Sep 7, 2009

Wajah dan Raport Pendidikan Indonesia (di tinjau dari usaha mempromosikan pendidikan yang lebih demokratis)

Oleh Marsigit

Negara Indonesia terlalu besar untuk dipikirkan secara parsial. Negara Indonesia terlalu luas untuk dipikirkan secara sektoral. Negara Indonesia terlalu kompleks untuk dipikirkan oleh hanya beberapa orang. Dan negara Indonesia terlalu agung untuk dilihat hanya dari beberapa sudut pandang saja. Pancasila adalah cita-cita luhur bangsa. Demokrasi Pancasila adalah visi kebangsaaan Indonesia, walaupun kelihatannya gaungnya kurang begitu membahana, bahkan sebagian segmen masyarakat tampak agak gamang dengannya.

Tetapi baiklah, asumsikan bahwa kita memang tidak gamang, artinya memang kita berketetapan bahwa visi kebangsaan Indonesia itu ya Demokrasi Pancasila, maka kita bisa melakukan analisis deduktif, bahwa visi demikian seyogyanya menjiwai segenap aspek berkehidupan berkebangsaan dan berkenegaraan Indonesia. Maka visi pendidikan nasional juga harus bernafaskan demokrasi Pancasila, walaupun kelihatannya hal yang demikian juga mungkin terdapat segmen masyarakan yang masih agak gamang.

Tetapi baiklah, asumsikan bahwa kita memang tidak gamang bahwa pendidikan nasional seharusnya mempunyai visi demokrasi Pencasila, maka kitapun bisa melakukan analisis deduktif yaitu bahwa setiap aspek implementasi pada bagian dan subbagian pendidikan nasional juga harus dijiwai oleh semangat Demokrasi Pancasila. Jika kita secara konsisten bisa melakukan kegiatan analisis demikian maka hasil-hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk refleksi diri kita seperti apakah wajah, tubuh, lengan dan kaki-kaki pendidikan nasional kita?

Gambaran tentang diri wajah, tubuh, lengan dan kaki-kaki pendidikan nasional akan tampak lebih jelas lagi manakala kita melakukan analisis hal yang sama untuk kasus-kasus yang paralel diluar sistem Demokrasi Pancasila. Yang terakhir tentunya semata-mata digunakan sebagai cross-check agar analisis bersifat obyektif dan hasilnya bersifat valid. Kegiatan analisis demikian setidaknya dilandasi beberapa asumsi dasar sebagai berikut.

Suatu sistem yang sehat adalah sistem yang mempunyai:
1) obyek material dan obyek formal sekaligus,
2)struktur yang jelas dan bersifat terbuka yang menggambarkan bentuk wajah, tubuh, lengan dan kaki-kaki secara jelas pula,
3)hubungan yang jelas antara komponen dalam struktur,
4) konsisten antara hubungan yang satu dengan yang lain baik hubungan secara substantial maupun hubungan secara struktural,
5) didukung oleh pelaku-pelaku dan komponen yang sesuai baik secara hakikinya, pendekatannya maupun ditinjau dari aspek kemanfaatannya,
6)peluang bagi segenap komponen yang ada untuk saling belajar dan dipelajari,
7) bersifat kompak dan komprehensif,
8) menggambarkan perjalanan sejarah waktu lampau, sekarang dan yang akan datang,
9) serta menampung semua aspirasi dan keterlibatan subyek dan obyek beserta segala aspeknya.

Dengan berbekal visi yang ada, pendekatan analisis, dan ideal dari suatu sistem yang baik, dan referensi yang ada, marilah kita mencoba melihat dan merefleksikan bentuk tubuh pendidikan nasional kita.

1) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka pandangan tentang keilmuan seyogyanya mempromosikan kreativitas serta merupakan bagian dari pengembangan masyarakat pada umumnya. Sementara pendidikan nasional kita belum mencapai keadaan demikian. Pandangan keilmuan yang ada masih bersifat ego of the body of knoledge, ego of the structure of knowledge, dan ego of the structure of knowledge. Pada point ini, maka analisis saya, jika diwujudkan dalam bentuk angka, baru memberikan nilai 4 (empat) pada rentang 10.

2) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka pandangan tentang value haruslah menuju ke keadilan dan kemerdekaan berpikir serta mendorong pengembangan aspek-aspek humanity. Praktek pendidikan kita masih terjebak pada dikotomi baik-buruk, tetapi kita kurang terampil mengisi interval di dalamnya. Praktek pendidikan cenderung semakin bersifat pragmatis dalam konteks hirarkhi paternalistik. Hirarkhi paternalistik itu akan lebih baik jika dia bersifat idealistic hierarchy paternalistic. Untuk poin ini saya memberi angka 5 (lima)

3) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka harus mendorong diadakannya inovasi atau perubahan secara terus menerus di segala aspeknya semata-mata demi kesejahteraan semua warga. Sementara system pendidikan kita cenderung tersedot oleh magnet dari market oriented dalam konteks hierarkhy-hierarkhy. Akibatnya nuansa pragmatis semakin menggejala bersamaan dengan erosinya nilai-nilai idealis para pelakunya. Untuk point ini saya memberi nilai 5 (lima)

4) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka kita harus mendorong mendorong partisipasi subyek pendidikan. Sementara di grass-root kita menemukan bahwa ketakberdayaan subyek didik dan dominasi pendidik secara terstruktur dan bersifat masif. Untuk point ini saya memberi nilai 3 (tiga)

5) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka harus mendorong mengembangkan aspek budaya masyarakat dan mengfungsikan pendidikan sebagai system pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Kebutuhan masyarakan hendaknya diartikan secara mendalam dan seluas-luasnya, termasuk paradigma bahwa subyek didik itulah sebenar-benar yang membutuhkan pendidikan.Untuk point ini saya menilai 3 (tiga)

6) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka tujuan pendidikan seyogyanya meliputi usaha-usaha mengembangkan masyarakat dan kehidupan seutuhnya secara komprehensif. Implementasi seyogyanya secara komprehensif dan konsisten. Untuk ini saya menilai 7 (tujuh)

7) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka kita perlu mempromosikan komunikasi multi arah dan kemandirian. Untuk point ini saya menilai 5 (lima)

8) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka kita perlu mempromosikan lingkungan kehidupan sosial kemasyarakatan sebagai konteks praktik kependidikan. Untuk poin ini saya menilai 4 (empat).

9) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka kita perlu mengembangkan sistem evaluasi yang bersifat terbuka dan berbasis pada pelaku pendidikan. Evaluasi pendidikan hendaknya berdasar kepada catatan atau portfolio yang menunjukkan tidak hanya hasil tetapi juga proses. Evaluasi pendidikan juga hendaknya bersifat komprehensif dengan mengukur mencatat semua aspek kemampuan pelaku. Untuk point ini saya memberi nilai 4 (empat).

10) Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka kita perlu mempromosikan aspek multi budaya sebagai kakayaan yang perlu dikembangkan. Otonomi daerah dan desentralisasi perlu ditempatkan dalam kedudukan yang proporsional. Untuk poin ini saya menilai 6 (enam)

Rata-rata penilaian saya terhadap sistem pendidikan kita dilihat dari segi promosi pendidikan yang bersifat demokratis adalah

(4+5+5+3+3+7+5+4+4+6)/10 = 5 (lima)

Kesimpulan:

Dengan nilai 5, maka kesimpulan saya terhadap wajah sistem pendidikan kita adalah sebagai berikut:

1. Dapat dimengerti masih banyaknya persoalan-persoalan yang perlu dipikirkan baik secara substansial maupun pada implementasinya.
2. Sistem pendidikan kita belum menggambarkan wajah dan tubuh yang konsisten bagi dipromosikannya pendidikan yang lebih demokratis. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor baik yang mandasar maupun oleh para pelaku kependidikannya.
3. Namun, masih terdapat harapan besar agar sistem pendidikan kita kedepan mampu memberikan nuansa pendidikan yang demokratis.

