Oct 10, 2012

Forum Tanya Jawab 49: Permohonan Maaf atas Kelancangan Filsafatku




Ass, untuk semuanya:

Sintesiskan tesis-tesis dan anti-tesis anti-tesisnya untuk memahami bahwa ternyata untuk yang kesekian kalinya saya harus minta maaf atas Kelancangan Filsafatku terhadap Subyek Penguasaku.

Salah satu bentuk Kelancangan Filsafatku adalah aku Selalu Berani Mengatakan Benar sebagai Benar dan Salah sebagai Salah di Hadapanmu; sementara aku mengetahui bahwa jika aku melakukan hal demikian maka Dirimu tidak merasa Nyaman.

Kelancanganku yang lainnya terhadapmu adalah bahwa aku berusaha melihat apa yang olehmu tidak boleh dilihat, berusaha mendengar apa yang olehmu tidak boleh didengar. Padahal aku tahu bahwa engkau adalah Subyek Penguasaku yang menentukan sebagian nasibku.


Tuliskan sintesis anda sebagai komen mengikuti posting ini.
Demikian selamat mencoba. Semoga bermanfaat. Amin

Marsigit

11 comments:

  1. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Sesuatu yang bernilai benar atau salah itu bersifat relatif. Benar bagi menurut kita belum tentu benar bagi orang lain. Salah menurut kita belum tentu salah bagi orang lain. Dan disaat kita hanya menyatakan sesuatu itu salah atau benar dari sikap keegoan kita, itulah letak dari kekeliruan kita. Kebenaran sejati itu sesungguhnya hanyalah milik Tuhan YME.

    ReplyDelete
  2. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Manusia bisa menjadi sering untuk lalai dalam bertindak, berpikir, merasa, dan sebagainya. Tidak kesesuaian hati bisa jadi menjadi pertanda bahwa sesungguhnya diri ini sudah hampir melakukan yang tidak-tidak sebagai tindakan yang dianggap tidak baik. Sehingga, kembali membutuhkan pikiran sebagai kombinasi agar menjadi penyaring apa yang hati rasa dan bisa bekerja sama untuk melakukan hal-hal yang diperbolehkan dan tidak melakukan hal yang tidak diperbolehkan.

    ReplyDelete
  3. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat sore Prof.
    Mengatakan dan menganggap hal yang dilakukan selalu benar adalah bukti tindakan filsafat yang tidak sesuai dengan ruang dan waktunya. Artinya sebagai makhluk hidup yang dianugerahkan rahmat berlimpah, tetapi tidak memanfaatkan dan bersyukur atas anugerah tersebut. Selalu merasa tidak puas terhadap apa yang diperoleh adalah bentuk lainnya dari kondisi yang sama. Oleh sebab itu, dekatlah dengan filsafat absolut yang tidak lain adalah Tuhan sehingga Ia akan membantu kita semua dalam menjalani kehidupan. Terima kasih.

    ReplyDelete
  4. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Seperti yang kita ketahui bersama bahwa perkara dunia selalu berpasang-pasangan, ada baik dan buruk, ada perempuan dan laki-laki, dan seterusnya. Sebaga makhluk yang berakal kita sudah pasti menginginkan selalu kebaikan menghampiri kita, namun kebaikan tidak akan datang begitu saja tanpa diawali dengan ikhtiar dan doa. Karena sebaik-baik perbuatan adalah ikhtiar dan doa. Jika itu kebaikan maka sudah pasti datangnya dari Allah ta'ala sedangkan kesalahan datangnya dari perbuatan manusia.

    ReplyDelete
  5. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Tidaklah asal sebuah kebenaran itu melainkan dari Allah Ta'ala, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah dalil bahwasanya barangsiapa yang menginginkan kebenaran dalam hidupnya atau jalan yang lurus maka berpegang teguhlah pada Al-Qur'an dan As Sunnah. Perlu diketahui bahwa kebenaran atau kebaikan itu tidak datang dengan sendirinya melainkan diperlukan ikhtiar dan doa. Karena sebaik baik perbuatan adalah senantiasa berikhtiar dan berdoa. Oleh karena itu kita sebagai manusia biasa hanyalah bisa berikhtiar dan berdoa namun yang menentukan semuanya adalah Allah Ta'ala.

