Sep 20, 2013

Jargon Pertengkaran Tradisional dan Inovatif




Jargon Pertengkaran Tradisional dan Inovatif

Oleh Marsigit

Orang tua berambut putih:
Hemm indah betul dunia itu. Semakin diungkap semakin banyak pula yang tidak aku tahu. Kenapa aku tidak bisa istirahat? Ancamannya adalah mitos. Tetapi diperbatasan sana aku telah menemukan bahwa mitos itu logos, dan logos itu mitos, tidak itu iya dan iya itu tidak, awal itu akhir dan akhir itu awal, berubah itu tetap dan tetap itu berubah, tradisional itu inovatif dan inovatif itu tradisional,...dst. Tetapi aku sekarang sedang melihat para jargon telah menguasai dunia. Maka aku sedang menyaksikan bahwa dunia itu jargon dan jargon itu dunia. Samar-samar aku melihat di kejauhan ada pertengkaran antara jargon tradisional dan jargon inovatif. Wahai jargon tradisional dan jargon inovatif dengarlah diriku sebentar. Mengapa engkau kelihatannya sedang berselisih. Jargon tradisional kelihatan sangat ganas dan kejam, sedangkan jargon inovatif kelihatannya demikian juga. Aku betul-betul melihat pertengkaran yang sangat seru. Tradisional terlihat menempati kedudukan istimewa, lengkap dengan segala peralatannya untuk menghadapi inovatif. Sedangkan inovatif juga terlihat menempati kedudukan istimewa, lengkap dengan segala peralatannya untuk menghadapi tradisional. Bolehkah aku mengetahui pokok persoalannya?

Jargon tradisional:
Wahai orang tua berambut putih. Kenalkanlah aku adalah jargon tradisional. Sebenar-benar jargon itu adalah milikku. Maka tiadalah selain diriku dapat mengaku-aku memiliki jargon. barang siapa selain diriku mengaku-aku memiliki jargon, maka akan aku binasakan mereka itu. Maka saksikanlah wahai orang tua berambut putih, dengan lantang dan dengan penuh hikmat dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya aku proklamasikan bahwa jargon itu tidak lain tidak bukan adalah diriku. Jargon itu adalah kuasaku, jargon itu adalah jiwaku. Jika tidak ada jargon pada diriku maka tiadalah diriku itu. Maka beritahukanlah kepada inovatif agar jangan sekali-kali mengklaim memiliki jargon. Jika para inovatif tetap teguh pendirian maka dengan bengisnya aku akan hadapi mereka semua.

Jargon inovatif:
Wahai orang tua berambut putih. Kenalkanlah aku adalah jargon inovatif. Saya menyadari bahwa jargon para tradisional itu begitu kuat dan mengerikan bagiku. Tetapi ketahuilah bahwa sebenarnya diriku juga berhak mempunyai jargon. Maka perkenankanlah bahwa diriku juga memiliki jargon. Maka saksikanlah wahai orang tua berambut putih, serendah-rendah dan sekecil-kecil diriku, maka aku itu sebetulnya adalah jargon juga. Jargon itu pelindungku. Jargon itu jiwaku. Jika tidak ada jargon pada diriku maka tiadalah diriku itu. Maka beritahukanlah kepada tradisional agar menyadari bahwa diluar dirinya itu sebetulnya terdapat jargon diriku. Itulah sebenar-benar dan sebesar-besar ancaman bagi diriku, yaitu jargon para tradisional. Ketahuilah tiadalah tradisional itu tanpa inovatif. Maka tolonglah wahai orang tua berambut putih agar aku bisa bergaul dengan tradisional.

Orang tua berambut putih:
Wahai jargon tradisional. Supaya aku lebih mengerti tentang dirimu, maka ceriterakanlah tentang dirimu itu kepadaku. Siapakah dirimu, bagaimana dirimu, macam-macam dirimu, tujuan dirimu, dst.

Jargon tradisional:
Terimakasih orang tua berambut putih. Aku adalah jargon tradisional. Jikalau emosiku sudah terkendali maka aku dapat bercerita banyak tentang diriku kepadamu. Sebetul-betul yang terjadi tadi adalah aku telah sedikit berbohong kepadamu. Aku sebetulnya mengetahui bahwa jargon itu bukan hanya milikku, tetapi inovatif pun mempunyai jargon. Tetapi ini off the record, jangan sampaikan kepada inovatif. Mengapa? Karena jika engkau katakan hal ini kepada inovatif maka kedudukanku sebagai tradisional akan terancam. Ketahuilah bahwa setinggi-tinggi tujuanku adalah menjadi tradisional yang kuat, yaitu sebenar-benar tradisional. Dalam rangka untuk mencapai tujuanku sebagai tradisional sejati maka aku harus mengelola semua tradisi sedemikian rupa sehingga semua tradisiku itu terkendali dan dapat sepenuhnya aku kuasai. Maka aku melakukan segala daya dan upaya termasuk menggunakan jargonku agar inovatif tidak pernah menggangguku. Sebenar-benar ancaman bagi diriku di dunia ini adalah jargon-jargon para inovatif. Maka aku sangat sensitif terhadap jargon para inovatif. Dari pada jargon inovatif menimbulkan masalah bagi diriku, maka lebih baik aku binasakan saja sebelum mereka lahir ke bumi.

Orang tua berambut putih:
Maaf jargon tradisional, saya belum begitu jelas dengan uaraian-uraianmu itu. Dapatkah engkau memberikan contoh konkritnya. Jika perlu silahkan para anggotamu menyampaikan kepadaku.