53 comments:

  1. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika B

    Indonesia merupakan negara yang luas. Terdiri dari berbagai macam suku bangsa, budaya, dan bahasa. Untuk mengembangkan Indonesia terutama pada sector pendidikan memang harus mempertimbangkan banyak aspek. Salah satunya yaitu demografi Indonesia yang sangat mempengaruhi berbagai keputusan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, yang mana hal tersebut juga mempengaruhi pola pikir penduduknya. Contohnya penduduk yang tinggal di urban area dan rural area. Kaum urban merupakan kaum dengan sentuhan modernitas dari fasilitas, gaya hidup dan cara berpikir sehingga mereka cenderung lebih cepat berkembang dibandingkan dengan penduduk di rural area. Namun, bukan berarti bahwa penduduk yang tinggal di daerah pedesaan tidak berkembang, hanya saja frekuensi perkembangannya sedikit lebih lambat dibandingkan penduduk yang sudah mengalamai fase modernisasi terlebih dahulu.
    Wajah pendidikan Indonesia dapat dilihat dari demografinya. Karena hal tersebut juga mempengaruhi raport pendidikan Indonesia dari waktu ke waktu. Demokrasi sebagai pandangan hidup bangsa merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperbaharui wajah pendidikan Indonesia. Yakni dengan mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan seperti yang sudah di jelaskan oleh Prof. Marsigit diatas. Dengan menyeimbangkan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, nantinya diharapkan bahwa melalui jalan demokrasi dapat memperbaiki dan menghasilkan sistem-sistem pendidikan yang lebih baik serta dapat diterapkan untuk semua golongan.

    ReplyDelete
  2. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Salah satu tolak ukur bangsa dikatakan maju adalah dari segi pendidikannya. Banyak sekali masalah yang membuat pendidikan di indonesia itu masih dikatakan rendah. Hal paling utama adalah tentang kualitas guru yang belum memadai. Belum lagi siswa di jaman sekarang yang lebih mementingkan bermain sosial media ketimbang pendidikannya. Masalah seperti inilah yang perlu adanya pendidikan karakter di setiap sekolah.

    ReplyDelete
  3. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Pendidikan di Indonesia memang masih memiliki banyak persoalan-persoalan yang perlu dipikirkan baik secara substansial maupun pada implementasinya. Persoalan-persoalan tersebut juga harus diselesaikan, dan untuk menyelesaikannya perlu kerjasama dari berbagai pihak. Pada pembukaan UUD 1945 telah disebutkan bahwa salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejak dulu Indonesia memiliki keinginan besar untuk meningkat kualitas pendidikan untuk sumber daya manusianya. Dimana mereka yang berhak memperoleh pendidikan bukan sebatas pada golongan tertentu saja.

    ReplyDelete
  4. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Mencapai pendidikan yang demokratis merupakan tujuan dari pendidikan bangsa Indonesia sebagai mana yang terdapat dalam ideologi pancasila. Pendidikan yang demokratis berarti pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk mendapat pendidikan di sekolah dari satu jenjang ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan masing-masing, pendidikan yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara dan mencakup berbagai substansi yang terlibat dalam pendidikan baik itu guru, siswa, orangtua, masyarakat, ketersediaan sarana prasarana, kurikulum maupun pemerintah. Keterlibatan dan kerjasama semua substansi yang ada dalam pendidikan kiranya mampu mengembangkan pendidikan bangsa yang lebih demokratis.

    ReplyDelete
  5. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Berdasarkan artikel tersebut, saya belajar bahwa pendidikan nasional Indonesia yang didsarkan pada Demokrasi Pancasila belum begitu terimplementasikan pada masyarakat. Masih ada kekurangan dalam system pendidikannya dan implementasinya. Sebagai generasi penerus, kita calon pendidik mempersiapkan diri dalam berinovasi system pendidikan misalnya saja membuat penelitian atau artikel. Selain itu, Indonesia yang mempunyai beragam budaya dapat dijadikan alat peraga dalam pembelajaran sehingga pendidikan Indonesia lebih mengenal jati dirinya sebelum belajar yang lebih luas.

    ReplyDelete
  6. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Dari segi usaha mempromosikan pendidikan yang lebih demokratis, Indonesia harus mempunyai system dan tujuan yang pasti dalam memajukan pendidikan. Tidak semua yang baru diterima dan diaplikasikan di Indonesia, tetapi disaring terlebih dahulu yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dalam pendidikan. Kita bisa saja mengikuti system pendidikan luar negeri, tetapi apakah system tersebut sesuai dengan Indonesia atau tidak. Untuk itu, Indonesia perlu berefleksi tenatng pendidikan nasionalnya yang memiliki banyak persoalan yang harus dipecahkan, setalah dapat terpecahkan masalahnya Indonesia akan mempunyai harapan untuk memajukan pendidikan nasionalnya.

    ReplyDelete
  7. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    s2 Pendidikan Matematika 2018

    Terkait topik bahasan terkait Wajah dan Raport Pendidikan Indonesia (di tinjau dari usaha mempromosikan pendidikan yang lebih demokratis), bahwa Suatu sistem yang sehat adalah sistem yang mempunyai:
    1) obyek material dan obyek formal sekaligus, 2)struktur yang jelas dan bersifat terbuka yang menggambarkan bentuk wajah, tubuh, lengan dan kaki-kaki secara jelas pula, 3)hubungan yang jelas antara komponen dalam struktur, 4) konsisten antara hubungan yang satu dengan yang lain baik hubungan secara substantial maupun hubungan secara struktural, 5) didukung oleh pelaku-pelaku dan komponen yang sesuai baik secara hakikinya, pendekatannya maupun ditinjau dari aspek kemanfaatannya, 6)peluang bagi segenap komponen yang ada untuk saling belajar dan dipelajari, 7) bersifat kompak dan komprehensif, 8) menggambarkan perjalanan sejarah waktu lampau, sekarang dan yang akan datang, 9) serta menampung semua aspirasi dan keterlibatan subyek dan obyek beserta segala aspeknya.
    ke sembilan poin tersebut merupakan pernyataan dari artikel tersebut, akan tetapi pada poin nomor 1-3 sepertinya menggambarkan bahwa suatu sistem yang mengatur atau berlaku di suatu negara misalnya di Indonesia tentang pendidikan itu bersifat obyektif dan rasional dan diterima oleh semua pihak sehingga bisa terlaksana tanpa ada pihak yang dirugikan.

