Apr 19, 2013

Elegi Ritual Ikhlas 15: Melawan Hawa Nafsu




Oleh Marsigit

Cantraka:

Wahai Sang Bagawat Gugah, busana, tampilan dan bicaramu tidak seperti biasanya, walaupun aku masih melihat bahwa engkau adalah Sang bagawat Selatan guruku itu. Aku melihat sekarang engkau lebih percaya diri, lebih bijaksana dan lebih banyak pengetahuanmu.

Bagawat Gugah:
Wahai Cantraka ...manusia itu diwajibkan berikhtiar selama hidupnya, seraya berdoa terus menerus. Itulah sebenar-benar dimensi kehidupan.

Cantraka:
Oh kalau begitu aku sangat senang karena guruku juga selalu belajar, sehingga tidak akan kehabisan ilmu dalam mendidik para Cantraka.

Bagawat Gugah:
Jangan dikira orang mau meninggal juga tidak perlu belajar. Setidaknya dia perlu belajar bagaimana meninggal dunia secara khusnul chotimah. Jika dia sudah tidak bisa lagi berdoa atau doanya tidak lancar, maka orang yang masih sehatlah yang menuntun dan mengajarinya.

Cantraka:
Ooo..begitu. Baiklah Sang Bagawat..bolehkah aku ingin mengajukan pertanyaan kepadamu? Sebetulnya apakah pokok persoalan yang engkau hadapi itu sehingga engkau baru-baru ini tampak kacau, gelisah, poligami, beristeri baru Sang Dewi Madream...dst..dst? Apakah pelajaran yang dapat aku petik dari peristiwa yang menimpa pada dirimu itu?

Bagawat Gugah:
Itulah sebenar-benar permainan metafisik spiritual transenden.

Cantraka:
Ah...lagi-lagi engkau mulai berfilsafat. Apa yang engkau maksud sebagai permainan metafisik spiritual transenden?

Bagawat Gugah:
Metafisik spiritual transenden itu suatu keadaan interaktif antara ikhtiar dan takdir, dunia akhirat, amal dan ilmu dalam bingkau doa.

Cantraka:
Wahah...penjelasanmu itu membuat aku lebih bingung lagi. Dapatkah engkau memberikan salah satu contohnya?

Bagawat Gugah:
Ciri-ciri dari permainan metafisik spiritual transenden adalah munculnya fatamorgana pada setiap diri orang dan pada semua orang yang terlibat.

Cantraka:
Menurut banyak orang, banyak versi menggambarkan perihal persoalanmu itu. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa persoalanmu itu persoalan nafsu, persoalan kuasa, persoalan ilmu, persoalan cinta, persoalan doa, persoalan poligami, persoalan ikhlas, persoalan ikhtiar, persoalan amal, persoalan, dunia, persoalan akhirat, dan persoalan takdir.

Bagawat Gugah:
Semua yang ada dan yang mungkin ada adalah semua uraiannya jika kalimatmu itu engkau teruskan.

Cantraka:
Baik saya akan tanyakan satu perkara saja. Apaah persoalanmu itu juga berkaitan dengan Nafsu? Jika memang berkaitan dengan Nafsu, apakah kemudian yang disebut dengan Nafsu itu?

Bagawat Gugah:
Silahkan baca elegi Serial Dewi Madream seluruhnya, kemudian simpulkan apakah persoalanku itu berkait dengan Nafsu atau tidak. Berbicara perihal Nafsu, maka tidak adalah penghalang yang paling besar yang menghalangi jalan menuju Allah, selain hawa Nafsi itu.

Cantraka:
Mohon dijelaskan lebih lanjut perihal Hawa Nafsu itu?

Bagawat Gugah:
Hawa Nafsu itu meliputi keinginan-keinginan diri seseorang. Setiap manusia mempunyai potensi untuk mencapai keinginan-keinginan. Banyak keingainan manusia meiputi keinginan naluriah, keinginan jasmani, keinginan sekusualitas, keinginan memiliki, keinginan cinta, keinginan keindahan, keinginan pikir, keinginan hati, keinginan intrinsik, keinginan ekstrinsik, keinginan sistemik, keinginan motivatif, keinginan, harga diri, keinginan lahir, keinginan bathin, keinginan aktualisasi diri, keinginan penghargaan, keinginan diri, keinginan keluarga, keinginan kelompok, keinginann langsung, keinginan tak langsung, keinginan bawah sadar, keinginan sadar, keinginan tahta, keinginan kuasa, keinginan harta, keinginan baik, keinginan buruk, keinginan doa, keinginan ikhlas, keinginan senang, keinginan makan-minum, keinginan diperhatikan, keinginan diistimewakan, keinginan dicintai, keinginan memberi, keinginan dianggap penting, dsb.

Cantraka:
Wah...wah...ternyata yang namanya Hawa Nafsu itu banyak sekali. Apakah dari sekian banyak keinginan itu dapat diringkas saja?