Jargon guru tradisional :
Wahai orang tua berambut putih. Kenalkanlah saya adalah jargon guru tradisional senior. Mulanya biasa saja bagi diriku, ketika aku sebagai guru tradisional. Tetapi kemudian tidak biasa bagi diriku ketika aku, entah kenapa, bisa terpilih sebagai guru inovatif. Ketika aku menjadi terpilih sebagai guru inovatif maka aku merasakan seluruh tubuhku bergetar dan bergemuruh mengalami perubahan jargon. Tadinya aku sangat menyayangi jargon-jargon ku sebagai guru tradisional. Maka setelah aku menjadi guru inovatif aku mulai kehilangan jargon guru tradisional, dan kemudian mulailah aku di dominasi oleh jargon guru inovatif. Namun demikian aku sebetulnya belum siap untuk menjadi guru inovatif. Uku lebih suka menjadi guru tradisional. Ketahuilah bahwa dalam rangka untuk mempertahankan diriku sebagai guru tradisional, maka aku telah mengembangkan banyak tak berhingga jargon-jargon. Contoh sederhana dari jargonku itu adalah: guru itu tidak perlu repot-repot, rpp itu kewajiban yang memberatkan, metode mengajar cukup ceramah, ..dst. Begitu aku menemukan para siswaku itu tidak sesuai dengan jargonku maka aku segera menggunakan kekuasaanku sebagai guru tradisional. Kekuasaanku sebagai guru tradisional itu mengalir melalui jargon-jargonku: siswa itu harus rajin, siswa itu harus menurut, siswa itu harus giat, siswa itu harus menghafal, ..dst. Tetapi begitu aku menemukan bahwa diriku tidak sesuai dengan jargon-jargon, ternyata muncul jargon-jargonku yang lain: guru itu manusia biasa, belajar itu memerlukan biaya, mengajarku tak ada yang mengawasi, buat apa meneliti,..dst. Maka jargon yang paling populer bagi diriku sebagai guru tradisional adalah: inilah bisaku, inilah kemampuanku. Ternyata muncul jargon populer berikutnya: manusia itu tidak pernah terlepas dari kesalahan, maka demi menjaga statusku sebagai guru tradisional aku harus menggunakan jargon topeng, yaitu topeng kepribadian. Sebenar-benar jargon topeng adalah menutupi segala kelemahanku dan dosa-dosaku di hadapan para guru inovatif. Kalau bisa apakah jargon topengku itu dapat menyembunyikan diriku dari Tuhan? Oh orang tua berambut putih, janganlah engkau teruskan pertanyaanmu itu, dan janganlah rongrong kewibawaanku sebagai guru tradisional. Itulah diriku, yaitu sebenar-benar jargon guru tradisional. Maka aku kurang seminar, konferensi, workshop, pengajian, diskusi, kampanye, koran, radio, TV, debat ...semuanya itu hanya mengganggu ketenangan jargon-jargonku.

Orang tua berambut putih:
Wahai jargon inovatif. Supaya aku lebih mengerti tentang dirimu, maka ceriterakanlah tentang dirimu itu kepadaku. Siapakah dirimu, bagaimana dirimu, macam-macam dirimu, tujuan dirimu, dst.

Jargon inovatif:
Terimakasih orang tua berambut putih. Aku adalah jargon inovatif. Jikalau aku terbebas dari segala kecurigaan maka aku dapat bercerita banyak tentang diriku kepadamu. Sebetul-betul yang terjadi tadi adalah aku telah menyampaikan apa adanya kepadamu. Aku sebetulnya sedang berusaha mendekati para tradisional. Hal ini tidaklah off the record, sampaikanlah kepada guru tradisional. Karena jika engkau katakan hal ini kepada guru tradisional maka mungkin mereka akan memahami inovatif. Padahal segenap jiwa ragaku itu betul-betul ikhlas untuk membantu guru tradisional. Ketahuilah bahwa setinggi-tinggi tujuanku adalah terbebas dari segala macam kekolotan. Dalam rangka untuk mencapai tujuanku sebagai guru inovatif maka aku harus memproduksi jargon-jargonku. Maka aku melakukan segala daya dan upaya termasuk menggunakan jargonku agar dapat mendekati guru tradisional. Sebenar-benar ancaman bagi diriku di dunia ini adalah jargon-jargon para tradisional. Maka aku sangat sensitif terhadap jargon para tradisional. Tetapi apalah dayaku sebagai inovatif. Maka sebenar-benar diriku adalah tetap ingin menjadi menghadap para jargon guru tradisional.

Orang tua berambut putih:
Maaf jargon guru inovatif, saya belum begitu jelas dengan uaraian-uraianmu itu. Dapatkah engkau memberikan contoh konkritnya. Jika perlu silahkan para tertindasmu menyampaikan kepadaku.