    ReplyDelete
  8. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    s2 Pendidikan Matematika 2018

    Selanjutnya, maksud dari poin 4-7 bahwa konsisten antara hubungan yang satu dengan yang lain baik hubungan secara substantial maupun hubungan secara struktural yakni penanaman nilai-nilai loyalitas dan integritas yang tinggi supaya mampu mempertanggung jawabkan keputusan yang telah menjadi patokan dalam suatu permen atau suatu sistem, serta didukung oleh pelaku-pelaku dan komponen yang sesuai baik secara hakikinya, pendekatannya maupun ditinjau dari aspek kemanfaatannya bahwa hal-hal yang telah disepakati menjadi suatu sistem atau suatu peraturan yang berlaku mampu menjadi alasan untuk para pelaksana sistem atau aturan paham dan menjadi lebih bermakna setelah menjalankannya demi mencapai tujuan bersama, seehingga peluang bagi segenap komponen yang ada untuk saling belajar dan dipelajari bisa saling beriringan selama sistem tersebut di terapkan, serta bersifat kompak dan komprehensif yang mampu memupuk solidaritas yang tinggi dan mengindari pertikaian. Selanjutnya pada poin menggambarkan perjalanan sejarah waktu lampau, sekarang dan yang akan datang adalah dengan menyediaka alat merekam, bukan hanya dari alat teknologi cannggih atau yang sejenisnya akan tetapi juga kejeniusan yang manusia miliki sekaligus sebagai fasilitator dalam menjalankan suatu sistem tetapi alat perekam lainnya adalah otak sebagai alat perekam manusia yang berperan untuk mengilustrasikan kebermaknaannya, serta menampung semua aspirasi dan keterlibatan subyek dan obyek beserta segala aspeknya adalah menjadi wali persaksian suatu yang menyimpang.

    ReplyDelete
  9. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Demokrasi pancasila merupakan cita-cita luhur bangsa yang harus diwujudkan dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Melihat analisis wajah dan rapor pendidikan Indonesia ditinjau dari usaha mempromosikan pendidikan yang lebih demokratis dalam tulisan di atas, yang mana memperoleh skor rata-rata 5 dalam skala 10, maka perlu kerja keras dari segala lini agar dapat mewujudkan pendidikan yang lebih demokratis. Perlu ada kerja sama antar semua komponen pendidikan agar kelak melalui pendidikan yang demokratis, Indonesia mampu menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.

    ReplyDelete
  10. Yuntaman Nahari
    18709251021
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Pendidikan menjadi salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan yang baik pastinya akan melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkompeten dalam bidangnya. Sistem pendidikan yang ada di Indonesia saat ini masih membutuhkan banyak perbaikan. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kualitas pendidikan Indonesia yang masih cukup memprihatinkan. Indoesia membutuhkan kesatuan dari berbagai pihak untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Presiden, menteri pendidikan, guru-guru di sekolah harus mampu bekerjasama dengan baik untuk menciptakan pendidikan yang lebih unggul dan demokrasi sehingga segala penjuru Indonesia dapat merasakan pendidikan yang layak. Dengan begitu, pemerataan pendidikan di Indonesia dapat berjalan dengan baik.

    ReplyDelete
  11. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    pendidikan merupakan salah satu tujuan suatu negara agar negara tersebut maju, cerdas dan sejahtera pendidikan juga bisa dikatakan adalah aset dan investasi salah satu negara demi terwujudnya masyrakat yang cerdas adil dan makmur, hal ini begitu penting pendidikan untuk bangsa dan negara indonesia agar mampu menjadi masyarakat yang mandiri dan tidak selalu begantung kepada pemerintah begitupun pendidikan sangat penting agar suatu negara tidak hancur akan tetapi mempunyai generasi-generasi penerus bangsa yang berpendidikan yang baik.

    ReplyDelete
  12. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Pemaparan di atas menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia menganut Demokrasi Pancasila. Hal tersebut bermula dari prinsip yang tertuang dalam UU Sisdiknas Tahun 2003, pasal 4 ayat 1-6. Pada ayat 1 : pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Saya menginterpretasikan bahwa prinsip tersebut menunjukkan bahwa pendidikan yang demokratis hendaknya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi, pengetahuan, keterampilan, dan karakternya untuk mewujudkan cita-cita. kaitannya dengan hal tersebut, pendidikan haruslah mampu memberdayakan masyarakat yang heterogen(ras, suku, budaya, status sosial, status ekonomi, kondisi fisik, dll) tanpa adanya batasan-batasan. Keheterogenan ini dapat menggambarkan bagaimana harusnya upaya implementasi pendidikan yang sesuai Demokrasi Pancasila dimana semua masyarakat ini harus dapat diberdayakan dan mendapat fasilitas pendiidkan tidak ada yang dianaktirikan.

    ReplyDelete
  13. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Pada pendidikan yang demokratis salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pendidikan mampu mendorong pengembangan aspek-aspek humanity. Humanity mengarah pada hal yang fokus pada sisi perkembangan kepribadian manuasia untuk mengetahui dan mengembangkan kemampuannya. Setiap peserta didik adalah individu yang memiliki keunikan dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran harus dapat dihargai oleh semua pihak. Dalam implementasinya, kurikulum menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak atau peserta diidk, perserta didik yang aktif dan tidak ada paksaan, guru sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta didik, sekolah sebagai tempat yang dapat diekspolasi dan sumber masalah dalam pembelajaran sehingga memantik siswa untuk memecahkan masalah tersebut, dan atmosfer sekolah mewadahi peserta didik agar mampu berkolaborasi dengan orang lain.

    ReplyDelete
  14. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika B

    Indonesia merupakan negara yang luas. Terdiri dari berbagai macam suku bangsa, budaya, dan bahasa. Untuk mengembangkan Indonesia terutama pada sector pendidikan memang harus mempertimbangkan banyak aspek. Salah satunya yaitu demografi Indonesia yang sangat mempengaruhi berbagai keputusan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, yang mana hal tersebut juga mempengaruhi pola pikir penduduknya. Contohnya penduduk yang tinggal di urban area dan rural area. Kaum urban merupakan kaum dengan sentuhan modernitas dari fasilitas, gaya hidup dan cara berpikir sehingga mereka cenderung lebih cepat berkembang dibandingkan dengan penduduk di rural area. Namun, bukan berarti bahwa penduduk yang tinggal di daerah pedesaan tidak berkembang, hanya saja frekuensi perkembangannya sedikit lebih lambat dibandingkan penduduk yang sudah mengalamai fase modernisasi terlebih dahulu.

    ReplyDelete
  15. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika B

    Wajah pendidikan Indonesia dapat dilihat dari demografinya. Karena hal tersebut juga mempengaruhi raport pendidikan Indonesia dari waktu ke waktu. Demokrasi sebagai pandangan hidup bangsa merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperbaharui wajah pendidikan Indonesia. Yakni dengan mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan seperti yang sudah di jelaskan oleh Prof. Marsigit diatas. Dengan menyeimbangkan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, nantinya diharapkan bahwa melalui jalan demokrasi dapat memperbaiki dan menghasilkan sistem-sistem pendidikan yang lebih baik serta dapat diterapkan untuk semua golongan.

    ReplyDelete
  16. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Pendidikan di Indonesia memang masih jauh dari kata sempurna tetapi Indonesia terus berusaha memajukan kecerdasan bangsa melalui perkembangan-perkembangan dalam bidang pendidikan. Perubahan kurikulum membuat peningkatan daya saing bangsa dalam sektor pendidikan pula. Sumber daya manusia dalam bindang pendidikan juga semakin meningkat karena adanya tuntutan dari perkembangan kurikulum agar bisa terus berkembang. Penerapan kemajuan teknologi dalam pendidikan juga sangat mendukung dalam kemajuan daya saing bangsa
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  17. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Salah satu bentuk pendidikan demokratis ialah mengedepankan kreativitas. Ini berarti bahwa segala bentuk pendidikan itu harus melibatkan kreativitas sekaligus berorientasi pada pengembangan kreativitas. Jika pendidikan demokratis disini dinukilkan pada pendidikan demoktaris pembelajaran dikelas maka penting untuk melibatkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah sekaligus menciptakan pembelajaran yang mengasah, meningkatkan ataupun mengembangkan kreativitas setiap siswa dikelas. Pembelajaran melalui dan berorientasi pada kreativitas adalah pembelajaran yang fleksibel dan bersifat independent dari struktur pengetahuan yang ada.