Bagawat Gugah:
Pertama, apa yang disebut sebagai Hawa Nafsu Kebinatangan. Hawa Nafsu Kebinatangan inilah yang mendorong manusia untuk memperoleh keinginan lahiriah dan kenikmatan seksualitas. Kedua, yang disebut sebagai Hawa Nafsu Binatang Buas. Hawa Nafsu Binatang Buas inilah yang menyebabkan manusia suka menyerang orang lain, membenci orang lain, menghancurkan orang lain, iri, dengki, bahkil, dst. Ketiga, yang disebut Nafsu Syaitoniah. Nafsu Syaitoniah inilah yang mendorong manusia untuk membenarkan semua kejahatan yang dia lakukan. Nafsu Syaitoniah ini berusaha mencari dalih untuk memaafkan perbuatan-perbuatan dosa manusia.

Cantraka:
Wah..bagaimana jika semua Nafsu itu kok jelek. Apakah saya tidak boleh mempunyai Nafsu?

Bagawat Gugah:
Semua Nafsu yang telah aku jelaskan itu adalah nafsu-nafsu yang bersifat buruk. Ketahuilah bahwa Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia Quwattun Rabbaniyyah, yaitu hawa nafsu dari unsur-unsurnya malaikat dan unsur-unsurnya Tuhan. Nafsu Quwattun Rabbaniyah inilah yang berdomisili di dalam hati ikhlas dan pikiran kritis setiap manusia. Maka ikhlasnya hatimu dan kritisnya pikirmu itu dapat mengendalikan semua Nafsu-nafsu Burukmu.

Cantraka:
Bagaimanakah bisa Quwattun Rabbaniyah itu mampu mengendalikan dan mengalahkan Nafsu Binatang, Nafsu Binatang Buas dan Nafsu Syaitoniah?

Bagawat:
Tetapkanlah ikhlas hatimu dan akal sehat diatas semua Nafsu-nafsi buruk itu, niscaya jika Allah SWT mengabulkan maka engkau dapat megendalikannya. Amiin.

48 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
    Manusia diciptakan dengan dibekali oleh hawa nafsu. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Ada pun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya Nerakalah tempat tinggalnya. Dan ada pun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sesungguhnya Surgalah tempat tinggalnya.” (QS. An-Nazi’at: 37-41). Untuk itu kita harus menahan dan mengendalikan hawa nafsu yang buruk. Sesuai penjelasan diatas, kunci nya hanyalah ikhlasnya hati dan kritisnya pikir yang dapat mengendalikan semua Nafsu-nafsu Buruk.

    ReplyDelete
  3. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Nafsu merupakan penghalang yang paling besar yang menghalangi jalan menuju Allah SWT. Namun ketika kita dapat mengendalikannya dengan baik, nafsu akan berperan sebagaimana harusnya. Kita harus memanfaatkan nafsu yang kita miliki dalam hal kebaikan, misalnya sebagai semangat hidup dalam mencapai suatu tujuan. Maka dari itu agar kita bisa memanfaatkan nafsu yang kita miliki dalam kebaikan, kita perlu untuk mengendalikan nafsu tersebut. Tetapkan ikhlas dalam hati dan selalu berakal sehat untuk mengendalikan hawa nafsu yang kita miliki, niscaya Allah SWT mengabulkannya.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Pada dasarnya manusia dan binatang memiliki persamaan yaitu sama-sama diberi hawa nafsu. Perbedaannya adalah kita diberi akal/pikiran dan naluri/insting sehingga dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk sementara binatang hanya diberi insting tanpa diberi akal sehingga tidak mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk. Sebagaimana dijelaskan diatas nafsu itu ada nafsu buruk. Maka ketika nafsu yang buruk lebih berkuasa maka disitulah hilang pembatas atau pembeda antara kita dengan binatang.
    Manusia dan syaitan itu sama-sama diciptakan untuk beribadah kepada Allah hanya saja perbedaannya ialah Syaitan itu sombong, ingkar, dan durhaka kepada Allah. Maka ketika manusia itu sombong, ingkar, dan durhaka maka disitulah hilang pembatas atau pembeda antara manusia dan syaitan.
    Oleh karena itu agar tidak terjerumus pada nafsu binatang dan syaitan, manusia harus senantiasa selalu berikhtiar didalam hati dan pikiran sebagaimana yang dijelaskan diatas. Unsur-unsur malaikat yang harus dimiliki manusia itu berarti tidak memperturutkan hawa nafsu dan taat kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  6. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Hawa nafsu seringkali dinilai ke arah yang negatif, karena berisi tentang ketamakan manusia terhadap keburukan yang dianggapnya sebagai sesuatu yang wajar, padahal hal tersebut dapat membinasakan hidup manusia. Semua nafsu yang bersifat buruk ternyata bisa diperangi dengan nafsu quwattun rabbaniyah yaitu nafsu yang membawa kita kepada kebaikan. Nafsu quwattun rabbaniyah hanya ada di dalam hati ikhlas dan pikiran kritis setiap manusia. Maka ikhlasnya hati dan kritisnya pikiran kita dapat mengendalikan semua nafsu buruk kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Endah Kusrini
      18709251015
      S2 Pendidikan Matematika A 2018

      Saya setuju bahwa memang seringkali ketika kita menyebut kata hawa nafsu, maka yang terlintas dalam benak kita adalah hal-hal negative. Padahal hawa nafsu ada yang negative ada yang positif. Hawa nafsu yang positif inilah yang membawa kita pada kebaikan-kebaikan, istilahnya adalah quwattun rabbaniyah. Jika manusia mampu mendominasi diri dengan hawa nafsu quwattun rabbaniyah, insyaAllah manusia dalam bertindak tidak akan dibutakan oleh nafsu-nafsu yang buruk.