Jargon guru inovatif :
Wahai orang tua berambut putih. Kenalkanlah saya adalah jargon guru inovatif. Mulanya biasa saja bagi diriku, ketika aku sebagai guru tradisional. Tetapi kemudian tidak biasa bagi diriku ketika aku mempunyai kesempatan melakukan inovasi metode pembelaaranku . Ketika aku memperoleh julukan sebagai guru inovatif aku merasakan seluruh tubuhku bergetar dan bergemuruh mengalami perubahan jargon. Tadinya aku sangat menyayangi jargon-jargon ku sebagai guru tradisional. Maka setelah aku mempunyai kesempatan melakukan inovatif aku mulai kehilangan jargon guru tradisional, dan kemudian mulailah aku di dominasi oleh jargon guru inovatif. Ketahuilah bahwa dalam rangka untuk mempertahankan diriku sebagai guru inovatif yang hakiki, maka aku telah mengembangkan banyak tak berhingga jargon-jargon. Contoh sederhana dari jargonku itu adalah: guru inovatif itu harus jujur, guru inovatif itu harus peduli, guru inovatif itu harus kreatif, guru inovatif itu harus meneliti, guru inovatif itu harus selalu belajar, guru inovatif itu harus melayani kebutuhan belajar siswa, guru inovatif itu harus mengikuti perkembangan jaman, ...dst. Begitu aku menemukan diriku tidak sesuai dengan jargonku maka aku segera mohon ampun kepada Tuhan ku. Sementara pengaruh para guru tradisional itu masih tetap mengalir melalui jargon-jargon nya: tak perlulah sok inovatif, inovatif itu asing bagiku, tradisional itu gak apa apa yang penting kompak, ..dst. Tetapi begitu aku menemukan bahwa guru tradisional tidak sesuai dengan jargon-jargonnya, ternyata muncul jargon-jargonnya yang lain: tradisional itu melestarikan, tradisional itu budaya, tradisional itu sakral, tradisional itu bentengnya kebiasaan, ...dst.
Maka jargon yang paling populer bagi para guru tradisional adalah: yang penting selamat, hidup itu tidak neko-neko, manusia itu hanya mampir ngombhe, apalah gunanya inovasi, inovasi itu tidak penting yang penting amal perbuatannya. Sebagai guru inovatif aku juga menghasilkan jargon populer berikutnya:
mengajar itu totalitas, profesiku adalah guru, hidupku semata-mata aku abdikan pada murid-muridku. Tetapi akupun tidak bisa menutupi kelemahan-kelemahanku. Maka terpaksa aku menjaga statusku sebagai guru inovatif menggunakan jargon topeng, yaitu topeng kepribadian. Sebenar-benar jargon topeng adalah menutupi segala kelemahanku dan dosa-dosaku di hadapan para guru tradisional. Agar aku selamat dari pencemoohan para jargon tradisional. Kalau bisa apakah jargon topengku itu dapat menyembunyikan diriku dari Tuhan? Oh orang tua berambut putih, janganlah engkau teruskan pertanyaanmu itu, dan janganlah rongrong kedudukanku sebagai guru inovatif. Itulah diriku, yaitu sebenar-benar jargon guru inovatif. Maka aku sangat menyukai semua kesempatan di mana aku bisa memproduksi semua jargon-jargon guru inovatif, agar aku bisa mengajak para guru tradisional untuk melakukan inovasi. Maka aku gembira sekali jika aku mempunyai kesempatan mengikuti seminar, konferensi, workshop, pengajian, diskusi, kampanye, koran, radio, TV, debat ...untuk memproduksi jargon-jargonku.

Orang tua berambut putih:
Sudah jelas duduk perkaranya. Ternyata semuanya memerlukan jargon. Guru tradisional memerlukan jargon untuk mempertahankan dirinya, sedangkan guru inovatif memerlukan jargon untuk mengajak inovasi para guru tradisional. Ketahuilah bahwa Tuhan itu maha bijaksana. Tuhan telah menciptakan segalanya termasuk suasana di mana guru tradisional dan guru inovatif dapat hidup bersama-sama dalam jargon-jargonnya. Maka solusi yang terbaik adalah menterjemahkan dan diterjemahkan. Wahai engkau para guru tradisional dan guru inovatif, terjemah dan saling menterjemahkanlah agar engkau saling memahami jargonmu masing-masing. Ketahuilah bahwa di batas sana, tradisional itu adalah inovatif, dan inovatif itu adalah tradisional. Maka semua jargonmu itu akan lenyap diperbatasan pikiranmu masing-masing. Saya ingin memperingatkan tradisional, janganlah engkau berlaku sombong dan sok kuasa mempertahankan tradisimu. Ingatlah bahwa di luar sana banyak kejadian memerlukan inovasimu. Saya juga ingin memperingatkan para guru inovatif, janganlah engkau bertindak ceroboh. Dekatilah para guru tradisional itu dengan cara-cara empati. Tiadalah sebenar-benar tradisional sejati bagimu. Dan juga tiadalah sebenar-benar inovatif bagimu. Sebenar-benar bukan jargon adalah kuasa dan milik Tuhan YME.

37 comments:

  1. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Hidup itu menerjamahkan dan diterjemahkan. Dalam pembelajaran pun antara pembelajaran tradisional dan inovatif baiknya adalah saling menyesuaikan. Karena dari tradisional ke inovatif itu suatu gerakan perubahan yang sangat sulit baik guru dalam memberikan pembelajaran dan siswa sebagai subjek belajar. Memang guru lah yang harus berusaha keras bagaimana mewujudkan pembelajaran yang dapat mencapai tujuan secara optimal. Namun pembelajaran tradisional juga tidak bisa ditinggalkan begitu saja, ada beberapa aspek yang masih relevan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran inovatif.

    ReplyDelete
  2. Ady Ferdian Noor
    DikDas S3 / 18706261004

    Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Tulisan ini menurut saya membahas era industri 4.0. Memang era itu sebenarnya adalah era bidang industri yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan inovasi (perubahan) teknologi informasi komunikasi. Disrupsi khususnya dunia pendidikan banyak melahirkan model-model pembelajaran yang berbasis teknologi informasi komunikasi (daring). Tradisional telah ada sejak zaman dahulu dan kebiasaan tradisional di semua bidang telah mendarahdaging begitu kuat di masyarakat. Tetapi masyarakat harus sadar bahwa perkembangan zaman akan terus terjadi dan terus terjadi...hal itulah yang sebenarnya masyarakat harus mendapat sosialisasi bahwa semua bidang kehidupan akan terdampak perubahan (disrupsi) TIK itu. Perubahan itu memerlukan inovatif artinya perubahan yang baik. Inovatif akan muncul dalam tradisonal karena membutuhkan itu untuk dapat bertahan. Sekarang sudah banyak inovatif yang ada.. pembelajaran Blanded Learning, gojek grab tokopedia bukalapak traveloka, transaksi online, tes online, sekolah online (mungkin suatu saat) tetapi sudah ada yang merintis ruangguru.com, dll. Mudah2an tradisonal mau mengerti bahwa mereka tetap juga diperlukan dibeberapa bidang tetapi jangan pula menolak inovatif. terima kasih.