    ReplyDelete
  18. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  20. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Bentuk lain dari pendidikan demokratis ialah pendidikan yang berorientasi pada dorongan untuk melibatkan partisipasi subyek didik dan menghindari adanya dominasi yang terlalu tinggi oleh pendidik dalam pembelajaran.Jika dibawa kedalam pembelajaran dikelas dominasi itu bisa berbentuk dominasi dalam menjelaskan, dominasi berkreativitas, dominasi memberi dan mencari informasi, dominasi berbicara, dominasi mencari solusi, dst sehingga siswa tidak ikut dilibatkan dalam berbicara,mencari solusi,berkreasi,menelaah berbagai informasi maupun menjelaskan. Hingga akhirnya menjadikan para siswa sebagai subyak yang tak berdaya dengan modal "Datang, Duduk,Diam,dan pulang". Adanya sintak SAINTIFIK 5M dalam kurikulum 2013 menurut saya pribadi sudah berorientasi pada pendidikan demokratis yang melibatkan dorongan partisipasi subyek didik tinggal bagaimana penerapannya dilapangan.

    ReplyDelete
  21. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Pendidikan demokratis juga merupakan pendidikan yang berorientasi pada keadilan dan kebebasan berpikir serta mendorong pengembangan aspek-aspek humanity. Pendidikan demokratis bentuk ini juga lebih melihat proses daripada hasil belajar siswa. Jika dinukilkan pada pembelajaran dikelas maka orientasi ini harus menghargai,memperhatikan dan memahami bahwa setiap siswa adalah insan yang dianugerahi berbagai potensi dalam dirinya termasuk potensi dalam berpikir. Maka adanya penolakan non-ilmiah dalam kurikulum 2013 yang salah satunya ialah penolakan berpikir subjektif saat ini menurut saya pribadi adalah salah satu wujud disorientasi pendidikan demokratis dikelas. Mengapa demikian ? karena dari berpikir subjektiflah siswa justru mampu memperoleh esensi pengalaman berpikir sebagai insan yang masih berproses dalam belajarnya. Jika siswa langsung dituntut untuk berpikir logis maka itu sama saja dituntut untuk langsung berpikir layaknya orang dewasa berpikir yang sudah pada tahap berpikir tinggi.

    ReplyDelete
  22. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Pendidikan demokratis adalah pendidikan yang erat dengan lingkungan sekitar dan ragam kebudayaan. Jika dibawa kedalam pembelajaran dikelas maka pendidikan itu diisi dengan pembelajaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan memperkenalkan berbagai ragam kebudayaan. Menurut saya pribadi implikasi pendidikan demokratis seperti ini sudah mulai diimplikasikan sekarang. Dapat kita lihat dari penerapan pembelajaran literasi dimana pembelajaran ini lebih kepada penerapan konsep pelajaran dalam memecahkan masalah diberbagai konteks kehidupan. Adapula pembelajaran berbasis budaya, dalam matematika itu disebut sebagai etnomatematika yang dimana membelajarkan matematika dengan memperkenalkan ragam budaya sekitar. Kedua pembelajaran ini lebih baik lagi jika dipadukan menjadi pembelajaran literasi dan kebudayaan.

    ReplyDelete
  23. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Terkait pendidikan demokratis point 9. Menurut saya inilah sistem pendidikan yang masih berkaitan dengan salah satu normatif pendidikan yaitu UN. UN jika harus menjadi penentu kelulusan siswa maka akan menjadi disorientasi pendidikan demokratis. Mengapa ? kerena dalam UN pihak yang melakukan penyusunan soal ujian dan penilaian bukanlah guru sementara orang yang paling tahu proses dan kondisi siswa serta yang berinteraksi secara langsung dengan siswa adalah para guru. Saat ini sudah mulai diterapkan sistem pendidikan demokratis yang tidak lagi bergantung pada penilaian UN semata. Selain itu adanya bentuk penilaian terbaru dalam kurikulum 2013 saat ini juga telah mendukung pendidikan demokratis yang berorientasi pada proses bukan hasil. Bentuk penilaian K-13 saat ini telah menuntut guru untuk memberikan deskripsi penilaian yang memuat seluruh aspek kemampuan siswa.

    ReplyDelete
  24. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Tak dapat dipungkiri memang bahwa Pendidikan di Indonesia masih mengalami banyak persoalan-persoalan yang perlu ditinjau lebih lanjut. Sistem pendidikan pun masig belum menggambarkan wajah dan tubuh yang konsisten bagi dipromosikannya pendidikan yang lebih demokratis. Namun, seberapapun rendahnya atau seberapapun terpuruknya sistem pendidikan di Indonesia, kita masih tetap memiliki harapan besar sistem pendidikan yang lebih baik dan mampu memberikan nuansa pendidikan yang demokratis. Selama masih ada harapan maka kemungkinan untuk menjadi lebih baik pasti masih bisa dicapai. dan selagi masih ada harapan kita masih memiliki kesempatan untuk bangkit dan memperbaikinya sedikit demi sedikit. Dan tugas kita adalah agar senantiasa menjaga harapan-harapan tersebut. Karena tanpa harapan, maka kematianlah yang sedang menanti. Semangat bangsaku, masih banyak yang bertumpu dan mengharapkanmu.

    ReplyDelete
  25. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Indonesia merupakan bangsa yang selalu mengedepankan pendidikan rakyatnya, terbukti dengan berbagai beasiswa yang diberikan kepada anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang demokratis telah diatur dan dikembangkan sedemikian rupa dengan menganut dan mengembangkan asas demokrasi dalam pendidikannya, terutama setelah diproklamirkannya kemerdekaan, hingga sekarang. Namun pendidikan yang demokratis belum terlihat. Masih banyak masyarakat yang memiliki pemikiran yang rendah tentang pentingnya pendidikan untuk anaknya, masih banyak fasilitas dan gedung sekolah yang memprihatinkan, dan masalah tenaga pendidik lainnya. Pendidikan yang demokratis perlu ditegakkan kembali demi menyongsong bangsa yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang berpendidikan.

    ReplyDelete
  26. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Apapun kondisi pendidikan di Indonesia, tetap bersyukurlah dan jadikan itu sebagai pelajaran sehingga ke depan harapan menjadi lebih baik terus berkobar. Hari esok masih suci, kita harus memulai perbaikan dan berbenah diri mulai dari orangtua, guru, pemerintah, masyarakat dan anak kita sendiri. Harapan itu masih ada. Perbaikan dari suatu sistem tidak dapat serta merta langsung bisa baik, tetapi memlaui proses yang panjang dan istiqomah dalam perbaikan. perubahan diri sendiri atau setiap individu merupakan suatu kunci untuk merubah suatu sistem yang ada. karena dari suatu sistem itu terdiri dari individu-individu, jika setiap individu mempunyai kesadaran dan tujuan yang sama bukan hal yang tidak mungkin pendidikan Indonesia akan dapat menjadi lebih maju dan berkualitas di dunia. Semangat calon akademisi :))

    ReplyDelete
  27. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun memang mengalami perubahan. Pemerintah pastinya berusaha membuat pendidikan Indonesia semakin maju dan berkualitas. Tetapi, kebijakan untuk meningkatkan kualitas terkadang tidak melihat keadaan yang sesungguhnya di Indonesia. Indonesia yang sangat luas ini tdak semua daerah merasakan apa yang seharusnya diperoleh dari pemerintah. Pemerintah terkadang dalam membuat kebijakan tidak berdasarkan hasil-hasil penelitan pendidikan yang ada. Pemerintah seakan-akan membuat kebijakan sesuai dengan hasil pendidikan tidak berdasarkan masalah yang terjadi pada proses pendidikan. Sehingga kebijakan yang seharusnya untuk mnejadikan pendidkan Indonesai semakin baik malah justru menambah masalah pendidikan.