      Delete
  7. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Manusia seringkali terlena oleh hawa nafsu. Nafsu yang buruk merupakan segala keinginan dalam diri manusia yang bertentangan dengan syariat agama. Merujuk pada elegi ikhlas dan berdzikir, maka sepatutnya kita menjaga hati agar tetap ikhlas dan pikiran yang baik untuk senantiasa berdzikir dan bermunajat kepada Allah agar dijauhkan dari hawa nafsu yang buruk. Semoga kita selalu berada dalam LindunganNya

    ReplyDelete
  8. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Setiap orang memiliki nafsu. Dalam diri seseorang pasti ada nafsu baik dan nafsu buruk. Nafsu baik berkaitan dengan keinginan untuk dapat menggapai ridho Allah. Sedangkan nafsu buruk berhubungan dengan menggapai keinginan syeitan. Hawa nafsu yang tidak bisa dikendalikan akan menimbulkan mala petaka. Misalnya saja nafsu untuk menjadi orang kaya tetapi kekayaannya dilakukan dengan cara yang salah seperti mencuri, menjambret, menipu, menggunakan ilmu hitam, dan lainnya. Jika hal-hal buruk ini ketahuan oleh pihak yang berwajib maka akan dikenakan hukuman yang berat. Alhasil bukan kebahagiaan yang ia dapatkan, melainkan keburukan. Namun bukan berarti manusia tidak boleh memiliki nafsu. Manusia dianugerahkan Nafsu Quwattun Rabbaniyah yang berdomisili di hati ikhlas dan pikiran kritis. Maka kendalikanlah nafsu buruk dengan selalu ikhlas dan berpikir kritis.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  9. Jefri mailool
    S3 PEP 18701261002

    Bicara tentang nafsu: "nafsu makan yang baik (terkendali)", perlu untuk orang yang dalam taraf pemulihan setelah maupun dalam keadaan sakit. Namun ketika membicarakan tentang "hawa nafsu" jelas selalu bermakna negatif, karena pada prinsipnya hawa nafsu adalah berkaitan dengan keinginan-keinginan yang disertai dengan pikiran-pikiran jahat yang membuat manusia jatuh dalam pelukan dosa. Bagaimana supaya terhindar dari hawa nafsu yang jelas adalah menyesatkan?. Jagalah hatimu, jangan kau nodai. Jagalah hatimu, yang adalah lentera hidupmu. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, sebab dari situlah terpancar kehidupan.

    ReplyDelete
  10. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Nafsu beriringan dengan segala aspek perilaku manusia. Bila lengah sedikit saja, salah satu perilaku manusia malah menjadi nafsu bukannya berkah. Nafsu bisa memanipulasi otak kita yang beranggapan bahwa itu bukanlah nafsu padahal itu merupakan nafsu. Salah satu cara melawan nafsu bisa dengan berwudlu, sholat, beristighfar, mengingat dosa yang pernah dilakukan dan dampaknya bagaimana ke depannya, dan masih banyak cara lainnya. Nafsu bisa berupa nafsu ingin marah karena suatu hal dan malah menyalahkan orang lain. Hal itu bisa merugikan bagi orang tersebut dan tentu saja dirinya sendiri. Nafsu lainnya bisa berupa nafsunya wanita yaitu belanja, di sini tingkat kesabaran para lelaki diuji. Wanita sebenarnya belum membtuhkan barang itu tetapi ada saja hal yang membuatnya untuk nafsu belanja. Nafsu makan juga bagus untuk anak-anak tetapi nafsu makan yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatann tubuh karena akan menimbun lemak yang nantinya akan tertimbun terus-menerus menjadi penyakit. Sehingga, makan yang sewajarnya saja, “berhenti sebelum kenyang, makan sebelum lapar”.

    ReplyDelete
  11. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P.Mat A 2018

    Manusia hendaknya menuntut ilmu sepanjang hayat. Ilmu dapat dicari dimana saja. Bisa melalui pendidikan formal, informal maupun non formal. Sekalipun menjadi seorang guru, guru yang baik adalah guru yang terus belajar dan memerbaiki diri. Dengan mau belajar, manusia memiliki ilmu, dengan ilmu manusia berpikir kritis. Dengan berpikir kritis dan hati yang ikhlas, manusia mampu mengendalikan nafsu yang buruk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Endah Kusrini
      18709251015
      S2 Pendidikan Matematika A 2018

      Memang manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu. Mulai dari buaian hingga liang lahat. Dalam elegi di atas juga disebutkan bahwa orang mau meninggal pun harus belajar agar meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Ilmu memang sangat penting dalam segala hal. Jika kita ingin mencapai kesuksesan dunia, maka kuncinya adalah ilmu. Jika kita mau mencapai kesuksesan akherat maka kuncinya adalah ilmu. Jika kita mau mencapai kesuksesan dunia dan akherat maka kuncinya juga ilmu. Ilmu yang diimbangi dengan iman juga lah yang mampu membimbing kehidupan manusia agar tidak tidak terjerumus dalam hawa nafsu yang buruk.