    ReplyDelete
  3. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Guru tradisional dan inovatif merupakan dua tipe guru yang berbeda namun berhubungan dimana guru tradisional merupakan awal dari semua guru. Antara guru tradisional dan inovatif terdapat sekat yaitu proses. Sekat inilah yang menjadi penentu klasifikasi tradisional dan inovatif. Pada dasarnya tidak ada pertentangan antara kedua tipe. Guru tradisional memiliki hibungan proses dengan guru inovatif.
    Tidaklah bijak ketika kedua tipe saling bersikukuh dengan gayanya masing-masing hanya demi mempertahankan ego. Guru inovatif seharusnya dapat menggandeng, atau setidaknya mengenalkan prosesnya kepada guru tradisional sehingga guru tradisional mendapatkan pilihan untuk diam atau menyeberang. Begitu pula dengan guru tradisional yang harus mencari ilmu melalui pengalaman guru inovatif. Tujuannya adalah untuk berkembang kearah positif. Masing-masing guru harus dapat menerjemahkan dan diterjemahkan, menerjemahkan situasi, diterjemahkan lingkungan

    ReplyDelete
  4. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Inovatif berawal dari radisional dan tradisional dikembangkan menjadi inovatif. Guru yang tradisional menggunakan metode ceramah. Dimana guru akan menerangkan semua materi dan siswa mendengarkan penjelasan guru. Berbeda dengan guru inovatif yang menggunakan cara-cara seperti berkelompok dimana siswa akan diarahkan untuk menemukan konsepnya sendiri, membangun pengetahuan memalui pengetahuan yang sebelumnya sudah ada, dan memperoleh pengetahuan dengan pengalamannya sendiri. Pada hal ini guru hanya sebagai fasilitator. Cara-cara yang digunakan oleh Guru tradisional dan guru inovatif berbeda sehingga akan menghasilakan sesuatu yang berbeda. Cara oleh guru tradisional cenderung lebih membosankan dan mengakibatkan siswa kurang memahami apa yang sedang dipelajari. Berbeda dengan cara oleh guru inovatif yang cenderung lebih menyenangkan dan membuat siswa lebih paham dengan materi yang dipelajari. Namun bukan berarti cara guru tradisional selamanya buruk karena tanpa disadari ketika menggunakan cara yang inovatif selalu disisipkan metode ceramah dalam beberapa hal yang sulit untuk dipelajari oleh siswa secara mandiri. Sehingga, pada dasarnya tradisional dan inovatif saling membutuhkan dan saling melengkapi.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  5. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika B

    Saat ini perkembangan zaman berputar begitu cepat. Inovasi adalah salah satu wujud perkembangan dunia, sedangkan tradisional adalah metode-metode lama. Tradisional dan inovasi berkaitan sangat erat. Tradisional mempengaruhi adanya inovasi-inovasi terkini yang diwujudkan melalui evaluasi-evaluasi. Cara lama tidak sepenuhnya harus dihilangkan, akan tetapi cara yang tepat perlu di kembangkan atau dirubah dengan cara yang baru yang lebih efektif. Seringkali terdapat perdebatan antara penggunaan cara tradisional atau cara yang telah diinovasikan. Contohnya, guru di sekolah yang telah mengajar sekian puluh tahun lebih nyaman menggunakan cara lama atau cara traditional dibandingkan dengan cara baru, dikarenakan mereka telah terbiasa mengajar menggunakan caranya. Akan tetapi berkaca dengan kebutuhan siswa saat ini, diperlukan adanya inovasi-inovasi yang dapat membantu guru untuk memahamkan siswa juga dapat membantu mengembangkan skill belajar dan mengajar guru supaya tidak tertinggal dengan perkembangan dunia. Beberapa guru yang kolot tidak menerima perkembangan tersebut karena mereka menganggap tidak sesuai dengan tradisi yang ada. Di sisi lain inovasi terus berkembang secara pesat sehingga mengharuskan setiap orang untuk merubah cara lamanya dan menggunakan cara yang baru. Jika traditsional dan inovasi dapat bercakap di dunia nyata, saya berharap mereka akan mendiskusikan lebih bijak lagi bagaimana tradisional harus menerima inovasi, dan inovasi harus memahami tradisional bahwa meninggalkan apa yang telah dilakukan selama bartahun-tahun itu sulit untuk dirubah sehingga membutuhkan waktu untuk mengikuti inovasi yang ada tersebut.

    ReplyDelete
  6. Falenthino Sampouw
    18709251006
    S2 Pendidikan Matematika

    Selamat pagi, Prof.
    Semua orang memiliki potensi untuk menjadi inovatif dalam bidangnya. Misalnya guru, maka guru sangat mungkin menjadi inovatif. Hanya dengan menambah kemauan dalam diri guru, maka guru mamapu berinovasi. Guru tradisional mau belajar untuk menggunakan strategi pembelajaran, maka ia mampu dikatakan sebagai guru inovatif. Guru inovatif dalam kedudukannya juga merupakan guru tradisional saat sebelum mencoba strategi pembelajaran. Inovatif itu mungkin bisa kita katakan sebagai suatu langkah maju. Untuk melangkah maju, kita berdiri pada titik awal, titik awal untuk melangkah ini bisa kita sebut sebagai tradisional. Jadi, setiap langkah inovasi, ada titik tradisional dibelakangnya. Akhirnya tradisional dan inovatif adalah dua hal yang saling menterjemahkan dan saling diterjemahkan.
    Terima kasih, Prof.

