Apr 19, 2013

Elegi Ritual Ikhlas 32: Mengaji Jalaliyyah dan Jamaliyyah Wujud Allah




Oleh Marsigit

Bagawat Selatan:

Wahai Ustad Jalaludin Rakhmat, sekalian saya ingin bertanya tentang Wujud Allah itu seperti apa?

Jalaludin Rakhmat:
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:”Qulid’ullaha awid ‘urrahmana ayyama tad’u falahul husna: Berdoalah kamu dengan memanggil nama Allah, atau memanggil al-Rahman. Karena baginya ada namanama yang baik”

Bagawat Selatan:
Apakah nama Allah itu? Dan apakah nama-nama yang baik itu? Apakah nama-nama itu berelasi dengan wujud-Nya? Apakah wujud-Nya itu juga wajah-Nya?

Jalaludin Rakhmat:
Melalui Al-Qur’an , kita mengenal dua wajah Allah. pertama adalah jalal-Nya, yaitu nama Allah yang menunjukkan kebesaran-Nya, keagungan-Nya, kemahaperkasaan-Nya, ketidakdapat-terbantahan-Nya, dan kekuatan-Nya untuk memaksa manusia, yang sangat berat siksaan-Nya, Al-Mutaqim-Sang Pembalas Dendam. Dalam Al-Qur-an:”Subhanallahi ta’ala ‘amma yasifun: Mahasuci Allah Ta’ala dari apa yang mereka sifatkan dan mereka bayangkan”. Itulah jalaliyyah dari wujud Allah.

Bagawat Selatan:
Bagaimana kita memahami atau mengenal jalaliyyah dari wujud Allah?

Jalaludin Rakhmat:
Seorang ulama pernah berkata:”Sekiranya kita melakukan salat, lalu kita ingin slat secara khusuk dan kita membayangkan Allah dengan bayangan kita, maka kita telah melakukan kemusyrikan. Kita telah menyembah bayangan kita tentang Allah. Padahal Dia Mahasuci dari apa pun yang kita bayangkan. Subhanallahi ta’ala amma yasifun Q.S. Al-Shaffat [37]:159

Bagawat Selatan:
Lalu...bagaimana kita dapat membayangkan Allah?

Jalaludin Rakhmat:
Kalau kita membayangkan Allah dari segi zat-Nya, maka yang harus kita lakukan adalah tanzih atau pembersihan. Kita bersihkan diri kita dari segala bayangan apa pun tentang Allah, karena Allah tidak bisa kita bayangkan. Laisa kamislihi syai-un: tiada yang semisal Dia sedikitpun (Q.S. Al-Syura:11). Wa lam yakun lahu kufuwan ahad: Dia tidak menyerupai siapapun (Q.S. Al-Ikhlas:4). Jadi sikap kita terhadap Allah dari segi zat-Nya adalah membersihkan Dia dari segala yang kita sifatkan.

Bagawat Selatan:
Apakah sifat Allah dari sisi jalaliyyah-Nya?

Jalaludin Rakhmat:
Dari sisi jalaliyyah-Nya, Allah itu bersifat transenden, artinya Dia itu berada di luar bayangan-bayangan kita. Karena Allah bersifat transenden, maka kita mempunyai kesan bahwa Allah itu jauh (al-bu’du). Sifat-sifat dari sisi jalaliyyah-Nya membuat kita merasa takut kepada-Nya, membuat kita jauh dari-Nya, kita ingin lari dari-Nya. Maka posisi yang benar dalam memahami sisi jalaliyyah Allah adalah kita sebagai hamba-Nya (‘abd). Maka seperti kita salat, kita mengucapkan:”Iyyaka na’budu: Kepada-Mu kami menyembah” (Q.S. Al-Fatihah:5)

Bagawat Selatan:
Terimakasih ...alhamdulillah. Apakah wujud Allah, selain dari sisi jalaliyyah-Nya?

Jalaludin Rakhmat:
Wajah yang lain dari Allah adalah dari sisi jamaliyyah-Nya, yaitu sisi yang menunjukkan keindahan-Nya. Jika jalal berhubungan dengan zat Allah, maka jamal berhibungan dengan sifat-sifat Allah. Kita tidak bisa mengenal Zat-Nya karena Dia berbeda dengan kita. Tetapi Allah memperkenalkan diri-Nya melalui sifat-sifat-Nya. Diantara sifat-sifat Allah yang jamal adalah:kasih sayang-Nya, anugerah-Nya, kenikmatan-Nya, karunia-Nya, dan pemeliharaan-Nya. Dalam Al-Qur’an, sebutan Asma Allah yang menunjukkan dimensi jamaliyyah itu lebih banyak daripada sebutan Asma Allah dari sisi jalaliyyah-Nya. Hal ini menunjukka bahwa kasih sayang Allah jauh lebih besar daripada kemurkaan-Nya. Allah itu lebih cepat rida-Nya daripada murka-Nya.

Bagawat Selatan:
Jika dari sisi jalaliyyah-Nya kita harus membersihkan diri atau tanzih, maka kita harus bagaimana dari sisi jamaliyyah-Nya?