      Delete
  12. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Melawan hawa nafsu memang tidaklah mudah. Seseorang bisa sewaktu-waktu termakan bisikan syaitan jika hatinya mulai goyah untuk berpaling dari jalan lurus Allah. Bagaimanapun semua jenis nafsu itu, semuanya adalah nafsu yang buruk dan harus dihindari. Berbeda dengan seseorang yang tahu bahwa apa yang dilakukanny aadalah nafsu belaka tapi dia tetap melakukannya. Maka tidak lain perbuatannya tidak jauh beda seperti dengan binatang ataupun hingga seperti syaitan.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  13. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Hawa nafsu adalah keinginan-keinginan kita, dan itu adalah karunia Alloh pada setiap manusia. Nafsu merupakan fitrah yang dimiliki oleh manusia. Keberadaan nafsu harus dikendalikan untuk dapat menghasilkan hal positif. Dalam hal ini peran etik dan estetik menjadi krusial. Nafsu-nafsu yang mengarah kepada kebaikan dan menghasilkan hal yang baguslah yang harus dipelihara. Nafsu untuk menjadi juara 1, yang dilakukan dengan usaha keras. Nafsu makan, dengan mencari makan melalui jalan yang baik, makan makanan baik, sehingga menghasilkan tubuh yang bagus dan sehat.

    ReplyDelete
  14. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Berdasarkan elegi tersebut, saya belajar bahwa hawa nafsu adalah sebuah keinginan dari seseorang. Keinginan yang sangat banyak dengan potensi untuk dicapainya. Hawa nafsu sendiri banyak macamnya, hawa nafsu yang menyerang hati dan pikiran kritis yang dilakukan syaitan pada manusia agar hati dan pikiran manusia dipenuhi rasa tidak puas. Hati dan pikiran yang hanya menuruti keinginan duniawi saja.

    ReplyDelete
  15. 18709251001
    PPs PM A 2018
    Dari elegi ini juga, saya belajar bahwa untuk menghindari hawa nafsu adalah dengan selalu ingat kepada Allah SWT yang membuat hati dan pikiran kritis selalu dijalanNya. Dengan mengendalikan hati agar ikhlas tidak akan memunculkan rasa yang kurang puas atau mempunyai keinginan yang lebih. Karena sesungguhnya hawa nafsu adalah godaan yang paling besar di dunia untuk itu diri kita sendiri yang dapat mengendalikannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Endah Kusrini
      18709251015
      S2 Pendidikan Matematika A 2018

      Saya setuju bahwa musuh yang paling berat adalah melawan diri sendiri. Untuk itulah manusia harus senantiasa belajar dan berdoa, mendekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa. Agar dalam menjalani kehidupan manusia tidak dibutakan oleh kesombongan dan nafsu-nafsu buruk lainnya.

      Delete
  16. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Tidak dipungkiri setiap manusia pasti memiliki hawa nafsu. Kebanyakan hawa nafsu itu susah sekali untuk dikendalikan, padahal nafsu itu tidak berwujud melainkan nafsu itu melalui perasaan dalam diri kita yang terlalu berlebihan. Semakin kita mengikuti hawa nafsu maka hawa nafsu itu akan terus menguasai diri kita. Allah telah menciptakan manusia dengan kelengkapan potensi baik buruk maupun baik. Sungguh beruntung orang yang mengendalikan hawa nafsu negatifnya dan mengembangkan hawa nafsu positif atau baiknya. Hawa nafsu ini bukan untuk dihilangkan tapi cukup diarahkan dan dikendalikan. Karena dengan hawa nafsu manusia dapat membuat hidup lebih baik dan dapat menikmati kehidupan ini menjadi lebih indah. Melalui hawa nafsu pula manusia diberi amanah untuk memakmurkan dunia ini dengan catatan hawa nafsu tersebut diarahkan kepada kebaikan.

    ReplyDelete
  17. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Hawa nafsu merupakan suatu perasaaan atau kekuatan emosional yang melekat pada diri seseorang. Setiap manusia memiliki hawa nafsu yang melekat pada dirinya. Hawa nafsu yang dimiliki oleh seseorang dapat berupa dorongan yang sangat untuk memiliki suatu objek tertentu. Sehingga seseorang tersebut dapat terjaga kelangsungan hidupnya. Misalnya nafsu makan, minum, pengetahuan dsb. Namun sebaliknya hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan maka akan dapat membahayakan diri orang itu. Misalkan seseorang sangat ingin memiliki sebuah kamera akan tetapi ia tidak mempunyai cukup uang untuk membeli kamera, sehingga ia mencoba berbagai cara untuk mendapatkan kamera tersebut salah satunya dengan mencuri. Mencuri merupakan perbuatan tidak terpuji, sehingga nafsu yang tidak dapat dikendalikan dapat memicu terjadinya perbuatan yang buruk. Sehingga kita harus bisa menjaga hawa nafsu dengan memperbanyak istighfar supaya selalu dalam perlindungan Allah SWT.