    ReplyDelete
  6. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Bila kita berpegang pada kebenaran menurut sudut pandang manusia maka kita akan bingung sendiri dan kebenaran akan menjadi nampak rancu sebab sebanyak kepala manusia maka sebanyak itu pulalah ‘kebenaran' menurut sudut pandang manusia sehingga bila saat ini ada 6 milyar manusia maka bagaimana kalau ada 6 milyar ‘kebenaran' ? sebab itu kebenaran yang hakiki - yang satu - yang bersifat tetap yaitu kebenaran menurut sang pencipta manusia

    ReplyDelete
  7. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Benar atau salah itu relatif. Seseorang dapat mengatakan benar atau salah itu bergantung pada sudut pandang, pengalaman dan pengetahuannya. Karena benar atau salah itu termasuk pada etik. Seorang guru mengatakan benar atau salah kepada siswa memiliki tujuan dan tidak bermaksud untuk menutupi kesempatan siswa. Menurut Saya guru mengatakan benar bertujuan agar siswa termotivasi untuk terus belajar, sedangkan mengatakan salah agar siswa merefleksi dirinya. Dan pada intinya guru mengatakan benar atau salah agar siswa terus berpikir dalam rangka mencapai tujuan pembelajarannya.

    ReplyDelete
  8. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kelancanganku yang lainnya terhadapmu adalah bahwa aku berusaha melihat apa yang olehmu tidak boleh dilihat, berusaha mendengar apa yang olehmu tidak boleh didengar. Padahal aku tahu bahwa engkau adalah Subyek Penguasaku yang menentukan sebagian nasibku. Dari kalimat ini saya dapat menyimpulkan bahwa dalam berfilsafat tidak hanya menggunakan pikiran saja tetapi juga menggunakan hati. Mengapa? Karena manusia mempunyai keterbatasan pikiran sehingga ada banyak hal yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran dan hal tersebut menjadi sesuatu yang harus diyakini dalam hati.

    ReplyDelete
  9. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Manusia memang dianugrahi akal pikiran dan hati oleh Allah SWT. Namun manusia memang bukan makhluk yang sempurna. Manusia juga senantiasa diganggu oleh syaitan. Jika manusia kurang kuat imannya, manusia akan mudah terkena bujuk rayu syeitan. Salah satu pertana lemahnya iman seseorang adalah ketika hati dan pikiran diliputi oleh keburukan. Dengan mudahnya menganggap diri paling benar dan menganggap orang lain yang tidak sepemikiran dengannya sebagai pihak yang salah. Manusia juga seringkali melalaikan perintah dari Tuhan-nya. Sungguh, sudah semestinya manusia senantiasa memohon ampun kepada Tuhan.

    ReplyDelete
  10. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Di dunia ini tidak ada yang pasti, tetapi di dunia ini penuh kerelativan. Bagaimana kita memandangnya dan dipandang dari segi mana sesuai dengan ruang dan waktunya juga. Benar salah suatu ilmu pun bergantung oleh kerelativan pengetahuan yang dimilikinya. Jika pengethauna tersebut relative maka tidak mudah untuk menyalahkan sebuah pengetahuan yang baru.

    ReplyDelete
  11. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Benar atau salah itu merupakan sudaut pandang yang dimiliki oleh setiap manusia. Di dunia ini terdapat tak hingga sudut pandang yang dapat untuk menilai suatu nilai kebenaran. Dan sebagai manusia kita hanya memiliki sedikit sudut pandang sangat terbatas sehingga tidak sepantasnya mengungkapkan penilaian benar atau salah. Karena nilai kebenaran sesungguhnya hanya milik Alloh, kebenaran kita hanyalah relatif,

    ReplyDelete