    ReplyDelete
  28. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Hasil akhir dari penilaian Pak Marsigit mengenai wajah dan raport pendidikan Indonesia yaitu nilai 5 dari 10 artinya tujuan pendidikan di Indonesia hanya baru setengah perjalanan. Itu artinya masih perlu perjuangan untuk mencapai pendidikan yang demokratis. Sistem pendidikan kita belum menggambarkan wajah dan raport yang konsisten untuk dipromosikan dalam bidang pendidikan yang lebih demokratis. Hal ini disebabkan tidak hanya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang rendah tetapi justru yang menjadi penghambat adalah aturan atau sistem pendidikan dari pemerintah kita sendiri.

    ReplyDelete
  29. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Dari hasil penilaian tersebut juga menandakan bahwa pendidikan Indonesia masih jauh dari harapan. Banyak upaya dan kerja keras yang harus dilakukan untuk mempromosikan pendidikan yang demokratis. seluruh stackholder pendidikan harus terlibat aktif dalam mewujudkan pendidikan yang demokrastis. Tidak mudah memang untuk melakukannya, namun bukan berarti tidak mungkin. Misalnya saja pemerintah pada sejak tahun 2010 sudah mencanangkan program pendidikan karakter, namun sampai saat ini masih mengalami banyak masalah dalam mewujudkan hal tersebut. Gejala-gejala seperti tawuran siswa, penggunaan narkoba oleh siswa, kekerasan siswa terhadap guru maupun sebaliknya, dan sebagainya. Gejala-gejala tersebut merupakan pertanda bahwa program pendidikan karakter masih belum optimal terlaksana. Suatu program memang tidak mudah untuk dilaksanakan, perlunya waktu lama dan yang paling penting adalah konsisten dalam menjalankannya.

    ReplyDelete
  30. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Mengembangkan sistem evaluasi yang bersifat terbuka dan berbasis pada pelaku pendidikan adalah salah satu hal yang harus ada jika kita ingin pendidikan kita lebih demokratis. Namun pada kenyataannya di lapangan evaluasi pembelajaran dari seorang siswa masih mengutamakan hasil akhir dalam hal ini nilai dari test saja. Kemudian lulus atau tidaknya seorang siswa masih berdasarkan hasil UN. Padahal jika ingin pendidikan yang lebih demokratis, evaluasi yang dilakukan tidak hanya berdasarkan hasil akhirnya saja, melainkan juga harus mempertimbangkan sebuah catatan atau portofolio yang menunjukkan suatu proses yang dilalui oleh siswa.

    ReplyDelete
  31. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat malam Prof.
    Mempromosikan pendidikan dengan lebih demokratis merupakan tantangan semua pelaku pendidikan di Indonesia. Artinya menjadi tanggung jawab semua orang sebagai warga negara Indonesia. Demokratis artinya adanya tatanan atau struktural dalam penerapannya. Ditinjau dari usaha mempromosikan pendidikan yang lebih demokratis, raport pendidikan Indonesia menurut saya adalah 7. Mengapa demikian? Pendidikan di Indonesia dalam masa tumbuhkembangnya. Artinya pendidikan Indonesia mencoba mencari dan menemukan jati dirinya. Terdapat hal baru yang diterapkan dan terdapat pula kebijakan lama yang diperbaharui dan dikembangkan kembali. Kendala yang sulit adalah mempertahankan apa yang telah diperjuangkan. Untuk mempertahankan pendidikan Indonesia yang baik, semua pelaku pendidikan harus mampu bersifat “cerdas dan humanis”. Cerdas dalam pikiran dan tindakan. Memberikan kontribusi baik berupa kritik, saran, dan tindakan nyata. Humanis yang berarti dapat memanusiakan manusia. Artinya setiap pelaku pendidikan menghargai apa yang telah dilakukan oleh setiap orang tanpa bergelut dan berdebat dengan sisi negatif yang dimiliki saja. Terima kasih.

    ReplyDelete
  32. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang demokratis, segala pihak yang terkait memberikan pemikiran dan seluruh sumbangsih secara maksimal, serta kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang membuat raport dari pendidikan di Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa haruslah mampu mengevaluasi dan memberikan kontribusi terhadap sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Apabila segala pihak berperan secara aktif dan memberikan manfaat yang berpotensial maka wajah dan raport pendidikan di Indonesia tentunya dapat lebih baik seiring dengan promosi pendidikan yang lebih demokratis yang dilakukan

    ReplyDelete
  33. Lukman
    18701264003
    PEP.S3

    Upaya Menumbuhkan Kualitas ber.Pancasila dengan Rasa Syukur

    Saya bersyukur dilahirkan dan menjalani kehidupan di Indonesia. Saya merasa tidak terhambat untuk melakukan apapun dengan cara apapun, kecuali memang diatur untuk kepentingan bersama. Menikmati dan mensyukuri apa yang ada ini penting untuk meneruskan perjuangan para pendiri bangsa yang dengan kecerdasan, kegigihan, dan kesabarannya mengembangkan Pancasila sebagai dasar negara ini. Meneruskan perjuangan para pendiri bangsa dengan rasa syukur lebih membuka peluang munculnya inspirasi 'bernuansa' positif, daripada mencari peluang dengan selain dialndasi rasa syukur. Perkenan Tuhan Yang Maha Esa juga dijanjikan bahwa "rasa syukur kalian, membuka peluang anugerah nikmat selanjutnya". Kritis, bersemangat, dengan landasan rasa syukur sungguh berbeda dengan landasan selain rasa syukur.

    Ngapunten...matur nuwun.

    ReplyDelete
  34. Kartianom
    18701261001
    S3 PEP 2018

    Pendidikan yang demokratis, bagaimana pendidikan merupakan sistem yang melayani kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Masyarakat sangat membutuhkan pendidikan yang layak. Selain itu untuk mewujudkan pendidikan yang demokratis masih banyak hal yang perlu diperbaiki, baik dari segi substansi maupun implementasi. Untuk itu sebagai seorang pendidik mari kita berusaha keras bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

    ReplyDelete
  35. Assalamualaikum Pak. Terima kasih atas link tentang Wajah dan Raport Pendidikan yang sudah Bapak informasikan kepada kami semua. Indonesia merupakan negara yang luas dan terdiri dari berbagai macam suku bangsa, budaya, dan bahasa. Untuk mengembangkan Indonesia terutama pada sektor pendidikan memang harus mempertimbangkan banyak aspek. Salah satunya yaitu demografi Indonesia yang sangat mempengaruhi berbagai keputusan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, yang mana hal tersebut juga mempengaruhi pola pikir penduduknya.