    ReplyDelete
  7. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Setiap orang memang memerlukan jargon sebagai penyemangat sekaligus untuk melindungi dirinya agar tidak kehilangan identitas. Guru tradisional memerlukan jargon sebagai pertahanan untuk dirinya dan guru inovatif memerlukan jargon sebagai ajakan agar lebih berinovasi daripada guru tradisional. Walaupun berbeda jargon, sebagai guru inovatif bisa mengajak guru tradisional menjadi lebih inovatif dengan cara mendekatinya melalui cara yang tepat seperti dengan cara berempati terhadap guru tradisional. Jangan sampai jargon justru membawa sikap sombong hanya karena berlindung dibalik jargon dan merendahkan jargon yang lain. Apalagi suatu saat jargon bisa lenyap karena setinggi-tingginya jargon masih ada kuasa Tuhan YME.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  8. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Dengan kemajuan tekhnologi saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa butuh sesutau yang inovatif untuk bisa mengikuti kemajuan tekhnologi tersebut. Termasuk dalam bidang pendidikan khususnya guru yang inovatif. Kata inovatif disini saya artikan sebagai perubahan kearah yang lebih baik. Tidak berarti guru tradisional yang mengajar dengan metode ceramah itu tidak baik. Tetapi akan menjadi lebih baik ketika ia menjadi guru yang inovatif, jadi siswa tidak hanya diminta untuk menurut apa saja kata guru dan sistem belajar yang menghafal. Karena pada dasarnya guru inovatif itupun berasal dari guru tradisional yang berusaha untuk menjadi lebih baik. Misalnya dengan berusaha menjadi lebih kreatif dalam mengajar, berusaha lebih mengenal siswa dan berusaha lebih mengenal perkembangan zaman.

    ReplyDelete
  9. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Selalu terdapat dua hal yang bertentangan dan berbeda untuk akhirnya disadari akan saling melengkapi. Seperti halnya dalam elegi jargon pertengkaran tradisional dan inovatif. Segala sesuatunya di dunia ini bersifat relative terhadap ruang dan waktu. Jargon tradisional tidak selalu bernilai salah di masa sekarang, begitu juga dengan inovatif tidak selalu bernilai paling benar di masa sekarang. Ketika kita menilik kembali, sesuatu menjadi inovatif disebabkan adanya sesuatu yang bersifat tradisional, begitu juga ketika kita mengatakan jargon tradisional dikarenakan adanya nilai yang lebih inovatif di masa sekarang. Antara tradisional dan inovatif mempunyai peranan masing masing dalam kehidupan, bergantung pada pemikiran, sudut pandang, ruang dan waktu

    ReplyDelete
  10. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Tradisional dan inovatif. Di jaman sekarang, kata inovatif menang diatas kata tradisional, inovatif disini diartikan sebagai suatu perubahan seiring berkembangnya teknologi yang sudah semakin canggih sehingga seseorang banyak sekali melakukan sebuah inovasi-inovasi baru tak kerkecuali guru yang menerapkan proses pembelajaran juga diperlukannya suatu inovasi baru namun bukan berarti dalam hal ini cara tradisional tidak dipakai lagi atau tidak baik justru terkadang sesuatu hal yang sifatnya tradisional masih memilik nilai tersendiri atau ciri khas sendiri untuk diimplementasikan terutama dalam dunia pendidiman.

    ReplyDelete
  11. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Guru inovatif merupakan guru idaman jaman sekarang. Karena paradigm pendidikan sekarang adalah konstruktifisme, yang memandang bahwa belajar merupakan proses membangun pengetahuan. Oleh karena itu diperlukan guru-guru yang inovatif, yang mampu memfasilitasi siswa dengan berbagai karakteristik. Guru inovatif tidak selalu guru yang dilengkapi dengan alat-alat canggih, namun guru yang mampu menggali potenti dan memanfaatkan segala yang ada di sekitarnya sebagai sumber belajar. Sementara guru tradisional adalah guru-guru yang masih mempertahankan cara-cara lama dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, guru tradisional cenderung menggunakan metode ceramah. Meskipun guru inovatif dan guru tradisional menggunakan metode yang berbeda dalam pembelajaran, namun masing-masing tidak boleh saling merendahkan. Harus ada komitmen dari guru inovatif untuk mau merangkul guru tradisional, dan harus ada pula keterbukaan dalam diri guru tradisional untuk menerima perubahan.

    ReplyDelete
  12. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3


    Biak guru tradisional maupunbguru inovatif adalah seorang guru. Guru tidak perlu berdebat mengenai guru mana yang lebih baik. Dalam artikel itu disebutkan bahwa dekatilah guru tradisional dengan empati sehingga tidak perlu merasa lebih kuasa dibandingkan guru tradisional.

    ReplyDelete
  13. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr wb
    Traditional dan inovatif sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda namun erat kaitannya. Tidak akan ada inovatif jika tidak diawali oleh traditional. Sesuatu yang inovatif saat ini, mungkin akan menjadi sesuatu yang traditional di waktu yang akan datang. Sehingga traditional atau inovatif ditentukan oleh perkembangan zaman yang semakin hari semakin berkembang.

    ReplyDelete
  14. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat pagi Prof.
    Sesuatu yang bersifat lama tidaklah harus ditinggalkan melainkan harus terus dilestarikan. Kondisi ini dapat disebut sebagai tradisional. Tradisional artinya adanya kebiasaan terdahulu yang masih bergema saat ini. Eksistensi pola berpikir tradisional terkadang menghambat tumbuhkembangnya pemikiran baru yang lebih inovatif dan kreatif. Hal ini disebabkan oleh batasan yang dimiliki oleh masa-masa terdahulu. Tidaklah salah hal ini terjadi karena adanya ciri khas yang termuat di dalamnya. Pola berpikir inovatif memiliki tantangan tersendiri dalam menanggapi permasalahan ini. Inovatif berarti memikirkan gagasan yang sudah ada dan dikemas secara berbeda atau memunculkan hal baru yang bernuansa berbeda pula sehingga mampu menciptakan ciri khas baru dalam menjalani kehidupan. Terima kasih.