Jalaludin Rakhmat:
Dari sisi jamaliyyah-Nya kita harus melakukan tasybih, yaitu kita harus meniru Allah dan menyerupai-Nya dalam sifat-sifat-Nya yang indah, berakhlak dengan akhlak Allah, dan mencoba menyerap sifat-sifat Allah ke dalam diri kita. Yang serupa itu akan saling tarik menarik satu dengan yang lainnya. Bila kita menginginka orang lain suka kepada kita, usahakan untuk menunjukkan kesamaan kita dengannya. Dalam perwujudan lamaliyyah-Nya, Allah itu begitu dekatnya dengan kita karena keserupaan sifat kita dengan-Nya. Dari sinilah akan timbul pada diri kita perasaan mahabbah, yaitu Cinta kita kepada Allah. Mahabbah itu ditunjukkan dalam anugerah-Nya, kasih sayang-Nya, karunia-Nya, ampunan-Nya, dan pahala-Nya.

Bagawat Selatan:
bagaimana sifat jamaliyyah Allah disebut dalam Al-Qur’an?

Jalaludin Rakhmat:
Dalam Al-Qur’an:”Al-Rahaman ‘allamal qur’an khalaqal insan: Dialah Sang maha Pengasih yang mengajarkan Al-Qur’an danyang menciptakan insan” (Q.S. Al-Rakhman:1-3). Al-Rahman adalah Asma Allah yang menggambarkan keindahan-Nya. jadi penciptaan manusia itu lahir dari sifat jamaliyyah Tuhan, dari kasih sayang-Nya. Olehkarena itu, ketika menciptakan manusia, Tuhan tidak berkata:”Aku akan ciptakan seorang hamba di muka bumi ini”, tetapi “Inni ja’ilun fil ardhi khalifah: Aku akan jadikan di bumi seorang lkhalifat” (Q.S. Al-Baqarah:30). Maka dari sisi jalaliyyah-Nya, posisi manusia bukan lagi sebagai hamba, melainkan sebagai khalifah. Manusia memikul amanat yang besar untuk menjadi wakil Tuhan di bumi. Di antara seluruh makhluknya, Tuhan melihat manusia sebagai satu-satunya makhluk yang berhak mengenakan jubah kehormatan sebagai khalifah Tuhan.

Bagawat Selatan:
Apakah akhlak manusia mampu menerima amanat Allah itu?

Jalaludin Rakhmat:
Para malaikat bertanya:”Ataj’alu fiha man yufsidu fiha wa yasfikud dima wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqadissulak: Akankah Engkau jadikan di bumi seorang khalifah yang nanti akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami selalu bertasbih kepada-Mu dan mensucikan-Mu”. Maka Allah menjawab dengan firman-Nya:”Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”(Q.S. Al-Baqarah:30). Jadi kekhalifahan adalah amanah. Dalam Al-Qur’an disebutkan, ketika amanah itu diberikankepada langit, bumi, dan bukit-bukit , mereka semua bergetar ketakutan menolak amanah itu. Kemudian manusialah yang menerimanya. Mengapa manusia dipilih sebagai khalifah dibanding makhluk-makhluk lain? Karena, pada manusialah dua wajah Allah itu bisa bergabung. Sedangkan pada semua makhluk selain manusia, mereka hanya membawa satu sifat saja dari sifat Allah. Halilintar hanya membawa wujud jalaliyyah-Nya. Hujan hanya membawa sifat jamaliyyah-Nya. Maka pada kedudukannya sebagai khalifah Allah, manusia itu mempunyai berbagai keistimewaan.

Bagawat Selatan:
Bagaimana menyeimbangkan pemahaman kita tentang wujud jalaliyyah dan jamaliyyah Allah?

Jalaludin Rakhmat:
Sekiranya kita hanya berpegang pada dimensi jamaliyyah Tuhan, tidak memperhatikan sisi jalaliyyah-Nya, maka manusia akan menjadi sangat longgar danbebas melakukan maksiat karena berangapan bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Maka manusia akan banyak melanggar berbagai aturan-Nya karena ampunan Allah lebih luas dari dosa-dosa kita. Tetapi coba terapkanlah kepada diri manusia, jika anda dirampok orang maka anda pun segera mamaafkan karena melihat bahwa Allah pun Maha Pengampun. Maka kejahatan akan berkembang luar biasa di muka bumi. Oleh sebab itu kita harus memahami keadilan ilahi yang terangkum dalam sifat jalaliyyah-Nya. Keadilan Allah itulah yang sangat ditakuti manusia.

40 comments:

  1. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
    Dari elegi diatas dapat kita ketahui bersama bahwasanya Jalaliyah itu berhubungan dengan zat Allah, sedangkan Jamaliyah itu berhubungan dengan sifat-sifat Allah. Ketika membaca elegi diatas, meneteslah air mata saya, Allah Maha Besar. Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui, Allah menjadikan manusia sebagai khalifah, Allah Maha Pemaaf atas segala kesalahan kita. Ampuni kami Ya Allah. Maafkan kami yang seringkali melupakan Engkau, Engkau begitu mencintai kami, Ya Allah. Semoga kami senantiasa istiqomah menjalankan perintahMu dan menjauhi laranganMu Ya Allah. Aamiin.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  2. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Citra Allah terdapat pada manusia, baik rupa maupun sifat-sifatnya sehingga benar bahwa manusia diciptakan seturut rupa dan gambaran Allah. Nama Allah menunjukan kebesaranNya sebagai Maha Pencipta, rupa atau wajah Allah menunjukkan keindahanNya sebagai Sang Maha Pengasih dan Penyanyang. Oleh karena itu, dalam keseharian hidup, kita hendaknya senantiasa mengingat bahwa kita adalah citra Allah maka patutlah menjalankan segala perintahNya dan menjauhi setiap laranganNya.