    ReplyDelete
  36. Puspitarani
    19709251062
    S2 Pendidikan Matematika D 2019
    Terima kasih Bapak atas artikel tentang wajah dan rapot pendidikan Indonesia yang telah Bapak share kepada kami.menurut saya, Wajah dan rapot pendidikan di Indonesia sudah baik, mengapa? karena dapat dilihat dari kurikulum-kurikulum yang mengalami perbaikan berkala, kompetensi guru yang sudah lebih baik, pendidikan guru yang lebih baik, dan siswa yang aktif dan sebagai pusat pembelajaran. pada kurikulum sebelumnya, guru melaksanakan pembelajaran dengan dominan metode ceramah, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. namun seiring berkembangnya waktu, kurikulum mengalami perbaikan dengan menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran, sehingga diharapkan siswa dapat aktif saat mengikuti pembelajaran, dan meningkatkan hasil serta prestasi belajar siswa. walaupun demikian, masih ada polemik tentang kurikulum di Indonesia, karena tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan sesuai dengan kurikulum 2013 saat ini. untuk rapotpun mengalami perbaikan setiap tahunnya. saat ini nilai di rapot siswa tidak berupa angka, namun berupa kriteria. Pendidikan di Indonesia bisa dikatakan tengah berusaha menemukan bentuk terbaiknya. Dalam proses ini, salah satu masalah pendidikan yang dari tahun ketahun tak kunjung terselesaikan dan sudah selayaknya dipertimbangkan oleh pemangku kebijakan adalah isu mengenai kesenjangan pendidikan antar daerah. Mengingat besarnya wilayah Indonesia dengan kondisi alam berkepualauan, masalah ini nampaknya cukup bisa dimaklumi. Apalagi sumber daya manusia yang terdapat di setiap wilayah pun bisa dikatakan beragam. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu solusi terbaik adalah mengoptimalkan otonomi darah dalam bidang pendidikan dan meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga pendidik secara nasional. Pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal, nampaknya cukup menarik untuk diangkat. Selain diharapkan mampu meningkatkan antusias siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas, mengangkat budaya dan kearifan lokal dalam pendidikan berarti juga mengangkat nilai-nilai luhurnya sebagai salah satu sarana pendidikan karakter.

    ReplyDelete
  37. Puspitarani
    19709251062
    S2 Pendidikan Matematika D 2019
    Terima kasih Bapak atas artikel tentang wajah dan rapot pendidikan Indonesia yang telah Bapak share kepada kami.menurut saya, Wajah dan rapot pendidikan di Indonesia sudah baik, mengapa? karena dapat dilihat dari kurikulum-kurikulum yang mengalami perbaikan berkala, kompetensi guru yang sudah lebih baik, pendidikan guru yang lebih baik, dan siswa yang aktif dan sebagai pusat pembelajaran. pada kurikulum sebelumnya, guru melaksanakan pembelajaran dengan dominan metode ceramah, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. namun seiring berkembangnya waktu, kurikulum mengalami perbaikan dengan menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran, sehingga diharapkan siswa dapat aktif saat mengikuti pembelajaran, dan meningkatkan hasil serta prestasi belajar siswa. walaupun demikian, masih ada polemik tentang kurikulum di Indonesia, karena tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan sesuai dengan kurikulum 2013 saat ini. untuk rapotpun mengalami perbaikan setiap tahunnya. saat ini nilai di rapot siswa tidak berupa angka, namun berupa kriteria. Pendidikan di Indonesia bisa dikatakan tengah berusaha menemukan bentuk terbaiknya. Dalam proses ini, salah satu masalah pendidikan yang dari tahun ketahun tak kunjung terselesaikan dan sudah selayaknya dipertimbangkan oleh pemangku kebijakan adalah isu mengenai kesenjangan pendidikan antar daerah. Mengingat besarnya wilayah Indonesia dengan kondisi alam berkepualauan, masalah ini nampaknya cukup bisa dimaklumi. Apalagi sumber daya manusia yang terdapat di setiap wilayah pun bisa dikatakan beragam. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu solusi terbaik adalah mengoptimalkan otonomi darah dalam bidang pendidikan dan meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga pendidik secara nasional. Pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal, nampaknya cukup menarik untuk diangkat. Selain diharapkan mampu meningkatkan antusias siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas, mengangkat budaya dan kearifan lokal dalam pendidikan berarti juga mengangkat nilai-nilai luhurnya sebagai salah satu sarana pendidikan karakter.

    ReplyDelete
  38. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Usaha promosi pendidikan yang demokratis harusnya mencakup kebutuhan kehidupan masyarakat pada semua aspek terhadap pendidikan itu sendiri. Breakdown dari aspek kebutuhan masyarakat ini telah diurai kedalam sepuluh syarat yang merupakan pendekatan analisis dan ideal pada usaha promosi pendidikan demokratis yang dibahas oleh artikel ini. Beberapa dari poin-poin breakdown analisis dari pendekatan analisis dan ideal tersebut adalah: keterlibatan semua komponen subyek-obyek, dan lingkungan pendidikan, komunikasi terbuka dan kebebasan berpikir, serta perubahan yang menekankan kepada inovasi pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman. Rata-rata dari kesepuluh poin tersebut adalh lima (5).

    Ditinjau dari aspek keterbaruan pada tahun saya membaca artikel ini (10 tahun kemudian) tentu saja formasi penilaian dan pendekatan analisis dan ideal akan pula mengalami transformasi mengingat situasi kondisi berbagai sistem dan kebijakan yang bersifat dinamis. Melihat kondisi pendidikan saat ini; diberlakukannya kurikulum 2013 dengan beberapa tahapan revisi, berkembangnya berbagai model sekolah, serta maraknya program-program beasiswa, dan kebijakan zonasi harapannya dapat meningkatkan nilai raport usaha promosi pendidikan yang lebih demokratis. Pada prakteknya kebaruan tersebut masih berproses dan tentu masih mempunyai banyak lubang. Semoga kita semua para civitas akademika tidak lupa memberikan sumbang sih pemikiran dak aksi nyata terhadap usaha berbaikan pendidikan demokrasi yang berlandaskan nilai-nilai luhur pancasila.

    ReplyDelete
  39. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    Pendidikan yang demokratis merupakan sistem pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Pedidikan demokrasi di Indonesia berlandaskan pada demokrasi pancasila yang merupakan cita-cita luhur bangsa. Untuk mewujudkan pendidikan yang demokratis memang masih memiliki banyak persoalan yang perlu diperbaiki lebih baik lagi. Untuk itu perlu kerja sama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah sampai dari kita sebagai seorang pendidik harus berusaha secara bersama-sama untuk menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

    ReplyDelete
  40. Ahmad Syajili
    19709251066
    S2 PM D 2019

    Membaca artikel ini, saya seolah dibawa oleh mesin waktu kembali ke tahun 2009 dimana saat itu saya masih belum mengetahui bagaimana wajah pendidikan Indonesia. Pada saat itu, sebagai seorang siswa sekolah menengah pertama, yang saya tahu hanya belajar yang rajin demi mendapatkan nilai terbaik tanpa peduli sekelumit permasalahan yang sedang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia. Melihat refleksi bentuk tubuh pendidikan nasional (pada saat itu) yang Pak Prof. paparkan, saya tersadar bahwa memang terdapat banyak hal yang harus dibenahi dalam bidang pendidikan di negeri ini. Dari tahun 2009 hingga 10 tahun setelahnya yaitu tahun 2019 ini, bukan berarti persoalan pendidikan di Indonesia khususnya dari segi promosi pendidikan yang bersifat demokratis berkurang seiring dengan berjalannya waktu, akan tetapi akan semakin kompleks. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita mampu untuk menghadapi, mengatasi dan mencari solusi terbaik bagi pendidikan yang demokratis.