    ReplyDelete
  18. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan hawa nafsu. Hawa nafsu dapat gambarkan sebagai keinginan-keinginan dari seseorang. Sementara keinginan tersebut tentu ada yang baik dan ada pula yang buruk. Hawa nafsu yang baik berasal dari hati ikhlas dan pikiran kritis sedangkan keinginan yang buruk berasal dari syaitan. Syaitan dengan segala macam tipunya akan selalu berusaha untuk menguasai hawa nafsu manusia dan menjadi penghalang dalam menggapai ridho Allah. Maka untuk dapat mengendalikannya adalah hawa nafsu, gunakan hati yang ikhlas dan pikiran kritis.

    ReplyDelete
  19. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3


    Dari elegi di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk melawan hawa nafsu kita hanya perlu menetapkan ikhlas hati dan akal sehat di antara nafsu. Ikhlas hati ketika melakukan kegiatan akan menghindarkan kita dari nafsu ingin menyudahi pekerjaan yang belum selesai. Akal sehat akan membimbing kita ketika nafsu buru sudah mulai sulit untuk dikendalikan.

    ReplyDelete
  20. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Hawa nafsu merupakan kekuatan psikologis yang kuat yang menyebabkan suatu hasrat atau keinginan intens terhadap suatu objek atau situasi demi pemenuhan emosi tersebut. Dapat berupa hawa nafsu untuk pengetahuan, kekuasaan, dan lainnya. Nafsu juga merupakan musuh nyata yang sulit namun harus dihindari.
    Setiap tesis pasti memiliki anti tesis. Begitu pula dengan hawa nafsu. Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia Quwattun Rabbaniyyah, yaitu hawa nafsu dari unsur-unsurnya malaikat dan unsur-unsurnya Tuhan. Quwattun Rabbaniyyah dapat melawan nafsu-nafsu buruk yang menggerogoti manusia. Ikhlaskan hati dan akal sehat diatas semua nafsu-nafsu buruk agar Allah mengabulkan dan nafsu tersebut dapat terkendalikan.

    ReplyDelete
  21. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr wb
    Nafsu merupakan bagian dari makhluk Allah. Dengan berbekal nafsu pula manusia dapat menjalankan kehidupannya secara wajar sebagai makhluk hidup yang hidup di alam dunia. Namun demikian, nafsu memiliki kecederungan-kecenderungan untuk menyimpang. Kerena itu, dalam Islam terkandung anjuran kuat untuk mengendalikan nafsu.Orang yang berjihad akan mampu menuntut ilmu dengan baik, karena Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu. Hanya saja, seringkali hawa nafsu menghadang diri untuk menggapai ilmu Allah.

    ReplyDelete
  22. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Setiap manusia memiliki hawa nafsu. Hawa nafsu dibagi menjadi dua, ada yang sifatnya baik da nada pula yang sifatnya buruk. Hawa nafsu yang sifatnya buruk dapat dikontrol dengan pikiran dan hati yang jernih. Untuk itu, sebagai manusia harus senantiasa membersihkan hati dari hak-hal negative agar mampu memiliki hati nurani yang ikhlas. Selain itu kita juga harus senantiasa berpikir kritis terhadap apa-apa yang ada, sehingga tidak terjerumus pada hal-hal yang tercela. Jika hati nurani dan pikiran kita senantiasa positif, insyaAllah kita dapat mengontrol hawa nafsu buruk dalam diri kita.

    ReplyDelete
  23. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Nafsu itu adalah keinginan manusia yang tersirat dalam akal pikirannya. Nafsu ada yang baik, yaitu nafsu yang tidak bertentangan dengan hati nurani serta perintah-perintah dan larangan-larangan yang Allah tetapkan. Namun ada pula nafsu yang buruk, yaitu nafsu yang hanya untuk memenuhi keinginan pikirannya saja, tanpa melibatkan hati nurani dan ketetapan Allah.

    ReplyDelete
  24. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Allah berfirman dalam surah Al-maidah: Katakanlah, “Hai Ahli Kitab! Janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” [Al-Mâidah/5: 77]. Orang yang mengikuti hawa nafsu tidak akan mementingkan agamanya dan tidak mendahulukan ridha Allâh dan Rasul-Nya. Dia akan selalu menjadikan hawa nafsu menjadi tolok ukurnya. Naudzubillah min dzalik semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu. aamiin

    ReplyDelete
  25. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum. Wr. wb
    Manusia haruslah selalu berusaha. Tidak hanya semata-mata sekedar berusaha, namun juga diiringi dengan doa. Disetiap langkah yang kita pilih diiringi selalu berdoa kepada Allah SWT agar langkah kita selalu mendapat ridho dari-Nya. Akan tetapi jangan sampai kita selalu mengikuti hawa nafsu. Hawa nafsu merupakan penghalang yang paling besar yang menghalangi jalan menuju Allah SWT.