    ReplyDelete
  3. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Allah SWT zat yang Maha Esa. Beriman kepada Allah SWT. berarti mempercayai keberadaannya dan Allah SWT itu berbeda dengan makhluk baik dari wujud dan sifatnya. Dan tidak ada satupun manusia yang mngetahui bagaimana wujud-Nya, namun dalam Alquran dijelaskan mengenai dua wajah Allah SWT yaitu jalal-Nya yaitu sifat-sifat tentang keagungan dan kebesaran-Nya. Dan yang kedua adalah Jamal-Nya yang berisi sifat-sifat kelembutan dan keindahan-Nya. Maha Suci Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya. Manusia sebagai khalifah di muka bumi tentu tidak sebanding dengan sifat-sifat tersebut namun akan sangat baik jika meledani sifat-sifat tersebut. Allah SWT maha lembut terhadap makhluk-Nya maka kita sebagai manusia juga harus lembut terhadap sesama manusia.

    ReplyDelete
  4. Nani Maryani
    18709251008
    S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
    Assalamu'alaikum Wr.Wb.

    Seperti telah dijelaskan pada uraian nama-nama Allah SWT yang baik yaitu Asmaul Husna, nama-nama tersebut digolongkan ke dalam dua bagian besar, yaitu Jalaliyah dan Jamaliyah. Jalaliyah adalah sifat-sifat yang berisi aspek-aspek keagungan dan kebesaran Allah SWT, seperti al-Akbar (Maha Besar), al-Azhim (Maha Agung), al-Qawiy (Maha Kuat), dan al-Qadir (Maha Kuasa). Sedangkan Jamaliyah berarti sifat-sifat yang berisi aspek-aspek keindahan dan kelembutan Allah, seperti al-Rahim (Maha Penyayang), al-Ghafur (Maha Pengampun), al-Lathif (Maha Lembut), dan ar-Rahman (Maha Penyayang). Aspek Jalaliyah adalah sesuatu yang sangat luar biasa, tinggi dan tidak dapat dijangkau sehingga tidak ada satupun makhluk yang dapat menandingi. Akan tetapi, selain itu Allah SWT juga memiliki sifat indah, penuh cinta dan segala sifat-sifat kelembutan-Nya yang terangkum dalam aspek Jamaliyah

    Wassalamu'alaikum Wr.Wb

    ReplyDelete
  5. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Keimanan seorang hamba dapat terwujud jika dia mengenal hakekat Tuhannya, Tuhan yang menciptakanya, Tuhan yang dia sembah. Semakin dia mengenal Tuhannya maka akan bertambah rasa takut/keimanan kepada-Nya. Maka pentingnya untuk mengenal dan memahami Asmaul Husna(Nama-nama paling baik, yang hanya dimiliki oleh Allah SWT). Memahami sifat-sifat Allah baik dari sisi jalaliyyah maupun jamaliyyah akan meningkatkan rasa cinta kita kepada-Nya.

    ReplyDelete
  6. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Dari elegi tersebut jamaliyyah merupakan wujud dari Allah SWT yang menunjukkan wujud keindahan. Keindahan tersebut dapat kita lihat dari sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat yang dimilikiNya bisa kita kenali pada nama-nama Allah pada Asmaul Husna. Kita sebagai makhlukNya harus meniru dan menyerupai dalam sifat-sifat yang indah yang dimiliki Allah SWT. Kemudian kita juga harus berakhlak dengan akhlak Allah dan mencoba untuk menerapkan sifat-sifat Allah ke dalam diri kita, sepeti dengan menerapkan rasa kasih sayang diantara sesama, memaafkan kesalahan baik yang dilakukan sengaja maupun yang tidak disengaja, dan selalu ikhlas dalam melakukan sesuatu.

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Adanya sifat Jalaliyyah (Sifat keagungan dan kebesaran Allah) beserta sifat Jamaliyyah (Sifat keindahan dan kelembutan Allah) harusnya bisa diyakini secara seimbang. Tidak seharusnya berat sebelah, lebih condong meyakini Jalaliyyah atau lebih condong meyakini sifat JamaliyyahNya saja. Jika lebih meyakini sifat JalaliyyahNya saja akan lahirlah orang yang individualis, tidak mau bersosial dan bersilaturrahmi karena meyakini bahwa apa yang diperoleh didunia ini tidak memerlukan bantuan orang lain sehingga membuatnya sombong tidak mau dibantu dan membantu orang lain. Jika lebih meyakini sifat JamaliyyahNya saja maka manusia akan seenaknya berbuat dosa karena yakin Allah selalu membuka pintu taubatNya tanpa berpikir Allah bisa saja murka dan mendatangkan azabNya, manusia juga akan keseringan berbohong karena tidak meyakini bahwa Allah itu Maha Tahu.
    Sifat Jalaliyah disini tidak bisa diduplikasi atau ditiru oleh manusia, karena kapan manusia menirunya maka jadilah ia manusia sombong dan congkak dimuka bumi ini. lahir pula manusia-manusia yang merasa paling tahu, paling berkuasa, manusia-manusia pembawa kerusakan dst. Sifat Jamaliyyah Allah harus ditiru oleh manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini agar mampu menebarkan kebaikan dan cinta dimuka bumi ini

