B ijaksana dunia Barat dalam keadaan masyarakat yang terbuka, maka mereka berpendapat bahwa orang yang sedang mencari ilmu adalah orang bijaksana. Tapi dunia Timur mempunyai versi lain dalam nilai bijaksana, karena masyarakat sudah tertutup, menurut mereka bijaksana adalah memberi. Jadi tak mudah menjadi pejabat di dunia Timur karena harus memberi/menyejahterakan rakyatnya. Namun sebenar-benar bijaksana adalah bijaksana absolut, yaitu Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

    ReplyDelete
  36. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Bijak harus dilakukan dalam setiap keputusan karena ketidakbijaksanaan akan menimbulkan suatu masalah. Maka, berusahalah bijak saat mengambil keputusan.
    Terimakasih

    ReplyDelete