    ReplyDelete
  26. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, wr. Wb.
    Hawa nafsu merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh manusia yang berupa keinginan-keinginan dari dalam diri seseorang yang sangat banyak dan tidak terbatas. Hawa nafsu ini harus kita control. Jangan sampai kita terlena dan terlalu menuruti hawa nafsu. Karena sebenarnya Hawa nafsu merupakan penghalang yang paling besar yang menghalangi jalan menuju Allah SWT. Keinginan-keinginan atau hawa nafsu yang tidak terbatas tersebut dapat diringkas menjadi hawa nafsu kebinatangan, hawa nafsu binatang buas, dan nafsu syaitoniah.

    ReplyDelete
  27. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Imam Abu Hamid al-Ghazali mengatakan “Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Kesengsaraan adalah saat seseorang dikuiasai nafsunya”. Hawa nafsu berpengaruh terhadap kehidupan kita sehingga ia perlu dikenadlikan dengan baik. Nafsu menjadi musuh paling berat juga berbahaya karena yang dihadapi adalah diri sendiri. Ia muncul pada diri manusia yang lalai sehinggan bisa menimbulkan iri, dengki, bakhi, hingga melakukan tindakan kejahatan.

    ReplyDelete
  28. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Sifat yang pasti dimiliki semua makhluk hidup salah satunya adalah hawa nafsu, dan dampaknya bisa menjadi negatif atau lebih seringnya negatif. Bila berdampak positif maka hawa nafsu yang dimaksud adalah bersungguh-sungguh dalam mencapai sesuatu karena ingin mncapai tujuan yang baik pula. Bila berdampak negatif maka tujuan dari hawa nafsu itu sendiri hanya demi menguntungkan dirinya sendiri tanpa memikirkan dampak yang bisa dikenai orang lain.

    ReplyDelete
  29. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Setiap manusia yang hidup pasti memiliki nafsu. Manusia diciptakan dengan akal dan nafsu. Akal dan pikiran digunakan untuk berpikir sebelum bertindak melakukan kegiatan. Nafsu merupakan sesuatu yang berasal dari hati yang mengalir kedalam pikiran dan menuangkan kedalam perbuatan. Nafsu seringkali terbesit dengan makna yang negatif, karena pada dasarnya nafsu merupakan suatu keinginan manusia yang harus terpenuhi. Untuk melawan hawa nafsu selalu menjaga hati dan pikiran dan meminta perlindungan Allah SWT agar nafsu yang ada tidak menyesatkan ke dalam lubang dosa yang besar.

    ReplyDelete
  30. Banyak orang ketika diuji dengan kemiskinan ataupun kesusahan dia akan sanggup bertahan, tetapi bila dia diuji dengan kesenangan hanya sedikit manusia yang mampu untuk bertahan. Oleh karenanya manusia harus mampu melawan dirinya baik di kala susah maupun senang. Manusia harus lebih berhati-hati bila diuji dengan kekayaan. Harta yang berlimpah terkadang membuat orang tak mampu

    ReplyDelete
  31. SUHERMI
    18709251
    PENDIDIKAN MATEMATIKA A

    Salah satu persoalan yang dihadapi manusia adalah persoalan cinta. Setiap orang mendefinisikan cinta dengan cara yang berbeda-beda. Cinta merupakan perasaan yang diberikan Tuhan kepada seluruh makhluknya. Dari perasaan cinta tersebut akan timbul rasa membutuhkan, pengertian, mengabdi, memiliki, kepedulian dan sebagainya. Perasaan cinta tersebut dapat diwujudkan melalui tindakan. Bentuk cinta yang tertinggi adalah cinta kita kepada Tuhan, yang kita wujudkan melalui ibadah, dengan bertaqwa kepada-Nya, mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangannya.

    ReplyDelete
  32. Cinta Adi Kusumadewi
    18709251059
    PPs Pendidikan Matematika C 2018

    Hawa nafsu adalah pemikiran keinginan yang muncul pada diri manusia yang sifatnya mengganggu karena secara umum hawa nafsu adalah keinginan-keinginan buruk yang muncul mengganggu keinginan-keinginan yang baik. Akal yang sehat yang dikarunia olehNya, menempati posisi di hati untuk menjadikan tameng bagi diri ketika hawa nafsu itu muncul. Isilah hati kita dengan akal-akal yang sehat, ilmu yang baik yang kelak bisa dijadikan sebagai tameng diri dari hawa nafsu yang menjerumuskan kita pada kesalahan, yakni dosa.

    ReplyDelete
  33. Cinta Adi Kusumadewi
    18709251059
    PPs Pendidikan Matematika C 2018

    Di dalam kitab suci Al Qur'an (Surat Yusuf : 53) yang artinya: Aku (nabi yusuf) tidak akan membiarkan pada hawa nafsu, karena sesungguhnya hawa nafsu niscaya perintah pada kejelekan kecuali orang-orang yang disyayngi oleh Alloh, sesungguhnya Aloh maha pengampun lagi maha penyayang. Mmengenai hawa nafsu, dapat kita katakan bahwa sejatinya hawa nafsu itu perintah terhadap kejelekan, menjerumuskan pada kesalahan dan dosa. Namun, Alloh maha baik, menganugrahkan akal sehat pada manusia, di mana itu sebagai bentuk kasih sayangNya kepada kita dijadikan tameng dan pengendali bagi diri ketika hawa nafsu mencoba untuk menguasai diri.