    ReplyDelete
  9. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Allah tidak akan bisa kita bayangkan. Dari segi jalaliyyah-Nya, Allah bersifat transenden yaitu berada di luar bayangan-bayangan manusia sehingga membuat kita takut, membuat kita jauh, dan membuat kita ingin lari. Untuk memahami sisi jalaliah-Nya salah satu caranya yaitu dengan sholat. Selain sisi jalaliyyah, ada juga sisi jamaliyyah yaitu sisi yang menunjukkan keindahan dari Allah SWT. Jalal berhubungan dengan dzat Allah, sedangkan jamal berhubungan sifat-sifat Allah. dari sisi jamaliyyah-Nya kita harus melakukan tasybih, yaitu meniru Allah dan menyerupai sifat-Nya, berakhlak sesuai tuntunannya, dan menyerap sifat-sifat Allah dalam diri kita.
    Kita harus bisa menyeimbangkan antara jalaliyyah dan jamaliyyah. Allah memang Maha Pengampun namun bukan berarti kita bebas untuk melakukan sesuatu yang buruk lalu bertaubat. Misalnya saja tidak melakukan sholat ketika masih muda dan ketika sudah tua baru bertaubat kemudian melakukan sholat. Ingatlah bahwa yang Maha Adil Adalah Allah, hanya Allah lah yang mengetahui mana yang pantas untuk diampuni dan mana yang tidak pantas. Mana yang bersungguh-sungguh dan mana yang tidak. Maka berhati-hatilah dalam melakukan sesuatu.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  10. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Dari sisi jalaliyyah-Nya, Allah itu bersifat transenden, artinya Dia itu berada di luar bayangan-bayangan kita. Karena Allah bersifat transenden, maka kita mempunyai kesan bahwa Allah itu jauh. Hal inilah yang menjauhkan manusia dari sefat sombong. Alloh tidak tergapai oleh pikiran manusia. Manusia hanya dapat mendekatinya dengan jarak yang tidak manusia ketahui pula. Yang dapat dilakukan hanyalah mendekat sedekat-dekatnya untuk bermunajat dan berdoa.
    Maka dari sisi jalaliyyah-Nya, posisi manusia bukan lagi sebagai hamba, melainkan sebagai khalifah. Manusia memikul amanat yang besar untuk menjadi wakil Tuhan di bumi. Di antara seluruh makhluknya. Oleh karena itu seorang manusia adalah agen Alloh. Selalu berusaha mengenal Alloh melalui segala firmanNya. Dalam posisi ini manusia harus menyampaiakan segala kebaikan atau dengan arti lain telah dapat menggapai Alloh walaupun gapaian hanya sekecil kuku lalat atau bahkan lebih kecil mendekati nol. Keduanya harus seimbang, di satu sisi harus menyadari keagungan Alloh di sisi lain harus siap menjadi agen kebaikan di dunia.

    ReplyDelete
  11. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Allah memiliki beberapa sifat-Nya yang agung. Jika dilihat dari sisi jalaliyyah-Nya, maka Allah memiliki sifat transenden yang artinya Allah tidak berada dalam bayang-bayang kita atau diluar bayangan kita. Karena sifat Allah yang transenden maka Allah terasa seperti jauh atau al-bu’du. Mengapa justru jauh? Hal itu karena sisi jalaliyyah-Nya membuat manusia merasa takut kepada Allah. Agar kita tidak berada dalam posisi yang hanya takut kepada Allah, sebaiknya kita memposisikan diri sebagai hamba-Nya dan hanya kepada-Nya kita menyembah.
    Selain itu dari sisi jamaliyyah-Nya yang artinya sisi Allah yang menunjukkan keindahan-Nya. Jalal lebih berhubungan kepada zat Allah dan jamal berhubungan pada sifat-sifat Allah.Oleh karena itu Allah lebih cepat ridha dari pada murka dengan hamba-Nya.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  12. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Pemahaman yang salah mengenai Sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang salah satunya yaitu mudahnya berbuat kesalahan dan melakukan taubat. Kita harus memahami keadilan ilahi yang terangkum dalam sifat jalaliyahNya. Sebaik baiknya manusia sebagai hamba Allah adalah senantiasa berusaha mentaati perintahNya dan menjauhi laranganNya. Semoga kita dapat selalu berbuat baik, berniat baik dan berprasangka baik terlebih kepada Allah SWT

    ReplyDelete
  13. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 pendidikan matematika 2018