    ReplyDelete
  15. SUHERMI
    18709251007
    S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A

    Tradisional dan inovatif dapat berjalan beriringan. Bentuk tradisional bisa disajikan denga cara yang inovatif, sehingga lebih sesuai dengan masanya. Ethnomatematika merupakan salah satu contoh nyata bagaimana mengemas bentuk tradisional menjadi inovatif.

    ReplyDelete
  16. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Dalam elegi ini dijelaskan bahwa guru tradisional dan guru inovatif masing-masing memiliki jargon. Guru tradisional memerlukan jargon untuk mempertahankan dirinya, sedangkan guru inovatif memerlukan jargon untuk mengajak inovasi pada guru tradisional. Pada dasarnya jargon-jargon mereka itu dapat hidup bersama-sama dengan cara saling terjemah menterjemahkan dan diterjemahkan. Sebagai seorang pendidik, pemilihan jargon yang sesuai dengan karakteristik dan tuntutan pembelajaran yang hendaknya digunakan. Ada baiknya menggunakan jargon tradisional yang disesuaikan pada ruang dan waktu, tetapi juga perlu menggunakan jargon inovatif, mengingat bahwa perubahan dan kemajuan teknologi semakin pesat, sehingga diperlukannya pembelajaran yang menarik yang disesuaikan dengan era sekarang

    ReplyDelete
  17. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Tidak ada yang sebenar-benarnya tradisional dan inovatif jika terkait pada konteks permasalahan pada topik di atas. Inovatif adalah kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. Untuk bisa dikatakan sebagai suatu hal yang inovatif maka terlebih dahulu ada hal pembandingnya yang dikatakan atau dianggap sebagai hal yang biasa, sudah umum, atau yang kita kenal dengan istilah tradisional. Akan tetapi tidak semua hal yang ada pada tradisional itu tidak ada yang baik. Jika dalam pembelajaran yang sifatnya tradisional masih menyimpan nilai positif maka pertahankanlah itu dan ubah yang negatif dengan adanya inovasi agar yang negatif tersebut berubah menjadi yang positif.

    ReplyDelete
  18. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Jaman dulu dan jaman sekarang saling bersaing untuk menjadi yang diingat,maksudnya para penganut jaman dulu berusaha mempertahankan segala tradisi, kegiatan, tindak tanduk mereka di jaman sekarang agar anak-anak jaman sekarang bisa mengenal segala sesuatu pada jaman dulu. Para penganut jaman sekarang berusahan memperkenalkan kemodernan segala aktifitas perilaku, benda-benda yang dimodifikasi agar anak-anak jaman sekarang bisa mengikuti jaman dan tidak dianggap kuno. Padahal bila keduanya dikombinasikan akan menjadi hal yang luar biasa bagi perkembangan dan bisa jadi ciri khas Negara sendiri, memang mudah untuk berpendapat seperti ini tetapi apa salahnya untuk memberikan masukan agar pikiran orang-orang jaman sekarang dan jaman dulu bisa terbuka dan saling menerima kekurangan dan kelebihan di masing-masing jaman.

    ReplyDelete
  19. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Bahwasannya tulisan ini menjelaskan mengenai kedua guru yang berbeda, salah seorang guru merupakan guru tradisional yang masih mempertahankan jargonnya. Sedangkan guru yang lain adalah seorang guru inovatif yang mengajak kepada guru tradisional untuk menemukan dan melakukan inovasi baru. Sebagai seorang manusia biasa seorang guru selalu memiliki kelebihan dan juga kelemahan. Kelebihan yang ada hendaknya tidak untuk disombongkan dan kelemahan yang ada hendaknya menjadi motivasi dalam kegiatan proses pembelajaran. Guru tradisional dan guru inovatif akan lebih baik berkolaborasi untuk kemajuan pendidikan itu sendiri.

    ReplyDelete
  20. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Jargon tradisional dalam elegi tersebut digambarkan sebagai guru yang tradisional, begitu pula dengan jargon inovatif juga digambarkan sebagai guru yang inovatif. Sebenar-benar guru hendaknya menjadi guru yang inovatif. Guru yang tradisional berarti guru yang menganggap mengajar adalah sebuah sarana penggugur kewajiban atas gaji yang telah ia terima tanpa bermaksud benar-benar tulus mengingkan siswa-siswa nya cerdas. Guru yang tradional enggan turut serta membantu memajukan pendidikan di Indonesia, memajukan pendidikan di Indonesia dapat dilakukan dengan membantu mencari solusi atas segala masalah yang melanda sistem pendidikan di Indonesia melalui penelitian-penelitian. Sedangkan guru yang inovatif adalah guru yang mengajar dengan penuh persiapan, seperti RPP, LKS dan lain-lain. Dengan persiapan yang baik maka proses belajar mengajar dikelas menjadi lebih efektif dan terstruktur. Guru yang inovatif bersedia membantu turut serta mencari solusi atas masalah yang melanda pendidikan di Indonesia dengan cara melakukan penelitian-penelitian. Dan senantiasa memperbaiki sistem mengajarnya, serta menganggap mengajar dikelas merupakan sebuah kegiatan penelitian guna mencapai sistem mengajar ideal yang membantu siswanya dalam memperoleh ilmu pengetahuan.