    ReplyDelete
  34. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Manusia diberikan kelebihan akal pikiran dan nafsu. Keduanya adalah anugerah, namun sekaligus berpotensi menjadi keburukan. Untuk itulah manusia mesti bisa mengendalikan keduanya dengan menyadari bahwa kelebihan itu diberikan oleh Allah agar manusia bisa menjalankan tugasnya sebagai hamba-Nya yang dimandatkan sebagai khalifah di muka bumi.
    Upaya pengendalian ini tidak mudah karena ada banyak godaan. Dengan keikhlasan hati dan memanfaatkan akal pikirannya secara baik untuk tujuan yang baik, semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, manusia bisa terhindar dari perbuatan keji dan buruk.
    Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  35. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Hawa nafsu adalah keinginan-keinginan diri seseorang. Setiap manusia pasti memiliki hawa nafsu dalam jiwanya. Tugas manusia adalah mengendalikan hawa nafsu tersebut, dengan bekalnya ilmu. Kemudian dengan keikhlasan hati dan ilmu untuk berpikir. Gunakan hati sebagai komandan pikiran, begitu juga pikiran mengendalikan hati. Sehingga dapat mengendalikan semua nafsu-nafsu buruk. Hawa nafsu merupakan penghalang yang paling besar yang menghalangi jalan menuju Allah.

    ReplyDelete
  36. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A
    Setiap Manusia yang diciptakan Allah SWT memiliki Nafsu. Nafsu yang terdapat pada manusia adalah ujian dari Allah SWT kepada manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya. Jika Manusia mampu menguasai nafsunya, dia telah berjalan mengatasi salah satu ujian Allah SWT yang cukup berat. Sekiranya nafsu dididik ke arah kejahatan, maka nafsu akan menjadi jahat dan tak terkendali. Maka akan lahirlah orang yang pandai tetapi jahat, orang bodoh yang jahat, pemimpin yang jahat dan pendidik yang jahat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa mengendalikan hawa nafsu supaya terhidar dari perilaku yang tercela.

    ReplyDelete
  37. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    S2 PEP A 2019

    Penghalang yang paling besar bagi kita untuk menuju jalan Allah SWT adalah hawa nafsu. Hawa nafsu meliputi keinginan-keinginan diri seseorang. Ada hawa nafsu yang bersifat buruk dan ada hawa nafsu yang bersifat baik. Sungguh banyak sekali hawa nafsu yang dimiliki manusia. Terkadang kita sebagai manusia pernah merasa khilaf sehingga secara tidak sengaja kita suka menyerang orang lain. Misalnya membenci orang lain, menghancurkan orang lain, iri, dengki, bahkil, dst. Nafus inilah yang mendorong manusia untuk membenarkan semua kejahatan yang dilakukan. Hingga hati dan pikiran kita tertutupi oleh hawa nafsu. Hawa nafsu yang bersifat baik adalah hawa nafsu yang mampu memberikan motivasi kepada diri sendiri untuk berbuat baik dalam hidupnya. Sehingga ikhlasnya hatidan kritisnya pikir itu dapat mengendalikan semua Nafsu-nafsu Buruk.

    ReplyDelete
  38. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C

    Nafsu merupakan sebuah godaan yang sangat luar biasa terhadap iman kita. Nafsu akan bisa berperan sebagaimana mestinya ketika mampu dikendalikan dengan baik. Bukan untuk dihilangkan, karena ketika manusia tidak memiliki nafsu maka mereka tidak memiliki semangat untuk hidup. Nafsu perlu dikendalikan, dan kita tidak boleh mengikuti nafsu binatang dan nafsu syaitan, karena itu semua merupakan perbuatan negatif. Begitu pula ketika menjadi guru kita tidak boleh bernafsu untuk menguasai pembelajaran, akan tetapi kita harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan hakikat dirinya masing-masing.

    ReplyDelete
  39. Ardhya Handayani
    19701251015
    S2 PEP 2019 A

    Dalam elegi ini menejelasakan mengenai nafsu. Nafsu merupakan rasa keinginan yang dimiliki oleh manusia. Dalam elegi ini dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan nafsu kepada manusia dengan bentuk Quwwatun Rabbaniyan namun juga diberikan nafsu yang bersifat negative (seperti seksualitas, keserakahan, berperilaku buruk). Tentulah kita harus mampu menekan nafsu negative, hal ini dapat dilakukan dengan mengikhlaskan hati dan menggunakan logika akal sehat sehingga dapat meminimalkan dan mengendalikannya. Sebagai contoh adalah ketika seseorang ingin mencontek, jika kita menggunakan hati dan logika akal kita maka keinginan tersebut dapat ditekan. Selain itu penting bagi kita untuk senantiasa berdoa dan meminta perlindungan dari Allah SWT.