    Jalaliyah berasal dari kata جلال yang artinya kebesaran. Jalaliyah berarti sifat-sifat akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Sedangkan jamaliyah berasal dari kata جمال yang artinya kecantikan atau keindahan. Sehingga jamaliyah berarti sifat-sifat yang berisi aspek-aspek keindahan Allah SWT. Allah adalah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun, Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosa kita jika kita mau bertaubat. Akan tetapi tidak dengan jalan semudah itu, kita akan tetap menghadapi ujian-ujian dalam hidup kita. Ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita bertujuan untuk menguji keimanan kita kepada-Nya. Orang yang lulus dalam ujian ini akan diangkat derajatnya dan menjadi manusia yang paling beruntung. Allah Maha Pengasih dan Penyayang, melalui nikmat dan musibah Allah menunjukkan kasih sayang yang tidak terbatas. Mengaji jalaliyah dan jamaliyah yaitu dengan meyakini Ke-Esa-an Allah SWT, mensyukuri segala penciptaan-Nya, dan memperbanyak memuji-Nya melalui asmaul husna. Sungguh Allah sangat senang dipuji oleh hamba-Nya.

    ReplyDelete
  14. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3

    Kesalahan tafsir mengenai ampunan Allah akan memberatkan manusia ketika di akhirat nanti. Allah memang maha pemaaf, tetapi kita tidak bisa juga dengan mudahnya mengabaikan perintah Allah karena merasa akan diampuni. Allah menerima segala taubat manusia tetapi jika dilakukan dengan bersungguh-sungguh. Allah maha pengasih lagi maha penyayang.

    ReplyDelete
  15. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Wujud Allah yang kedua adalah jamaliyyah yang berarti bahwa wujud yang menunjukkan keindahan. Wujud jamaliyyah berhubungan dengan sifat-sifat Allah swt atau Asmaul Husna. Di dalam Al Quran wujud Allah dari sisi jamaliyyah lebih banyak daripda jalaliyyah-Nya. Sehingga dapat dikatakan bahwa Allah swt memiliki kasih sayang yang lebih besar daripada kemurkaan-Nya. Sebagai manusia yang ditunjuk Allah swt menjadi khalifah di bumi, memang sudah sepantasnya meniru sifat-sifat Allah swt yang indah, akhlak yang baik. Allah begitu dekat dengan manusia dalam wujud jamaliyyah-Nya karena memiliki sifat yang serupa. Sehingga dalam diri manusia akan muncul perasaan Cinta kepada Allah melebihi yang lain.

    ReplyDelete
  16. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Berdasarkan elegi tersebut, saya belajar bahwa sifat Allah SWT yaitu jalaliyyah. Jalaliyyah merupakan sifat yang luas dan tidak dapat dibayangkan oleh manusia bagaimana Allah SWT. Manusia tidak dapat membayangkannya tetapi hanya dapat memercayai dalam hati dan pikiran bahwa Allah SWT yang menciptakan dunia dan seisinya. Karena ketransendenan tersebut, kita sebagai manusia akan mempunyai rasa takut dan merasa jauh serta ingin berlari. Hanya dengan berdoa dan sholat kita sebagai hamba Allah SWT didekatkan atau mendekat pada Allah SWT tetapi tidak dapat mebayangkanNya.

    ReplyDelete
  17. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Selain wujud Allah SWT dari jalaliyyah adalah jamaliyyah. Jamaliyyah berbeda dengan jalaliyyah, karena jamaliyyah akan memunculkan perasan mhabbah atau cinta hambanya kepada Allah SWT. Cinta hambanya yang akan mendekatkan pada sang penciptaNya, ditandapi dengan pemberian kenikmatan, anugrah, kasih saying dari sang penciptaNya. Karena manusia sebagai hambaNya, manusia yang dianugrahi dari penciptaNya tidak lagi sebagai hamba tetapi sebagai khalifah Allah SWT. Untuk itu, kita sebagai manusia yang mendapat penghormatan sebagai khalifah tidak boleh lupa atau menyekutukan Allah SWT. Karena sesungguhnya Allah SWT sangat menyayangi ciptaanNya dengan segala nikmat yang diterima manusia tiap detiknya.

    ReplyDelete
  18. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Dalam Elegi di atas, Bagawat Selatan menanyakan “Apakah akhlak manusia mampu menerima amanat Allah itu?”. Manusia merupakan makhluk yang diberi akal dan pikiran, sehingga mampu mengenal Tuhannya. Oleh sebab itu, manusia diberi amanat oleh Allah SWT. Allah SWT mengemukakan amanat sebagai tawaran dan bukan tugas paksa. Oleh karena itu manusia berhak menerima atau menolaknya.jika kita khawatir tidak mampu melaksanakannya. Seseorang bisa jadi mendapat kesempatan untuk melakukannya, tanpa merugikan dirinya di hadapan orang lain. Seseorang menunaikan kewajibannya kepada orang lain, walaupun terdapat kesempatan untuk tidak menunaikannya tanpa merugikan dirinya di hadapan orang lain.