    ReplyDelete
  41. Lovie Adikayanti
    19709251068
    S2 Pendidikan Matematika D

    Assalamualaikum wr.wb
    Demokrasi Pancasila adalah visi kebangsaan Indonesia, visi yang dianggap sebagai pemersatu Negara Indonesia yang terlalu besar, terlalu luas dan bahkan terlalu kompleks ini. Semangat Demokrasi Pancasila pun seyogyanya menjadi jiwa dalam pendidikan di Indonesia, karena melewati pendidikan Indonesia, kita dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi visi dari Negara yang terlalu besar, terlalu luas dan terlalu kompleks ini. Dalam merefleksiskan bentuk tubuh pendidikan nasional yang ada, untuk mempromosikan pendidikan lebih demokratis banyak hal yang dapat menjadi pertimbangan.
    Pendidikan nasional terus mengalami perbaikan dan bahkan penyempurnaan. Partisipasi subjek pendidikan memang masih perlu untuk didorong, karena jika dominasi pendidik diperkecil atau bahkan menghilang, subyek didik akan lebih bermanfaat dan memiliki arti dan memberikan sumbangan lebih maksimal dalam pendidikan nasional ini

    ReplyDelete
  42. Assalamu'alaykum wr wb
    Dwi Kawuryani
    19709251061
    Pendidikan Matematika S2 D
    Indonesia adalah negara yang kaya, suku dan bangsanya sehingga Indonesia memiliki karakter yang berbeda-beda. Karakter yang berbeda akan memberikan adat yang berbeda juga, sehingga memunculkan banyak persepsi tentang pendidikan. Persepsi yang berubah dari makna yang akan dituju membuat pelaksanaan suatu sistem menjadi tidak maksimal karena tidak sesuai dengan esensi dari sistem. Rendahnya pendidikan di Indonesia dapat disebabkan oleh banyak faktor. Hal ini yang menjadi PR bagi kalangan pendidik dan pelajar. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa sistem pendidikan di Indonesia masih memiliki banyak peluang untuk berkembang.
    Wassalamu'alaikum wr wb

    ReplyDelete
  43. Tiara Wahyu Anggraini
    19709251065
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Sistem pendidikan di Indonesia menurut saya masih perlu banyak perbaikan. Contoh kasus seperti adanya sistem zonasi yang dilakukan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Sistem zonasi disini ialah sebuah sistem pengaturan proses penerimaan siswa baru sesuai dengan wilayah tempat tinggalnya. Sistem ini dibuat agar tidak ada lagi sekolah-sekolah yang dianggap sekolah favorit dan non-favorit. Ini mengakibatkan siswa harus “pasrah” ditempatkan di sekolah yang ada di dekat tempat tinggalnya. Namun, kita lupa bahwa disetiap sekolah-sekolah itu berbeda-beda sistem mengajarnya, selain itu juga fasilitas-fasilitasnya juga berbeda-beda. Misalkan, seorang siswa A yang tidak terlalu cerdas masuk ke sekolah B, yang mana sekolah B ini dulunya ialah sekolah favorit. Ketika belajar, karena gurunya sudah terbiasa mengajar siswa yang bisa dibilang “expert” sehingga cara mengajarnya pun “expert” juga, yang akhirnya membuat siswa itu akan lebih susah memahami materi tersebut. Ataupun sebaliknya. Di jepang, sekolah-sekolahnya juga sistem zonasi. Tapi bedanya, di sana sekolahnya semua sama, mulai dari fasilitasnya sampai kepada cara mengajarnya. Jadi, walaupun tidak sistem zonasi di sana, mereka akan tetap memasukkan anak-anaknya di sekolah yang dekat dengan rumah mereka.

    ReplyDelete
  44. Anna Isabela Sanam
    S2 PEP A 2019
    19701251001

    Salah satu ciri pendidikan yang demokratis adalah setiap individu dalam hal ini siswa memiliki hak setara untuk memperoleh pendidikan. Hal ini tidak boleh disepelehkan ketika ingin mempromosikan pendidikan. Saya membaca sebuah artikel tentang sebuah sekolah yaitu Brooklyn Free School. Motto sekolah ini adalah “Where children are free to be themselves”. Sekolah ini menerapkan pendidikan yang demokratis (democratic free school). Mereka terinspirasi dari filsafat pendidikan demokratis pada tahun 1600an dimana tidak ada kurikulum wajib, tidak ada nilai, tidak ada nilai tugas (PR) atau ujian jadi para siswa bebas memilih apa dan bagaimana mereka ingin belajar. Jika membandingkan point ini dengan system pendidikan negara kita maka yang diterapkan adalah kurikulum wajib sehingga bukan hanya siswa bahkan gurupun wajib mengikuti aturan kurikulum tersebut. Menurut pandangan saya hal ini merupakan. Salah satu akibat nyata dari contoh di atas adalah guru selalu mengejar target untuk menyelesaikan materi ajar sedangkan siswa berusaha untuk memperoleh nilai sehingga terkesan makna pelajaran tidak begitu dihayati, dengan kata lain yang ingin diperoleh bukanlah ilmu pengetahuan namun mewujudkan aturan kurikulum.
    Saat ini kurikulum yang diterapkan adalah K-13 dimana siswalah yang harus aktif mencari, menemukan, menganalisa serta mendapatkan solusi. Artinya juga bahwa system pendidikan K-13 lebih kepada memupuk pemikiran independen dan kritis. Mari berharap positif bahwa dengan adanya kurikulum baru kita akan memperbaiki system pendidikan negara kita sehingga kita mampu berbangga untuk mempromosikan pendidikan kita.

    Terima kasih Prof.

    ReplyDelete
  45. Anna Isabela Sanam
    S2 PEP A 2019
    19701251001

    Saya memfokuskan untuk melihat sepuluh bentuk tubuh Indonesia dengan bobot yang diberikan Bapak dimana berujung memperoleh rata – rata 5. Jelas bahwa dengan skor rata – rata 5 kita masih punya banyak PR yang harus dibenahi jika ingin cita – cita promosi pendidikan demokratis terwujud. Saya tidak ingin terlarut dalam skor rata – rata 5 ini karena saya memiliki keyakinan kita memiliki kesempatan dan bahkan mampu mencapai skor 8, 9, bahkan 10. Oleh karena itu, saya sangat berharap bahwa perhatian pemerintah untuk system pendidikan janganlah hanya terpaku pada pembaharuan kurikulum mengingat K-13 yang saat ini diterapkan adalah kurikulum ke- 10 sejak kurikulum 1947. Kita harus berpikir kritis bahwa mengapa kurikulum telah diperbaharui kesekian kalinya namun indeks pendidikan negara kita masih rendah bahkan daya saing pun masih lemah.
    Menurut saya, kita belum merefleksikan bagian – bagian lain dari pendidikan nasional kita. Salah satu contoh konkrit adalah pendidikan belum merata di Indonesia. Masih banyak daerah tertinggal, daerah perbatasan yang kurang memiliki akses pendidikan yang layak. Oleh karena itu, bagi saya pendidikan yang demokratis adalah pendidikan yang menghayati serta berdasar pada nilai Pancasila di Negara kita.

    Terima kasih Prof.