    ReplyDelete
  21. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Inovatif maupun tradisional keduanya memiliki jargon masing-masing dan saling terkait. Jadi antara inovatif dan tradisional tidak perlu saling berdebat tetapi saling berkolaborasi demi tercapainya tujuan pembelajaran dan demi memenuhi kebutuhan belajar siswa. Adakalanya tradisional juga dibutuhkan dalam pembelajaran meski saat ini pembelajaran inovatif yang dituntut diterapkan. Namun bukan berarti tradisional tidak lagi dapat digunakan. Tradisional masih dapat digunakan pada porsinya misalnya sebagai motivasi. Keduanya hadir untuk membuat belajar lebih bermakna. terimakasih

    ReplyDelete
  22. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Untuk menjadi guru inovatif membutuhkan proses yang tidak instan. Bisa dikatakan inovatif karena memahami seperti apa inovatif itu dan apa lawannya yakni tradisional. Sesungguhnya, tiap guru memiliki kesempatan, peluang, dan potensi menjadi guru inovatif, hanya saja bagaimana keseriusannya untuk berproses menjadi inovatif. Tidak ada yang salah antara inovatif dan tradisional karena banyak hal yang bisa dipelajari dan ditiru dari guru tradisional, namun perlu membuka pikiran untuk menerima perubahan dan perkembangan.

    ReplyDelete
  23. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Seiring perkembangan zaman, pembelajaran yang dilakukan di kelas sudah harus pembelajaran yang inovatif. Dimana pembelajaran tersebut merupakan suatu pembelajaran dimana siswa diberikan keleluasaan untuk mengkonstruk pemahamannya sendiri. Namun pembelajarn inovatif ada karena adanya pembelajaran tradisional, yang mana pembelajaran inovatif merupakan pembaharuan dari pembelajaran tradisional. Namun tidak sepenuhnya kita meninggalkan pembelajaran tradisional, ada beberapa hal yang masih relevan yang dapat kita ambil darinya.

    ReplyDelete
  24. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Elegi di atas bercerita tentang guru tradisional dan guru inovatif yang mesing-masing ingin mempertahankan jargonnya. Guru tradisional mempertahankan jargonnya demi eksistensinya. Sedangkan guru inovatif mencoba mempertahankan jarginnya untuk dapat mengajak guru tradisional agar ikut berkembang. Sebenarnya kedua jargon mereka itu dapat saling menterjemahkan dan diterjemahkan. Tidak dapat dipungkiri metode pembelajaran tradisional seperti ceramah terkadang memang efektif untuk pembelajaran tertentu. Sementara itu pembelajaran yang inovatif juga sangat diperlukan mengingat terus berkembangnya kebutuhan pendidikan masa kini. Jadi, sebenarnya mereka dapat berjalan beriringan. Dan tidak perlu menyombongkan diri dengan jargonnya masing-masing.

    ReplyDelete
  25. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    “Ketahuilah bahwa di atas sana, tradisional itu adalah inovatif dan inovatif adalah tradisional. Maka semua jargonmu itu akan lenyap di perbatasan pikiranmu masing-masing.” Di atas langit masih ada langit dan di bawah tanah masih ada tanah. Bila suatu sisi pembelajaran merasa bahwa dialah yang paling inovatif yang ada dalam proses pembelajaran maka itu adalah kesombongan. Karena bisa saja ia masih dianggap tradisonal atau Kudet atau kurang update oleh inovasi pembelajaran yang lebih inovatif di atasnya. Begitu juga dengan pembelajaran yang lebih inovatif di atasnya ini juga tidak berhak mengklaim dirinya ke posisi inovasi yang terinovatif. Senantiasa melakukan improvisasi ke arah yang lebih baik merupakan upaya penginovasian pembelajaran yang sesungguhnya. Meleburkan ketradisionalan dengan cara menerjemahkan dan senantiasa diterjemahkan akan sangat membantu penyempurnaan ilmu yang tiada akan pernah sempurna-sempurna sepanjang kehidupan. Karena kesempurnaan adalah hanya miliki Allah Sang Maha Sempurna. Refkleksi yang terbaik dan intropeksi diri adalah sangat bijak dalam mencapai sebuah kesuksesan. Jauh dari penyakit sombong dan senantiasa menjadi padi yang runduk adalah sangatlah mulia juga dalam kaitannya dengan penggapaian ilmu di dunia ini.

    ReplyDelete
  26. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Pembelajaran yang tradisional sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh guru saat ini. Perlu adanya perubahan dari pembelajran yang tradisional menuju ke pembelajran yang inovatif untuk dapat menciptakan pendidikan yang baik dan berkualitas. Guru tradisional dialah guru yang menjadikan siswanya sebagai objek dalam pembelajarannya, bertindak otoriter terhadap siswa, selalu memaksakan kehendak siswa agar sama dengan kehendak guru tersebut, mengggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya, media pembelajran tidak bervariasi, dan lain sebagainya.

    ReplyDelete
  27. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Berbeda halnya dengan guru yang inovatif. Guru yang inovatif selalu menjadikan siswanya sebagai subjek dalam pembelajaran, pembelajaran dilaksanakan secara demokratis, tidak memaksakan kehendak siswa, selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi-potensinya, menggunakan berbagai macam variasi metode dan media dalam pembelajarannya, dan lain sebagainya.

    ReplyDelete
  28. Kartianom
    18701261001
    S3 PEP 2018

    Seorang guru harulah mengikuti perkembangan zaman. Harus berikir kreatif dan inovatif dalam mengajar. Jangan hanya berpuas diri dengan apa yang diperoleh sekarang. Dengan mekanisme pembelajaran sekarang. Zaman semakin berkembang, tuntutan level kemampuan semakin tinggi. Oleh karena itu siswa-siswi membutuhkan seorang guru yang mampu membuat mereka siap menghadapi masa depan.

    ReplyDelete
  29. hendra b
    18701261008
    PEP S3 2018

    guru inovatif dan guru tradisional. Baik guru tradisional maupun guru inovatif tak perlu ada yang dipersalahkan karena seyogyanya keduanya tugas utamanya adalah mendidik anak bangsa dan Mencerdaskan anak bangsa sesuai cita-cita UUD 1945. guru inovatif tidak bia serta merta menolak seluruh pemikiran guru tradisional begitupun guru konvensional tidak perlu takut akan adanya pergesaran metode karena esensinya adalah tugas mereka sama.