    ReplyDelete
  19. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Segala puji bagi Allah, yang menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya dibanding makhluk lain, yang hanya pada manusia dua wajah Allah bisa bergabung, Jalaliyyah dan Jamaliyyah. Segala sesuatu memang harus berjalan seimbang, usaha dan doa, hak dan kewajiban, tegas dan lembut, juga tentang wujud Jalaliyyah dan Jamaliyyah Allah.
    Maha suci Allah dengan sifat adilNya. Berlaku adil lah, jangan hanya bersenang-senang, belajar juga wajib. Sebagai manusia kita seharusnya bisa meniru sifat Allah, walaupun takkan pernah bisa sama, walaupun adilnya tak sampai setitik adilnya Allah.

    ReplyDelete
  20. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa. Manusia wajib mengimaninya, bahwa tiada Tuhan selain Allah. Allah mempunyai sifat yang biasa kita kenali maupun sifat yang tidak boleh kita bayangkan. Allah berbeda dari makhluk. Allah, tidak ada yang bisa menyamai-Nya. Pemikiran manusia tidak akan pernah mampu untuk membayangkan zat-Nya. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Manusia ditugaskan oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Oleh karena itu, manusia menggenggam amanah yang luar biasa dari Allah. Kelak manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah diperbuat di muka bumi. Untuk itu, manusia harus terus mendekatkan diri kepada Allah agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang dibenci Allah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dita Aldila Krisma
      18709251012
      PPs Pendidikan Matematika A 2018

      Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Dengan kata lain manusia haruslah berusaha menjadi mampu memahami sifat-sifat-Nya di alam wujud duniawi ini. Hal ini menunjukkan bahwa manusia harus menduplikasi sifat-sifat Allah dalam melaksanakan kewajiban kekhalifahan. Manusia bisa memahami sifat yang kuat tetapi lembut. Kedua sifat yang bertolak belakang namun saling bersinergi dan menyeimbangkan.

      Delete
  21. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Setelah membaca elegi tersebut saya memperoleh intisarinya sebagai berikut : Dari sisi jalaliyyah-Nya, Allah itu bersifat transenden, artinya Dia itu berada di luar bayangan-bayangan kita. Karena Allah bersifat transenden, maka kita mempunyai kesan bahwa Allah itu jauh (al-bu’du). Sifat-sifat dari sisi jalaliyyah-Nya membuat kita merasa takut kepada-Nya, membuat kita jauh dari-Nya, kita ingin lari dari-Nya. Maka posisi yang benar dalam memahami sisi jalaliyyah Allah adalah kita sebagai hamba-Nya (‘abd). Maka seperti kita salat, kita mengucapkan:”Iyyaka na’budu: Kepada-Mu kami menyembah”.

    ReplyDelete
  22. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Selain dari sisi jalaliyyah-Nya, Allah memiliki sifat dari sisi lain sebagai berikut: Wajah yang lain dari Allah adalah dari sisi jamaliyyah-Nya, yaitu sisi yang menunjukkan keindahan-Nya. Jika jalal berhubungan dengan zat Allah, maka jamal berhibungan dengan sifat-sifat Allah. Kita tidak bisa mengenal Zat-Nya karena Dia berbeda dengan kita. Tetapi Allah memperkenalkan diri-Nya melalui sifat-sifat-Nya. Diantara sifat-sifat Allah yang jamal adalah:kasih sayang-Nya, anugerah-Nya, kenikmatan-Nya, karunia-Nya, dan pemeliharaan-Nya. Dalam Al-Qur’an, sebutan Asma Allah yang menunjukkan dimensi jamaliyyah itu lebih banyak daripada sebutan Asma Allah dari sisi jalaliyyah-Nya. Hal ini menunjukka bahwa kasih sayang Allah jauh lebih besar daripada kemurkaan-Nya. Allah itu lebih cepat rida-Nya daripada murka-Nya.

    ReplyDelete
  23. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika
    Assalamualaikum wr wb
    Allah adalah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun, Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosa kita jika kita mau bertaubat.Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui, Allah menjadikan manusia sebagai khalifah, Allah Maha Pemaaf atas segala kesalahan kita. Tidak ada satupun hal yang dapat kita sembunyikan dari kuasa Allah SWT.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Umi Arismawati
      18709251037
      S2 Pendidikan Matematika B 2018

      Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
      Allah SWT memang Maha Pengampun. Allah akan mengampuni umatNya yang telah bertaubat dengan sungguh-sungguh. Dalam bertaubat, kita harus menyesali apa yang kita perbuat, memohon ampun kepada Allah dan tidak akan mengulangi perbuatann tersebut. Untuk itu segeralah memohon ampun kepada Allah atas semua kesalahan kita.

      Delete
  24. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Allah SWT memiliki wujud Jalaliyyah dan Jamaliyyah. Jalaliyah menunjukkan segala tentang Kebesaran-Nya, Keagungan-Nya, Kekuatan-Nya dan sifat-sifat Kemahaperkasaan-Nya yang lain. Sedangkan wujud Jamaliyyah menunjukkan segala keindahan-Nya. Setiap manusia hendaknya meyakini keduanya. Dengan mengenali wujud Jalaliyyah-Nya, manusia akan menyadari kehambaannya dan merasa takut akan kekuatan dan kebesaran Allah. Dengan demikian manusia akan berusaha untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sementara itu, wujud Jamaliyyah akan membuat manusia merasa dekat dengan Allah dan merasakan cinta yang besar kepada Allah. Apabila manusia hanya berpegang pada dimensi Jamaliyyah saja, maka manusia akan merasa bebas melakukan segala sesuatu tanpa ada pertanggungjawabannya. Sedangkan jika hanya berpegang pada wujud jalaliyyah, maka manusia hanya memiliki rasa takut tetapi tidak memiliki kecintaan pada Allah.