    ReplyDelete
  46. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C

    Sistem pendidikan di Indonesia memang masih compang camping disana sini, banyak kekurangan yang masih ada di dalamnya baik dalam implementasinya atau substansinya. Namun, hal ini tidak membuat kita jera untuk memperbaikinya, upaya perbaikan pendidikan di Indonesia tidak semata-mata hanya tanggung jawab menteri pendidikan, namun seluruh lapisan masyarakat. terlebih Guru dan Orang tua, sebagai orang lapangan yang terjun langsung dalam dunia pendidikan guru memiliki peranan penting dalam upaya memperbaiki pendidikan di Indonesia. Orang tua sebagai manusia yang paling dekat dengan anak tidak kalah pentingnya berperan serta dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, cita-cita ini diwujudkan dengan adanya sekolah bebas SPP, hal ini dimaksudkan agar tidak hanya golongan tertentu yang merasakan nikmatnya bangku sekolah, tapi semua lapisan masyarakan dapat mengenyam pendidikan yang layak. Terlepas dari itu, upaya memperkenalkan pendidikan di Indonesia bisa disesuaikan dengan aspek apa yang mau kita perbaiki terlebih dahulu. Misalnya, budaya, subjek pendidikan dan lainnya

    ReplyDelete
  47. Assalamualaikum Prof.
    Hajra Yansa/1970125012
    PEP A 2019

    Pancasila adalah pemersatu dari 5 pulau besar di Indonesia yang terdiri dari 260 juta penduduk dengan balutan suku, adat istiadat dan budaya yang sangat beragam. Tentunya sistem pendidikan yang dibangun mesti sejalan dengan demokrasi pancasila itu sendiri yaitu paham demokrasi yang bersumber dari pandanan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesa yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia Sendiri. Sistem pendidikan Indonesia tidak bisa mengadopsi secara keseluruhan sistem yang diterapkan di luar negeri, karena karakteristik manusia Indonesia berbeda. Saya sangat sepakat Prof dengan 10 poin refleksi pendidikan nasional. – Jika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka kita perlu mempromosikan komunikai multi arah. Saya menerjemahkan multi arah tersebut sebagai keterlibatan 3 kelompok untuk bergotong royong membangun pendidikan yaitu pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah serta minimal dalam suatu pembelajaran terlaksananya 5 interaksi. Untuk mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka perlu mempromosikan lingkungan kehidupan sosial kemasyarakatan sebagai konteks praktik pendidikan. Karena ladang implementasi ilmu pengetahuan berada di masyarakat maka sangat tepat jika pendidikan humanis dan kontekstual dibangun. Sehingga setiap sekolah diberikan kewenangan mengembangkan kurikulum sendiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik (kurikulum tingkat satuan pendidikan). Hal tersebut sudah diatur dalam Kurikulum 2006 dan 2013 namun pada pelaksanaanya baru sedikit sekolah yang mengembangkan kurikulum.
    .

    ReplyDelete
  48. Meilan Lengkong
    19701251011
    PEP A - 2019

    Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia, dan Indonesia merupakan Negara demokrasi yang segala sesuatu memiliki undang-undang yang harus dipatuhi. Namun seiring perkembangan zaman, Ketaatan dan Kepatuhan terhadap Pancasila seakan terkikis dengan adanya pandangan-pandangan baru yang mempengaruhi akan sistem Kesatuan Negara Indonesia.
    Hal tersebut pun mulai berpengaruh terhadap sistem pendidikan di Indonesia yang sekarang ini sudah memulai sistem pembaharuan yang dimana pelaksanaan Pendidikan belum mencapai tujuan secara penuh. "Ketika seorang siswa pada akhir semester menerima laporan akhir kemampuannya selama 1 semester, maka akan ditemui banyak hal yang masih harus diperbaiki". Begitu pula dengan Pendidikan di Indonesia, ketika kita membuat laporan mengenai hal itu, maka tidak sedikit hal yang harus dievaluasi, seperti: Pelaksanaan Kurikulum, Lembaga Pelaksana, Sarana Prasarana, Sumber Daya Manusia, dan beberapa faktor lain.

    ReplyDelete
  49. hal yang paling banyak menjadi polemik dalam sistem Pendidikan saat ini adalah pelaksanaan Kurikulum yang dari masa ke masa belum bisa mencapai tujuan yang sesunggguhnya. Saat Pelaksanaan kurikulum KTSP yang mulai dilaksanakan berdasarkan Permendiknas no.24 tahun 2006, sering ditemui beberapa kendala seperi minimnya sarana prasarana sekolah (seperti Buku, dan alat penunjang lainnya dalam Pembelajaran). Setelah 10 tahun lebih Indonesia menerapkan Kurikulum KTSP dimana pada masa Itu masih merupakan tahap perkembangan kurikulum yang mulai memiliki hasil, tetapi saat yang sama pula Kurikulum diubah kembali pelaksanaannya ke Kurikulum 2013, dimana kurikulum ini lebih mengutamakan Penilaian sikap kepada siswa. Hal ini, tentu sangat tidak efektif dalam meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia. pada kurikulum ini juga, ada beberapa Mata pelajaran yang dihapuskan karena dirasa tidak perlu ada dalam pendidikan Formal.
    hal ini yang perlu dievaluasi agar tercapainya tujuan Pendidikan yang seharusnya.
    Bagaimana kita bisa mempromosikan Pendidikan demokratis jika dalam pelaksanaannya sendiri masih belum stabil dan belum mencapai tujuan yang pasti.

    Terima Kasih

    ReplyDelete
  50. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Pendidikan yang demokratis adalah pendidikan yang memberi kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan. Tidak hanya pendidikan di sekolah tetapi juga di dalam keluarga dan masyarakat luas. Dalam pendidikan, demokrasi adalah perlakuan yang sama dalam memperlakukan siswa dengan memahami setiap keunikan dalam diri mereka. Tidak ada yang ‘dibedakan’ dalam hal tersebut.
    Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pemerataan fasilitas belajar dan SDM di kota besar dan daerah yang harus dilakukan pemerataan
    Terimakasih

    ReplyDelete
  51. Aulia Nur Arivina
    18709251051
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Ketika kita ingin mempromosikan pendidikan lebih demokratis maka perlu inovasi atau perubahan yang berjalan secara terus menerus di segala aspek. Pada tahun 2013, pendidikan di Indonesia mengalami perubahan kurikulum, kurikulum KTSP diubah menjadi kurikulum 2013. Sehingga pada awal pelaksanaannya masih memerlukan beberapa evaluasi untuk perbaikan. Dari segi materi, perangkat, sampai sistemnya. Indonesia telah mengadakan inovasi dalam pendidikan tetapi masih menghadapi berbagai kendala.

    ReplyDelete
  52. Ardhya Handayani
    19701251015
    S2 PEP 2019 A

    Indonesia merupakan bangas yang besar dengan segala macam keberagaman. Negara Indoensia memiliki ideologi yaitu Pancasila. Pancasila merupakan Sehingga Pancasila secagai visi negara harusnya juga tercermin dalam Pendidikan di Indonesia. Sehingga seharusnya nilai nilai dan semangat Pancasila ada dalam setiap aspek Pendidikan. Namun berbagai masalah dalam system Pendidikan mencerminakan visi Pancasila. Salah satunya probelamtika dalam Pendidikan adalah kurang demokratisnya system Pendidikan. System Pendidikan indoensia masih berfokus pada ilmu dan strukturnya, namun tidak mementingkan kreativitas siswa. Perlu diperhtikan pula spek asapek humanis dan inovasi, budaya dan aspek lain. Sehingga perlu bagi kita semua memperbaiki system Pendidikan bukan hanya pemerintah tapi seluruh stakeholder dalam Pendidikan, sehingga Pendidikan di Indonesia dapat berkebang kearah yang lebih baik.

    ReplyDelete
  53. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Pemerintah sendiri sudah mencanangkan anggaran pendidikan yang cukup besar untuk pendidikan di kota besar maupun di daerah. Semoga, dengan usaha-usaha yang sudah dilakukan pemerintah, pemerataan mutu pendidikan dapat terwujud agar siswa, baik diperkotaan maupun di daerah dapat menikmati pendidikan yang sama.
    Terimakasih

    ReplyDelete