    ReplyDelete
  30. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan seorang guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan secara baik dan tepat, akan memberikan konstribusi sangat dominan bagi siswa, sebaliknya, pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara yang tidak baik akan menyebabkan potensi siswa sulit dikembangkan atau diberdayakan. Pada tulisan di atas dikisahkan pertengkaran guru tradisional dan guru inovatif. Guru tradisional ingin tetap mempertahankan dirinya, sedangkan guru inovatif selalu mengajak inovasi para guru tradisional. Padahal “tradisional itu adalah inovatif, dan inovatif itu adalah tradisional”, kalimat ini perlu direnungkan...

    ReplyDelete
  31. Ahmad Syajili
    19709251066
    S2 PMD 2019

    Assalamualaikum wr.wb

    Berdasarkan elegi di atas, saya memahami bahwa antara pembelajaran tradisional dengan pembelajaran inovatif mempunyai alasan untuk mempertahankan keberadaannya masing-masing. Seperti yang Pak Prof. sampaikan bahwa antara guru tradisional dan guru inovatif hendaknya saling terjemah menterjemahkan agar memahami perannya masing-masing. Pembelajaran tradisonal hendaknya melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman. Janganlah selalu menerapkan tradisi dengan berbagai macam alasan karena pembelajaran juga memerlukan inovasi sesuai dengan kebutuhan zaman dan kebutuhan siswa. Dan bagi pembelajaran inovatif, janganlah bertindak gegabah dengan melakukan berbagai inovasi tanpa melakukan tinjauan yang mendalam. Karena mengubah pembelajaran tradisional ke pembelajaran inovatif bukanlah sesuatu yang mudah.

    ReplyDelete
  32. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A

    Berdasarkan artikel di atas, guru tradisional memerlukan jargon untuk mempertahankan dirinya, sedangkan guru inovatif memerlukan jargon untuk mengajak inovasi para guru tradisional. Keduanya, memiliki jargon masing-masing utnuk mencapai tujuannya masing-masing. Akan tetapi terkadang menjadi sulit untuk mengubah guru yang memiliki paradigma pembelajaran tradisional untuk merubah menjadi paradigma pembelajaran yang inovatif. Perlu adanya sikap saling memahami dan diskusi untuk saling bertukar pikiran dan pendapat antara guru tradisional dan guru inovatif.

    ReplyDelete
  33. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Tradisional dan inovatif keduanya adalah hal yang akan terus berhubungan. Tradisional akan berupaya untuk terus melaksanakan kebiasaannya dan inovatif akan berupaya membuat terobosan baru atau melangkah keluar dari kebiasaanya. Dalam kehidupan banyak hal tantangan yang membutuhkan inovasi dan melangkah keluar dari kebiasaan. Terutama dalam dunia pendidikan, inovatif sangat dibutuhkan dalam menghadapi kemajuan pola pikir dan kehidupan. Sebagai guru kita harus terus belajar dan memperbarui pemikiran kita bahwa tidak selamanya kebiasaan kita dari dulu (pengajaran tradisional) dapat diterapkan dalam pendidikan yang sekarang. Sebagai guru tradisional jangan sombong dan keras hati mempertahankan kebiasaan. Sebagai guru inovatif jangan lelah dan ceroboh dalam menebarkan inovatif-inovatif pendidikan.

    ReplyDelete

  34. 19709251062
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih Bapak untuk informasi mengenai Jargon Pertengkaran Tradisional dan Inovatif yang telah Bapak share kepada kami. Tradisional dan inovatif memiliki kedudukan tersendiri sesuai ruang dan waktunya. Tradisional alangkah baiknya tidak membatasi dirinya karena dalam kehidupan itu selalu berkembang oleh keinovativan. Contohnya dalam pembelajaran saat ini, pada jamannya pembelajaran tradisional dapat dikatan pembelajaran yang paling efektif, namun berkembangnya jaman muncullah metode pembelajaran inovatif yang lebih efektif untuk digunakan pembelajaran siswa saat ini.

    ReplyDelete
  35. Rifki Rinaldo
    19709251070
    S2 Pendidikan Matematika

    Inovasi dalam pembelajaran sangat diperlukan dalam sistem pendidikan kita. Dalam menunjang Sumber Daya Manusia, dibutuhkan sistem pendidikan yang mampu mendorong siswanya untuk kreatif. Namun demikian hal ini hanya dapat diperoleh dengan usaha bersama pemerintah dan guru dalam menunjang kegiatan tersebut. Sebagai tenaga pendidik kita harus opend minded dalam melaksanakan kegiatan mengajar. Sehingga masukan metode dan kemajuan perkembangan teknologi dapat dirasakan dampaknya dalam sistem pendidikan di Indonesia.

    ReplyDelete
  36. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Inovasi adalah salah satu wujud perkembangan dunia, sedangkan tradisional adalah metode-metode lama. Tradisional dan inovasi berkaitan sangat erat. Tradisional mempengaruhi adanya inovasi-inovasi terkini yang diwujudkan melalui evaluasi-evaluasi. Cara lama tidak sepenuhnya harus dihilangkan, akan tetapi cara yang tepat perlu di kembangkan atau dirubah dengan cara yang baru yang lebih efektif. Seringkali terdapat perdebatan antara penggunaan cara tradisional atau cara yang telah diinovasikan.

    ReplyDelete
  37. Heriansyah
    19701261017
    S3 PEP 2019

    Tidak ada yang sempurna dalam hidup karena yang sempurna hanya ketidaksempurnaan. Tidak ada guru yang terbaik apalagi merasa paling baik karena kebaikan guru terletak pada usahanya untuk memberikan kebaikan kepada muridnya. Tidak ada metode pembelajaran yang paling baik karena sebaik-baik pembelajaran adalah pembelajaran yang merasa selalu dirinya kurang sempurna.

    ReplyDelete