    ReplyDelete
  25. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  26. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Salah satu sifat Allah yaitu Wujud artinya ada. Adanya Allah itu tidak sama dengan adanya makhluk di dunia ini. Oleh karena itu, untuk membuktikan adanya Allah tidak sama dengan membuktikan adanya manusia. Allah tidak dapat dilihat ,diraba,didengar,dan sebagainya. Hanya orang-orang pilihanlah yang dapat melihat mendengar dan merasakan Adanya Allah. Allah dapat di buktikan dengan adanya alam ciptaan-Nya. Dalam Firman Allah swt: Yang Artinya: “Tuhan(yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, jika kamu orang-orang yang menyakini (7) Tidak ada tuhan selain Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhan mu dan Tuhan nenek moyang mu dahulu (Surah Ad-Dukhaan [44]:7-8)

    ReplyDelete
  27. Samsul Arifin / 18701261007 / S3 PEP 2018

    Jalalliyah berhubungan dengan zat Alloh sednagakn Jamalliyah berhubungan dengan sifat-sifat Alloh. Alloh Maha mengetahui apapun yang tidak kita ketahui, Alloh maha pemaaf seberap besar dosa yg diperbuat oleh umatnya maka Alloh senantiasa memaafkan kesalah manusia. Dan sebagai manusi yg bertaubat dan mengakui segala dosa, hendaknya kita tidak menguangi dosa dan segeralah bertobat. Manusi ditunjuk Alloh untuk menjadi khalifah yaitu manusia meikul amanat yang besar sebagai wakil Tuhan dibumi ini. Manusia adalah salah satu makhluk yang pantas untuk memaki jubbah sebagai Khalofah Tuhan.

    ReplyDelete
  28. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
    Melalui Al-Quran kita dapat mengenal dua wajah Allah SWT, yaitu Jalaliyyah wujud Allah dan Jamaliyyah wujud Allah. Sifat jamaliyah Allah menunjukkan keagungan, kebesaran, dan kekuatan-Nya. Sedangkan melalui jamal-Nya, Allah menunjukkan keindahan-nya. Allah memperkenankan dirinya melalui sisi jamaliyah-Nya atau melalui sifat-sifat Allah, bukan melalui jalaliyah-Nya.

    ReplyDelete
  29. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
    Kasih sayang Allah lebih besar dari kemurkaan-Nya. Oleh sebab itu, Allah akan lebih mudah memberikan ridho-Nya dibandingkan dengan kemurkaan-Nya. Namun kita juga harus memahami akan kedua sifat Allah, baik dari sisi jamaliyah-Nya maupun dari sisi jalaliyah-Nya agar kita dapat menyeimbangkan antara kedua-Nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dita Aldila Krisma
      18709251012
      PPs Pendidikan Matematika A 2018

      Jamaliyah adalah sifat-sifat atau segala sesuatu yg merepresentasikan aspek-aspek Keindahan dan Kelembutan Allah SWT. Sementara Jalaliyah adalah sifat-sifat atau segala sesuatu yg merepresentasikan aspek-aspek Kekuatan, Keagungan, keagungan dan Kebesaran Allah SWT. Apa yang Allah ciptakan di dalam diri kita semuanya itu berasal dari Allah SWT.

      Delete
  30. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Memahami nama-nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Sesungguhnya keutamaan suatu ilmu mengikuti keutamaan obyek yang dipelajarinya. karena keyakinan akan dalil-dalil dan bukti-bukti keberadaannya. juga karena besarnya kebutuhan dan manfaat untuk memahaminya. Maka tidak diragukan lagi, bahwa ilmu tentang Allah, nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya adalah ilmu yang paling agung dan paling utama.

    ReplyDelete
  31. Lukman
    18701264003
    PEP 2018

    ----
    Para malaikat bertanya:”Ataj’alu fiha man yufsidu fiha wa yasfikud dima wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqadissulak: Akankah Engkau jadikan di bumi seorang khalifah yang nanti akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami selalu bertasbih kepada-Mu dan mensucikan-Mu”. Maka Allah menjawab dengan firman-Nya:”Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”(Q.S. Al-Baqarah:30).
    ---
    Salah satu jawabannya adalah tatkala Malaikat Jibril mendampingi mikroj Rasulullah SAW...the best.nya malaikat, yaitu Malaikat Jibril tidak mampu mendampingi sampai titik terakhir di siratil muntaha. ...Assalamu'alaika ya ayyuhannabiyy warohmatullahi wabarokatuh...assalamualaina wa 'ala ibadillahissholihin (termasuk malaikat di dalam doa Rasulullah SAW ini)...mendengar jawaban Rasulullah SAW tersebut...para malaikat mengucapkan persaksian...Asyhadu alla ilaha illalloh wa asyhadu anna muhammadar rasulullah...