    ReplyDelete
  40. Rifki Rinaldo
    19709251070
    S2 PMD 2019

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Nafsu merupakan suatu rasa keinginan yang dimilik seseorang manusia. Dalam elegi yang dijelaskan diatas, nafsu dibedakan menjadi nafsu dalam bentuk Quwatun Rabbaniyah yaitu hawa nafsu dari unsur-unsurnya malaikat dan unsur-unsurnya Tuhan. Nafsu Quwattun Rabbaniyah inilah yang berdomisili di dalam hati ikhlas dan pikiran kritis setiap manusia. Sedangkan lainnya ada nafsu kebinatangan serta nafsu syaitoniah, nafsu ini berkaitan dengan seksualitas, keserakahan, dan perbuatan tercela. Oleh karena itu kita sebagai manusia diberikan akal dan pikiran untuk mengontrol hawa nafsu kita agar selalu pada tuntunan Rasullah dan selalu mengingat Allah dalam melakukan segala tindakan.

    ReplyDelete
  41. Ahmad Syajili
    19709251066
    S2 PM D 2019

    Assalamualaikum wr.wb

    Dari elegi ritual ikhlas 15 ini saya mendapatkan beberapa hikmah. Yang pertama saya memahami bahwa manusia sepanjang hidupnya akan selalu berikhtiar dan belajar karena memang itulah dimensi kehidupannya. Tidak mengenal batasan usia baik muda maupun tua, seseorang yang akan meninggal pun akan tetap belajar bagaimana caranya agar meninggal secara khusnul khatimah.
    Hikmah kedua adalah bahwa hawa mafsu terbagi atas dua yaitu nafsu yang bersifat buruk dan nafsu Quwattun Rabbaniyah. Nafsu sebenarnya merupakan keinginan seseorang. Namun yang terpenting adalah bagaimana cara seseorang mengendalikan Quwattun Rabbaniyah dan mengalahkan hawa nafsu buruknya. Dan untuk mengatasinya adalah dengan cara ikhlas, menetapkan hati sebagai komando pikiran dan akal sehat dalam mengendalikan hawa nafsu.

    ReplyDelete
  42. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Hawa nafsu secara alamiah dimiliki oleh setiap orang. Terdapat banyak macam nafsu buruk manusia. Ketidakmampuan manusia untuk mengendalikan hawa nafsu dapat menjerumuskan manusia untuk berperilaku yang tercela. Namun, Allah SWT telah menganugerahkan nafsu quwwatun rabbaniyah yang ada di dalam hati ikhlas dan pikiran kritis manusia. Maka, kita sebagai umat manusia yang beriman hendaknya menggunakan hati ikhlas dan pikiran kritis kita untuk melawan nafsu-nafsu buruk. Nicaya dengan ijin Allah SWT, kita dapat mengendalikannya.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete
  43. Lovie Adikayanti
    19709251068
    S2 Pendidikan Matematika D
    Assalamualaikum wr.wb
    Di dalam hati yang ikhlas terdapat nafsu Quwattun Rabbaniyah, yaitu nafsu dari unsur-unsur malaikat dan unsur Tuhan. Apabila kita memiliki hati yang ikhlas dan pikiran yang kritis maka kita akan mampu melawan nafsu-nafsu yang buruk. Jika hati kita ikhlas, maka Allah akan meridhoi kita. Allah juga akan menghindarkan kita dari nafsu-nafsu yang buruk, baik nafsu kebinatangan atau pun nafsu binatang buas. Oleh karena itu, agar kita memiliki nafsu-nafsu dari unsur malaikat dan Tuhan (nafsu Quwattun Rabbaniyah), maka kita perlu menumbuhkan ikhlas di dalam hati kita.

    ReplyDelete
  44. Sari Yustiana
    20706261006
    S3 Pendidikan Dasar 2020

    Nafsu dapat diartikan sebagai keinginan (kecenderungan, dorongan) hati yang kuat, dapat juga diartiakn sebagai selera (misalnya untuk makanan) atau gairah. Sedangkan hawa nafsu adalah dorongan hati yang kuat untuk berbuat kurang baik, atau jahat. Nafsu adalah anugerah, bagaimana bisa manusia hidup tanpa nafsu makan?. Namun nafsu yang berlebihan juga tidak benar, oleh karenanya perlu pengendalian nafsu apa lagi hawa nafsu agar tetap pada porsinya.

    ReplyDelete
  45. Sari Yustiana
    20706261006
    S3 Pendidikan Dasar 2020

    Mohon izin Prof, saya tulis ulang komentar saya, karena komentar yang terdahulu saya salah akun, sehingga nama saya tidak muncul.

    Nafsu dapat diartikan sebagai keinginan (kecenderungan, dorongan) hati yang kuat, dapat juga diartiakn sebagai selera (misalnya untuk makanan) atau gairah. Sedangkan hawa nafsu adalah dorongan hati yang kuat untuk berbuat kurang baik, atau jahat. Nafsu adalah anugerah, bagaimana bisa manusia hidup tanpa nafsu makan?. Namun nafsu yang berlebihan juga tidak benar, oleh karenanya perlu pengendalian nafsu apa lagi hawa nafsu agar tetap pada porsinya.

    ReplyDelete