    ReplyDelete
  32. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalam'alaikum wr.wb.
    Mengenal Allah bisa dengan mengenal serta memahami Dzat (Jalaliyah) dan Sifat (Jamaliyah)-Nya. Kedua wajah Allah ini adalah keseimbangan dan keadilan sehingga mesti dipahami secara utuh, tidak bisa hanya salah satu. Dzat Allah menunjukkan sisi kekuasaan Allah sebagai Sang Maha Kuasa, sedangkan Sifat-Nya menunjukkan keindahan dan kasih-sayang Allah. Semoga kita senantiasa daam ampunan dan lindungan-Nya.
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  33. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    PEP A S2 2019

    Assalam'alaikum wr.wb.
    Ada dua wajah Allah yaitu Jalal-Nya dan Jamaliyyah-Nya. Jalal-Nya adalah nama Allah yang menunjukkan kebesaran-Nya, keagungan-Nya, kemahaperkasaan-Nya, dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah sisi Jamaliyyah-Nya, yaitu sisi yang menunjukkan keindahan-Nya. Jika jalal berhubungan dengan zat Allah SWT, maka jamal berhubungan dengan sifat-sifat Allah SWT. Tidak ada manusia yang pernah melihat wajah Allah SWT. Namun Allah SWT memperkenalkan diri-Nya melalui sifat-sifat-Nya. Diantara sifat-sifat Allah SWT yang jamal adalah : kasih sayang-Nya, anugerah-Nya, kenikmatan-Nya, karunia-Nya, dan pemeliharaan-Nya. Oleh karena itu, kita harus bertakwa dan mengucap syukur atas rahmat yang tak terhitung.

    ReplyDelete
  34. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Wujud Allah SWT yang pertama adalah jalal-Nya yaitu kebesaran-Nya, keagungan-Nya, kemahaperkasaan-Nya, ketidakdapat-terbantahan-Nya, dan Kekuatan-Nya. Allah itu bersifat transenden. Kedua adalah jamaliyyah-Nya yaitu sisi yang menunjukkan keindahan-Nya. Manusia dari sisi jalaliyyah-Nya adalah sebagai khalifah. Kekhalifahan adalah amanah, amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Sehingga sebagai khalifah Allah di muka bumi maka kita harus selalu iktiar tawakal istiqamah. Sebagai khalifah Allah maka manusia mempunya berbagai keisimewaan. Selalu memohon ampun kepada Allah.

    ReplyDelete
  35. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A

    Setelah membaca elegi di atas, saya memperoleh pengetahuan baru bahwa Allah SWT memiliki dua wujud yakni, jalaliyyah dan jamaliyyah. Dari sisi jalaliyyahnya, Allah SWT memiliki sifat transenden, yang berarti bahwa Dia berada di luar bayangan kita. Kita harus membersihkan diri kita dari semua refleksi-Nya dimana Allah SWT tidak menyerupai siapa pun. Sedangkan sisi Jamaliyyah Allah SWT adalah menunjukkan keindahan-Nya. Kita harus meniru sisi jamaliyyah dari Allah. Selain itu, kita harus menyeimbangkan pemahaman kita tentang keberadaan-Nya dari sisi jalaliyyah dan jamaliyyah.

    ReplyDelete
  36. Ardhya Handayani
    19701251015
    S2 PEP 2019 A

    Elegi ini membahas dua wujud Allah yaitu Jalaliyyah dan jamaliyah. Jalaliyah adalah perwujudan yang menunjukan Zat Nya, berupa kekuatan, kekuasaan, dan keagunan Allah. Sedangkan Jamaliyah menunjukan keindahan (sifat Allah). Untuk dapat mengenal wujud jalalilayyah Allah, manusia harus membebaskan diri dari segala bentuk pembayangan terhdapa Allah. Sifat Jalaliyyah ini membuat kita paham posisi manusia sebagai hamba Allah, dan harus menyembah Allah. Sedangkan untuk wujud jalaliyyah manusai harus meniru sifat sifat baik Allah. Namun perlu diingat bahwa kedua wujud jalaliyyah dan Jamaliyah ini harus seimbang.

    ReplyDelete
  37. Lovie Adikayanti
    19709251068
    S2 Pendidikan Matematika D
    Assalamualaikum wr.wb
    Melalui Al-Qur’an kita mengenal 2 sifat Allah, yaitu sifat jamaliyah dan sifat jalaliyah. sifat jamaliyah Allah Melalui jalal-Nya, Allah menunjukkan keagungan, kebesaran, dan kekuatan-Nya. Sedangkan melalui jamal-Nya, Allah menunjukkan keindahan-nya. Allah memperkenankan dirinya melalui sisi jamaliyah-Nya atau melalui sifat-sifat Allah, bukan melalui jalaliyah-Nya. Kita tidak bisa mengenali Allah dari Dzat-Nya.
    Kasih sayang Allah lebih besar dari kemurkaan-Nya. Oleh sebab itu, Allah akan lebih mudah memberikan ridho-Nya dibandingkan dengan kemurkaan-Nya. Namun kita juga harus memahami akan kedua sifat Allah, baik dari sisi jamaliyah-Nya maupun dari sisi jalaliyah-Nya agar kita dapat menyeimbangkan antara kedua-Nya.

    ReplyDelete